MENULIS BUKU KEHIDUPAN
Effendy Asmawi Alhajj
MENULIS BUKU KEHIDUPAN
Oleh ; Effendy Asmawi Alhajj
Desain sampul : EA’s Computer
Lay out :
Juju offset
Hak Cipta dilindungi undang-undang
All right reserved
@EA 2012
Cetakan I, Shafar 1433/ Januari
2012
e-mail : effendyasmawi@ymail.com
Diterbitkan :
Yayasan Paramakkiya Batam
PO.BOX 1002/BTAMN- Batam Island 29432
AL-IHDA
jadikan
hari ini lebih baik dari
hari
kemarin
i.f.t.i.t.a.h
MENULIS BUKU KEHIDUPAN
Manusia seperti sebuah buku
Cover depan adalah tanggal lahir
Cover belakang adalah tanggal kematian
tiap lembarnya adalah tiap-tiap hari dalam
hidup kita dan apa yang
kita lakukan.
Ada buku yang tebal,
ada
buku yang
tipis
ada buku yang menarik dibaca
ada yang tidak sama sekali
Sekali menulis, tidak akan pernah berhenti
sampai selesai.
Hebatnya, seburuk apapun
halaman sebelumnya
selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih, baru dan tiada cacat…
sama dengan hidup kita,
seburuk apapun hari kemarin, Allah
selalu menyediakan hari yang baru untuk
kita
Kita selalu diberi kesempatan yang baru,
untuk melakukan sesuatu yang benar dalam
hidup kita setiap harinya,
memperbaiki kesalahan kita,
dan melanjutkan alur cerita yang sudah ditetapkan-Nya untuk kita
masing-masing
dengan mengenal lebih dekat
teladan terbaik di
muka bumi, Muhammad ibni Abdillah ‘alaihis shalatu wassalam
Syukur kepada-Nya untuk hari yang
baru ini, nikmatilah dan isilah
halaman buku kehidupanmu
dengan hal-hal yang benar
Dan jangan lupa, untuk selalu bertanya
kepada Allah, tentang apa yang
harus ditulis
tiap-tiap harinya, supaya
pada saat halaman terakhir
buku kehidupanmu selesai, engkau
dapati
sebagai pribadi yang di ridhai-Nya
Dan buku kehidupanmu layak untuk dijadikan
teladan bagi anak cucumu….
Selamat menