Effendy Asmawi Alhajj

Jumat, 23 Maret 2012

MENULIS BUKU KEHIDUPAN








MENULIS BUKU KEHIDUPAN




Effendy Asmawi Alhajj
























MENULIS BUKU KEHIDUPAN
Oleh ; Effendy Asmawi Alhajj




Desain sampul                        : EA’s Computer
Lay out                       : Juju offset

Hak Cipta dilindungi undang-undang
All right reserved
@EA 2012


Cetakan I, Shafar 1433/ Januari 2012
e-mail : effendyasmawi@ymail.com


Diterbitkan :
Yayasan Paramakkiya Batam
PO.BOX 1002/BTAMN- Batam Island 29432





AL-IHDA


jadikan hari ini lebih baik dari
hari kemarin






i.f.t.i.t.a.h

MENULIS  BUKU KEHIDUPAN

Manusia seperti sebuah buku
Cover depan adalah tanggal lahir
Cover belakang adalah tanggal kematian
tiap lembarnya adalah tiap-tiap hari dalam hidup kita dan apa yang
 kita lakukan.
Ada buku yang tebal,
 ada buku yang tipis
ada buku yang menarik dibaca
ada yang tidak sama sekali
Sekali menulis, tidak akan pernah berhenti sampai selesai.


Hebatnya, seburuk apapun
halaman sebelumnya
selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih, baru dan tiada cacat…
sama dengan hidup kita,
seburuk apapun hari kemarin, Allah
selalu menyediakan hari yang baru untuk kita
Kita selalu diberi kesempatan yang baru,
untuk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya,
memperbaiki kesalahan kita,



dan melanjutkan alur cerita yang sudah ditetapkan-Nya untuk kita
 masing-masing
dengan mengenal lebih dekat
 teladan terbaik di
muka bumi, Muhammad ibni Abdillah ‘alaihis shalatu wassalam

Syukur kepada-Nya untuk hari yang
 baru ini, nikmatilah dan isilah
halaman buku kehidupanmu
 dengan hal-hal yang benar









Dan jangan lupa, untuk selalu bertanya kepada Allah, tentang apa yang
harus ditulis
 tiap-tiap harinya, supaya
 pada saat halaman terakhir
 buku kehidupanmu selesai, engkau
dapati sebagai pribadi yang di ridhai-Nya








Dan buku kehidupanmu layak untuk dijadikan teladan bagi anak cucumu….
Selamat menulis di buku kehidupanmu, dengan tinta cinta dan pena kebajikan….
Selamat beraktivitas ….
Semoga Allah memudahkan semuannya untuk kita, pada hari ini dan selanjutnya…..
Amin ya mujibassailin..........






dari penulis
alhamdulillah, tulisan ini dapat diselesaikan disela-sela kesibukan awal tahun 2012 yang cukup padat, tapi disitulah seni menulis, hingga tulisan ini dapat tuntas di kala bepergian awal tahun ke Pekanbaru kemudian ke Jakarta dan balik lagi ke Batam, syukur selesai.
            Menulis Buku Kehidupan ini memang unik, seunik nilai kehidupan itu sendiri.
Betapa tidak, sensitivitas juga sangat mempengaruhi nilai terhadap tulisan ini, insya Allah dapat memberikan motivasi dan gelora hidup mudah-mudahan  menjadi airmata amal untuk lebih banyak berbuat, meskipun sedikit.
            Buku ini hanyalah sebuah goresan kecil yang amat sederhana dan terbatas mungkin tak begitu bnnyak berarti tapi

mudah-mudahan dapat membuka sedikit mata kita untuk mengisi /menulis buku kehidupan kita masing-masing.
            Dengan segala keterbatasan itulah, penulis mencoba membuat lembaran-lembaran sebagai tamsil inspirasi kehidupan .
            Semoga bermanfaat, amin.

Kota Industri, Batam,
07 Rabiul Awal 1433/
31 Januari 2012
Penulis












DAFTAR ISI

Al-Ihda
iftitah
Dari Penulis
Bagian satu
-      be SMART in life
-      don’t be tired
Bagian dua
-      siapkan bekal
-      success is feeling Good
-      selalu beristigfar
















TULISLAH BUKU KEHIDUPANMU
dan jadikanlah BUKU
yang menarik
untuk
dibaca, selamat
M.E.N.U.L.I.S






AWALILAH
DENGAN MAJELIS TAKLIM

biar kita ditulis sebagai
AHLI ILMU


















Bagian Satu











  1. Be smart in life

...”menjalani hidup ini haruslah bersemangat, tahu arah tujuan yang benar, waspada dan terus belajar dalam menghadapi tantangan dan bertindak sesuai kebenaran”...
Kita percaya bahwa setiap orang telah belajar banyak hal untuk meningkatkan pengetahuan dan life skill (ketrampilan) agar hidup dapat sukses dan tentu bahagia.
          Tapi dalam realitasnya kita sering mendengar keluhan banyak orang mengatakan susah dan beratnya menjalani hidup ini. Terlebih lagi hidup di zaman modern yang serba instan ini.


          Menjalani hidup itu sesungguhnya gampang-gampang susah, namun akan terasa gampang mejalaninya kalau kita mengetahui caranya.
Kesulitan yang kita temui dalam kehidupan inidisebabkn kita kurang bisa menerima keadaan yang sedang terjadi dan selalu merasa serba kekurangan.
Selain itu kita sering mengedepankan ego kita sehingga kita tidak rela kalah dengan orang lain dan kita berupaya melampaui keterbatasan diri kita sendiri. Padahal akahirnya kita sendiri yang menderita. Singkat kata, umumnya orang yang kesusahan menjalani hidupnya karena mereka tidak tahu cara yang terbaik untuk menjalaninya dengan benar dan bijaksana.


          Kalau hidup ini diisi dengan keegoisan, ketakutan, kecemasan, prasangka buruk dan cemberut, maka ini menjadi tidak nyaman dan menyulitkan. Namun jika kita SMART yakni Semangat, Mahir memilih kehidupan, Analisa yang jitu, Rujukan/referensi yang akurat dan Tindakan. Sungguh hidup ini amat menyenangkan dan luar biasa, insya Allah.
Do the best for your life and the best
life you will reap.
(Wallahu
a’lam).





  1. Don’t be tired
...”maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)* dan  hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”...
(QS. 94 : 7 -8).
Tabiat seorang mukmin adalah beramal, beramal dan terus beramal sehingga seluruh waktunya diukur dengan produktivitas amal.
Ia tidak akan pernah diam, karena diam merupakan aib baginya. Seorang yang beriman akan selalu mencari peluang untuk beramal.
          Dalam sanubari orang yang beriman “tidak berbuat” adalah awal dari sebuah keniscayaan.


Itulah Allah dan Rasul-Nya memotivasi kita agar terus beraktivitas dalam amal dan menitahkan agar kita menjauhi sikap malas dan lemah.
          “Pikiran tak dapat dibatasi, lisan tak dapat dibungkam, anggta tubuh tak dapat diam karena itu jika kita tidak disibukkan dengan hal-hal besar pasti akan disibukkan dengan hal-hal kecil” itulah sepenggal hikmah Abdul Wahab Azzam untuk memotivasi kita agar selalu beraktivitas dalam hidup dan kehidupan ini.
          Dalam aktivitas amal yang telah kita lakukan, buah yang telah diperoleh telah disibakkan Allah swt untuk kita. Kerja amal jama’i/aktivitas kolektif yang membanggakan yang perlu kita


bangun dan kembangkan untuk kepentingan semua. Kita jangan merasa lelah (don’t be tired) dalam melaksanakan  semua  aktivitas  sebagai amal jariah kita di kemudian hari.
          Oleh sebab itu agenda besar kita dewasa ini adalah ;
          Pertama, mengembalikan iklim tarbawi (recovery tarbawi) untuk kita. Komitmen maknawi,melintasi dakwah yang sudah barang tentu mesti melekat bagi seluruh aktivitas dakwah melaksanakan in’asy (baca : disegarkan) kembali sehingga daya juang dan iltizam (komitmen) dapat ri’ayah (terpelihara) secara konsisten dengan menjaga  aktivitas rohiyah yang sustainable (terus-menerus) termasuk di dalamnya


agenda mabit bagi jalsah ruhiyah (majelis rohani) yang perlu selalu diagendakan untuk men-charge jiwa di saat ringkih dan kering yang hampir berimbas pada kemarau jiwa. (na’udzubillah).
          Kedua, perlunya melakukan “taushi’atuttajnid” (ekspansi rekrutmen). Aktivitas ini sangat diperlukan bagi masa depan dakwah yang membutuhkan “kammiyaturrijal” (kuantitas kader) di sampng merupakan sunnah dakwah yang “intisyar fil ardhi” /menyebar kesemua kalangan, insya Allah.
          Ketiga, perlunya setiap diri melakukan “ta’ammuq dzati” (meningkatkan kualitas dan kemampuan diri).

          Keempat, perlunya “istimrar” / kontinyuitas dakwah hingga berkekalan dan merupakan aktivitas setiap kita sesuai dengan profesi masing-masing.
...”dan katakanlah, bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui hal yang ghaib dan nyata lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu telah kerjakan”...
(QS.9 :105).













Bagian dua










  1. siapkan bekal

Perjalanan hidup kita di dunia ini amatlah singkat. Pada suatu saat akan berakhir yakni dengan kematian. Apa dan siapapun semua makhluk yang hidup di alam ini pasti mati. (QS. 7 :34).
Betapapun pandainya kita – manusia, bagaimanapun tinggi dan luas pengetahuannya tetap memiliki “keterbatasan”. Pengetahuannya tidak mungkin dapat menjangkau masa depan, tidak mungkin dapat mengetahui apa yang akan terjadi di hari yang akan datang, baik mengenai dirinya maupun mengenai orang lain.
Bahkan iapun tidak mungkin dapat memastikan apa yang akan terjadi satu jam lagi. Bukankah tak jarang,

seseorang yang baru saja kita ajak bicara, tiba-tiba sejam kemudian ia meninggal dunia. Inilah kenyataan yang tak dapat dipungkiri, itu pertanda sebagai sedikitnya ilmu yang kita miliki, ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih sekalipun tak akan mungkin memperhitungkan batas umur seseorang.
Maka yang perlu kita sadari adalah, jika ajal tiba, kita akan berpisah dengan semua yang ada di dunia, berpisah dengan keluarga yang kita sayangi, berpisah dengan suami / istri dan anak-anak yang kita cintai, berpisah dengan harta, kedudukan dan pangkat yang kita banggakan. Inilah gambaran yang akan terjadi bila ajal telah mendatangi kita.


Padahal ajal seperti firman Allah akan mendatangi siapa saja walaupun ia bersembunyi di balik dinding yang kokoh. (QS.4 :78).
Patut juga kita sadari, bila untuk hidup di dunia ini saja yang sifatnya sementara kita harus memiliki bekal yang cukup apalagi mengarungi kehidupan yang kekal abadi di akhirat sudah tentu dan selayaknya mempersiapkan  bekal yang cukup untuk keperluan itu. Maka manfaatkanlah sisa umur kita untuk keperluan tersebut.
Bagi yang beruang, manfaatkan dan belanjakan uang tersebut di jalan-Nya, bagi yang berilmu amalkan ilmunya dan ajarkan juga kepada orang lain sebagai amal jariah kita.


Demikian juga bagi yang mempunyai jabatan/kekuasaan, manfaatkan semua itu untuk kepentingan orang banyak sehingga menjadi amal jariah.
Mari selagi roh masih berada di jasad kita berlomba dan perbanyak amal ibadah sebagai bekal /sangu kita dikemudian hari/ akhirat  kelak.


                  











  1. Success is Feeling Good

Apapun yang mampu Anda capai, dapatkan perasaan baik darinya. Jika Anda mencapai keberhasilan tetapi merasakan perasaaan yang negatif, sesungguhnya Anda belumlah berhasil!

Kita dan banyak orang yang lain tentu menginginkan sukses, bukan? Tidak ada seorang pun yang tidak menginginkan sukses, betul tidak?
Setiap orang mendefinisikan sukses dengan cara pandangnya masing-masing, sesuai dengan apa yang pernah dialaminya. Sementara orang mendefinisikan sukses, apabila ia bisa memiliki banyak uang. Sedang yang lainnya mendefinisikan sukses, apabila ia bisa meraih impian/tujuannya. Selanjutnya, ada orang lain yang mendefinisikan sukses, apabila ia bisa

menduduki jabatan tertentu dalam suatu organisasi. Jadi, sesungguhnya begitu banyak definisi dari sukses itu.
Tentu saja masing-masing akan bersikap dan bertindak sesuai dan konsisten dengan apa yang telah ia definisikan tentang kesuksesannya.
Jika Anda mendefinisikan sukses Anda adalah dengan memiliki banyak uang, secara tidak Anda sadari, Anda akan bertindak mati-matian untuk mengejar uang yang Anda inginkan, dan dengan berbagai cara akan Anda lakukan untuk mendapatkan keinginan tersebut. Namun, dalam perjalanan Anda untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan itu, pernahkah Anda rasakan dalam hati Anda, peraaan apa yang muncul? Perasaan baik ataukah perasaan buruk?




Suatu perasaan baik akan Anda dapatkan jika Anda mengerjakan sesuatu dengan benar dan selaras dengan prinsip kehidupan. Namun, jika Anda merasa tidak nyaman/tidak baik, sudah barang tentu Anda telah mengerjakan sesuatu yang tidak tepat dan berlawanan dengan prinsip kehidupan.
Apabila Anda mengerjakan sesuatu dengan merasa gembira, tentulah Anda telah sukses mengerjakannya; dan apa yang telah Anda kerjakan tersebut, memberikan dampak atau nilai tambah yang positif untuk orang lain dan lingkungan Anda.
Menurut pengalaman saya selama ini dalam menjalani pekerjaan saya, saya menemukan bahwa menjadi sukses itu tidak hanya mampu mencapai apa yang menjadi keinginan saya atau sasaran saya, namun selain itu, saya juga ingin merasakan pengalaman yang menyenangkan dari pekerjaan saya. Saya ingin apa yang saya kerjakan diberikan penghargaan yang sepantasnya, saya ingin hasil pekerjaan saya bisa dinikmati oleh orang lain, sayapun bisa menemukan kesenangan ketika sedang bekerja, dan inilah pandangan saya tentang sukses, success is feeling good, dengan makna, setiap tindakan yang kita lakukan seharusnya memberikan atau mencerminkan perasaan yang menyenangkan, menggembirakan dan nyaman.
Dengan merasakan perasaan gembira dan senang, kita bisa mengetahui apa yang telah kita kerjakan sudah benar dan memberikan dampak positif kepada orang lain, kepada lingkungan kita; dengan kata lain, sudah selaras dengan prinsip kehidupan. Apalah artinya kalau kita mampu mencapai apa yang kita inginkan, namun di pihak lain ada orang yang merasa menderita karena tindakan-tindakan kita. Sebagai contoh, jika saya mampu mencapai sasaran saya, namun orang-orang terdekat saya, semisal karyawan saya atau keluarga saya menderita karena tindakan-tindakan saya; kalau hal ini terjadi, sesungguhnya apa yang saya dapatkan itu, tidaklah memberikan dampak positif kepada orang lain.
Perasaan senang atau gembira ini sesungguhnya adalah tolak ukur dari sukses Anda sehari-hari, di dalam perjalanan Anda mencapai apa yang Anda inginkan. Feeling Good perlu Anda rasakan sehari-hari di dalam mengerjakan pekerjaan Anda, karena ia akan menjadi energi pendorong dan motivasi bagi diri Anda untuk terus berjuang meraih impian Anda .



Jika Anda merasakan kegembiraan di dalam bekerja, Anda akan mampu bekerja lebih baik, bisa memberikan nilai tambah yang bermanfaat bagi banyak orang. Selain itu, Anda akan bekerja lebih pruduktif, dan pada akhirnya, Anda mampu mancapai keinginan Anda lebih cepat dan merasakan kebahagiaan.
Jadi, tidak benar anggapan yang menyatakan bahwa untuk sukses itu kita perlu mengalami perasaan tidak enak atau emosi negatif, dan akan mendapat kebahagiaan setelah mencapai impian kita. Justru perasaan negatif inilah yang akan membuat diri kita menjadi gagal. Mengapa demikian?
Perasaan tidak enak atau negatif, merupakan cerminan dari dalam pikiran Anda yang dipenuhi dengan pikiran negatif, ketakutan, kekurangan (kelangkaan) dan persaingan, kekhawatiran, tidak ikhlas, takut kalah, ketamakan dan ego mau menang. Semakin banyak pikiran negatif memenuhi pikiran kita, secara otomatis tindakan kita juga akan selaras dengan pikiran kita, akhirnya hasil negatif yang akan datang kepada kita, yaitu kegagalan.  (na’udzubillah).
















  1. Selalu beristighfar
Salah satu amalan agama sehari-hari yang diharapkan kita melkukannya adalah istighfar, yaitu memohon pengampunan (maghfirah).Bagi seorang Muslim, istigfar merupakan suatu karunia yang amat berharga. Hanya dengan pengampunan itu kita dapat terlepas dari siksa dan azab Tuhan.
            Dalam al-Qur’an terdapat sekian banyak ayat yang menyuruh kita beristighfar. Bahkan sebagian dari perintah istighfar itu ditujukan secara langsung kepada Rasul saw. Misalnya, perintah Allah : ...”maka bertasbihlah engkau (Muhammad) dengan memuji Tuhanmu dan beristighfarlah engkau kepada-Nya ! Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat”..
(QS. 110 :3).


            Perintah  istighfar  kepada Nabi  saw  itu menarik untuk direnungkan, pasalnya, sebagai Nabi dan Rasul Allah, bukankah beliau itu terbebas dan terpelihara dari dosa-dosa (ma’shum) ? Jika demikian, mengapa beliau berkali-kali disuruh beristighfar ? Jawabannya adalah agar kaum beriman lebih terdorong melakukan istighfar itu. Logikanya begini, jika Nabi saw yang ma’shum saja harus berkali-kali melakukan istighfar, maka kita sebagai manusia biasa tentu harus lebih banyak lagi melakukannya.
            Di samping itu seperti ditemukan banyak ahli tafsir, terdapat makna yang mendalam dari istighfar, antara lain ; istighfar mendidik seseorang bersikap rendah hati karena kesadaran bahwa tak seprangpun dapat terbebas dari dosa-dosa. Dengan banyak beristighfar seseorang dapat pula terhindar dari sikap sok suci, suatu sikap yang amat dikecam  oleh agama.
            Allah berfirman ; ...”maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa”...
(QS.53 :32).
            Dalam ayat lain Allah swt menyeru kaum  beriman agar bergegas menuju ampunan Tuhan (QS.3 :133-136).
Bergegas menuju ampunan Tuhan, menurut ahli tafsir Rasyid Ridha mengandung makna bahwa kita harus melakukan berbagai kebaikan yang dapat mendatangkan pengemapunan Tuhan itu.
            Menurut Rasyid Ridha berdasarkan ayat tersebut di atas ada 5 (lima) kebaikan yang mesti dilakukan oleh orang yang mendambakan pengampunan dan syurga Tuhan, pertama ; menafkahkan  harta dalam segala keadaan (senang maupun susah).
            Kedua ; mengendalikan amarah, ketiga ; memaafkan kesalahan orang lain, keempat ; selalu berbuat baik dan kelima ; setiap berbuat kesalahan selalu ingat kepada Tuhan, lalu meminta ampun. (Tafsir al-Manar, 4/132 ).
            Usaha menggapai ampunan Tuhan seperti terlihat di atas, memerlukan kesungguhan yang harus diwujudkan melalui serangkaian aktivitas yang melibatkan aspek mental(hati), perkataan (lisan) dan anggota badan (fisik).
            Secara menta,  ia  harus memiliki kemauan keras untuk bertobat dan kembali ke jalan Tuhan. Secara lisan, ia harus terus melafalkan istighar sedangkan secara fisik, ia harus terus memacu diri meningkatkan berbagai kebaikan dan amal saleh.
            Dengan semua itu, ia berpeluang besar meraih ampunan Tuhan. (wallahu a’alm).


 




Bagian  tiga













1.     Scanning your Heart

SEHAT, panjang umur, kaya, bahagia dan sentosa dambaan kita semua serta hal-hal /status positif lainnya dambaan kita semua.
Banyak metode / cara untuk itu. Salah satu caranya adalah “bersihkan hati”.
            Untuk menuju itu maka kita perlu melakukan “scanning your heart”. Karena jika hati bersih, maka segalanya akan menjadi bersih, jernih dan cemerlang, namun jika hati kotor, maka segalanya akan menjadi runyam, keruh, gelap dan hina.
            Upaya apapun yang kita lakukan di muka bumi ini akan menjadi berarti dan istimewa, jika dimulai dengan membuka hati, men-scan virus dan men-delete-nya dari semua sifat yang dibenci Allah.

            Sifat yang harus di-scan, dikarantina bahkan di delete dari hati kita terhadap sifat sombong, kasar, egois dan arogan serta menyepelekan orang lain demikian juga irihati, dengki, jahil, aniaya, menipu, kuropsi dan lain-lain sifat mazdmumah lainnya.
            Sifat inilah yang akan menjadi belenggu kesehatan dan keberkahan hidup dunia – akhirat.
            Maka rahasia utama dalam mencapai hidup sehat, cantik, panjang umur, berkah dan bahagia adalah “scanning” hati. Dengan membersihkan hati, lalu men-install-nya dengan program dan file yang bersih, maka hidup kita akan menjadi kuat dan bermanfaat untuk diri kita sendiri, keluarga dan bangsa kita secara keseluruhan.
            Seorang Hukama mengatakan, ..”jika anda ingin bahagia, maka ingat dua hal.


 Ingat kebaikan orang lain sekecil apapun dan lupakan kebaikan diri anda sebesar apapun. Ingat kesalahan anda sekecil apapun dan lupakan kesalahan orang lain sebesar apapun”..
            Sebagai tolok ukur, berikut adalah tanda bahwa hati kita telah bersih dari virus, senang dikritik dan dinasehati orang lain, senang membantu dalam hal kebajikan ber-fastabiqulkhairat dengan mengharap ridha dan berkah dari Allah swt. (wallahu a’lam bisshawab).











2 . Pengakuan Dosa

Imam Muslim, seorang perawi Hadits meriwayatkan, seorang wanita dari suku Ghamidiyah yang hamil di luar nikah pernah datang kepada Rasul saw, ia minta dihukum atas dosa-dosa yang telah diperbuatnya.
            Pada pertemun pertama, Rasul saw tidak menanggapi permohonannya. Pada pertemuan kedua, Rasul meminta wanita itu untuk menemuinya lagi setelah kelahiran anaknya. Pada pertemuan ketiga, Rasul menyuruh merawat anaknya hingga si anak bisa makan sendiri dan tidak bergantung pada susu ibunya. Maka baru pada pertemuan keempat, Rasul melaksanakan eksekusi.
            Beliau menyuruh para sahabat membuat lubang setengah dada. Ketika wanita tersebut telah masuk ke dalamnya, Beliau menyuruh para sahabat merajamnya dengan batu. Khalid bin Walid, salah seorang sahabat, ikut ambil bagian dalam ekskusi ini. Ia melempar batu tepat mengenai muka wanita tersebut, darahpun muncrat mengenai wajah Khalid bin Walid, terkena cipratan darah, Khalidpun naik darah dan mengutuknya.
            Ketika Nabi saw mendengar kutukan Khalid, beliau langsung menegurnya,..”jangan begituKhalid, demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, sesungguhnya wanita ini telah menyatakan tobat dengan sebenarnya, jika saja tobatnya dibagi 70  orang warga Madinah, niscaya cukup untuk semuanya. Adakah engkau dapati tobat yang melebihi orang yang menyerahkan diri kepada Allah (wanita tsb)?”... Khalidpun diam membisu.



            Ada pelajaran berharga yang bisa digali dari kehidupan episode kehidupan wanita Ghamidiyah tadi, yaitu keberaniannya mengakui kesalahan dan kesiapan mental dan pisik untuk menerima vonis hukum akibat perbuatannya.
            Ketika ia melanggar hukum, ia langsung meminta aparat penjaga dan penegak hukum (Rasul saw) untuk membersihkan dirinya dengan menjatuhkan sanksi kepadanya.
Masalahnyapun berakhir sampai di situ dan tidak berlarut-larut sampai batas waktu yang tidak jelas. 
            Keberanian untuk mengakuidosa seperti yang  dilakukan wanita tadi, hanya bisa terjadi pada orang yang memiliki keimanan yang kuat, kesadaran hukum yang tinggi,tekad tidak mau berbuat salah untuk kedua-


kalinya dan semangat membangun kehidupan baru yang lebih bersih dan itulah yang disebut “taubatan nashuha” (tobat untuk tidak mengulangi dosa lagi), karena pada dasarnya mempertahankan dan menyembunyikan kesalahan yang jelas-jelas salah serta arogansi tidak mengakui kesalahan yang telah terbukti adalah kesalahan ganda dan itu sebenarnya sangat menyiksa sang pelaku sendiri.
            Pada kenyataannya kita sering tidak siap untuk mengakui dosa-dosa yang kita lakukan. Akibatnya, berbagai pelanggaran, terutama yang menyangkut ajaran agama, kita anggap sepi dan kemudian menjadi kebiasaan.
Sebut beberapa contoh kecil, seperti meninggalkan shalat, menyakiti hati orang lain, kawan, tetangga dan seterusnya.


Semoga contoh di atas menggugah kesadaran kita untuk selalu melakukan koreksi diri dengan “taubatan nashuha” (wallahu a’lam).



















3.Selalu bersyukur

Perintah agar nikmat Allah disyukuri oleh penerima nikmat merupakan ajaran agama yang mudah dicerna logika.
Bersyukur mengisyaratkan pengungkap- 
rasa puas dengan apa yang sudah diperoleh.
            Ungkapan rasa puas tersebut merupakan penghayatan atas nikmat. Menghayati nikmat yang diperoleh sehingga terasa makin nikmat.
            Ada 3 dimensi syukur, pertama; bersyukur dengan hati yaitu ungkapan kepuasan dalam batin atas anugrah yang diperoleh. Kedua, bersyukur dengan ucapan yakni mengakui anugrah dan memuji pemberinya. Ketiga, bersyukur dengan perbuatan yaitu bekerja memelihara, memanfaatkan dan


mengembangkan anugrah yang diperoleh sesuai dengan tujuan pemberian anugrah tersebut.
           
Mutiara Syukur

kalau engkau kaya, bersyukurlah !
karena di hadapanmu
terbentang
kesempatan  untuk
mengerjakan yang sulit-sulit
perbuatanmu disukai orang, engkau
beroleh pujian, engkau
menjadi mulia
tegakmu
teguh
di hadapanmu
terhampar permadani
kepujian, sebab
engkau
beroleh kebebasan
dan kemerdekaan


kalau engkau miskin, bersyukurlah !
sebab engkau terlepas dari
suatu penyakit jiwa
penyakit
kesombongan
yang banyak menimpa
orang kaya, bersyukurlah !
karena tiada orang
yang akan hasad dan dengki
kepadamu, lantaran kemiskinanmu
kemiskinan membuat orang tidak berkecil
hati dan tiada pintu bagi
kebencian









kalau engkau dermawan, bersyukurlah !
karena dengan kedermawananmu
dapat mengisi tangan yang
kosong dapat menutup
tubuh yang
telanang
engkau tegakkan
orang yang hampir roboh

engkau dapat
menuruti perintah
hatimu, perintah kemanusiaan
dan engkau beroleh  bahagaia, berpuluh
bahkan beratus makhluk Tuhan
akan sanggup mengantarkan
pujian kepadaTuhan
lantaran
pertolonganmu
kebahagiaan hatimu yang tadinya
hanya satu sekarang berlipat ganda
sebab, telah banyak orang



lain yang dapat
mengecap
nikmat-
Nya.

kalau engkau
masih muda,bersyukurlah !
karena pohon pengharapanmu
masih subur, dahan-dahanmu masih
rindang, tujuan kesenanganmu masih
jauh, sebab umurmu masih muda, mudahlah
bagimu menjadikan mimpi
dalam kejadian yang
sesungguhnya







kalau engkau tua,
bersyukurlah ! karena
engkau telah terlepas dari
medan pertempuran dan perjuanganmu
yang sengit dan engkau telah beroleh beberapa ilmu yang dalam-dalam
di sekolah kehidupan
engkau tahu
firasat
mengerti gerak
gerik manusia dan
tahu kemana
tujuan jalan yang ditempuh.










kalau engkau
keturunan bangsawan
bersyukurlah ! sebab engkau
telah memperoleh kemenangan
yang sukar sekali didapat orang
kebanyakan dan banyak orang yang
percaya kepadamu
serta beroleh
nasehat
dari
padanya












kalau engkau dari golongan biasa
bersyukurlah ! karena lebih
baik engkau menjadi
pangkal
kemuliaan
anak cucu dan
keturunanmu menjadi
bintang dan pemancang
perumahan kehidupan


kalau engkau bersahabat banyak
bersyukurlah ! lantaran banyak orang yang
menghargai dan memperhatikan engkau tandanya harga dirimu
mahal
dan
timbanganmu
b.e.r.a.t




kalau engkau
mempunyai musuh,
bersyukurlah ! karena
musuh-musuh itu anak tangga
untuk mencapai kedudukan yang tinggi
banyak musuh menjadi bukti
atas kesulitan yang
engkau hadapi
dari
celaannya
yang benar-benar
mengenai kesalahanmu
engkau dapat
beroleh
pengajaran







kalau badanmu sehat
bersyukurlah ! sebab kekayaan
dan kemuliaan nikmat-Nya
telah bersama
engkau
lantaran
badanmu
yang sehat
mudahlah engkau
mendaki bukit kesusahan
dalam menempuh
padang kesulitan

kalau engkau sakit
bersyukurlah ! karena
sudah nyata bahwa dirimu
adalah medan tempat perjuangan
diantara dua alam yang dijadikan Tuhan




yakni kesehatan dan
kesakitan
kemenangan akan
terjadi kepada
salah satu yang kuat
kesembuhan pasti  dating
kesembuhan dunia
ataupun
kesembuhan
yang s.e.j.a.t.i















kalau engkau
jenius, bersyukurlah !
karena pada tubuhmu telah
ada cahaya gilang-gemilang
tandanya Tuhan selalu melihat
engkau dengan tenang sehingga
menimbulkan kesuburan dalam pikiranmu
dilihat-Nya otakmu sehingga cerdas
dilihat-Nya matamu sehingga
jadi azimat, dilihat-Nya
suaramu sehingga
jadi sihir








kalau engkau dilupakan orang
bersyukurlah ! karena
lidah tidak banyak
mencelamu
mulut
tak
banyak mencatatmu
tak adaorang lain yang dengki
kepadamu tak ada orang yang meniatkan
jatahmu, mata tak banyak
memandangmu
di hadapanmu ada
puncak bukit kemuliaan
orang masyhur berdiri di atas
masyarakat dan engkau berdiri di atas
kumpulan tanah dan pasir yang
kecil-kecil  dengan
demikian engkau




akan merasai
kesenangan
hati
yang kerap
kali tak dapat
oleh orang yang
bibirnya
tak
pernah
mandi di dalam
ombak ilham


kalau sahabatmu setia
kepadamu, bersyukurlah ! karena
pertukaran siang dan malam
telah menganugrahi
engkau
kekayaan
yang kekal



kalau kawanmu berkhianat
bersyukurlah !
sebab
kalau kawan-kawanmu
yang berkhianat itu mungkir
dan meninggalkan engkau tandanya
ia telah memberikan
jalan yang
lapang buat engkau

kalau namamu termasyhur
bersyukurlah !
karena
di sana dapat
engkau mengusahakan
tenaga muda setiap hari dan
kekuatanpun bertambah
ruh serta semangat
menjadi baru




engkau
bertambah
subur dan tegak
mengarungi lautan
dan daratan kehidupan

kalau engkau berada
dalam kalangan masyarakat
hinterland, bersyukurlah ! karena
dengan sebab itu engkau beroleh kesempatan jadi
burung
lebih tinggi
terbangmu daripada
orang-orang yang patah sayap
(di karamaian) engkau
boleh melayang
ke suatu langit khayal
untuk mengobati




pikiranmu
yang
gelisah
dalam melepaskan
dahaga  jiwamu

kalau engkau mencintai
dan dicintai orang, bersyukurlah !
karena hidupmu telah berharga
tandanya engkau telah
masuk dalam
daftar anak bumi
yang terpilih
Tuhan telah memperlihatkan
belas-kasih-Nya kepadamu lantaran
pergaduhan hati sesama
makhluk dua jiwa
di seberang
masyriq dan maghrib





telah terkungkung
di bawah suatu
perasaan
di dalam
lingkungan Tuhan

kalau cintamu tak berbalas,
bersyukurlah !
karena
sesungguhnya
orang yang mengusir
akan jatuh kasihan dan
ingin kembali kepada yang
diusirnya itu setelah ia jauh dari
matanya dia akan cinta, cinta lebih tinggi
derajatnya daripada cinta
lantaran hawa
terpencil




jauh membawa
keuntungan insyaf
kebencian meruncingkan cita-cita
dan membersihkan perbuatan
sehingga hati
akan bersih laksana
bejana kaca yang berisi air
air kekal yang dianugrahkan Tuhan
memberi dan menerima
itulah  cinta
yang
membawa
ketentraman









bersyukurlah !
merasa tentramlah
atas segala keadaanmu
karena pintu bahagia dan
ketentraman itu banyak
tak berbilang
kesulitan
perjalanan hidup
kian menit kian baru
bersyukurlah
selalu merasa senanglah












selalu, merasa
tentramlah
maka
anda insya Allah
selalu bahagia

hai,
alangkah indahnya
bila wajahmu tetap manis
walau problematika kehidupan
terasa penuh getiran
kepahitan

alangkah
mulianya bila
hatimu penuh keikhlasan
walau di sekitarmu
gemerlapan
kebencian
dan
kemarahan



itulah wujud
buah syukur kita
kepada-Nya, semoga !
amin


























SENARAI RUJUKAN

















Senarai rujukan


Effendy Asmawi Alhajj,  Antara Istighfar dan
            Hamdalah, Paramakkiya, Batam 2011

__________________, Renungan Sufistik
            seorang Guru, Paramakkiya, Batam 2011

Jajat Buhanuddin dan Dina Afrianty (penyt.),
Mencetak Muslim Modern, Rajawali Pers, Jakarta 2006

Nurcholish Madjid, Kaki Langit Peradaban
            Islam, Paramadina, Jakarta  1997

Faisal Ismail, Percikan Pemikiran Islam, CV.
            Bina Usaha, Yogyakarta 1984











MENULIS  BUKU KEHIDUPAN

Kita seperti sebuah buku
Cover depan adalah tanggal lahir
Cover belakang adalah tanggal kematian
tiap lembarnya adalah tiap-tiap hari dalam hidup kita dan apa yang
 kita lakukan.
Oleh
sebab itu
tulislah, karena  nanti
kita akan menerima dan membaca
tulisan kita selamat
menulis dalam
buku kehidupan kita
masing-masing


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guest Book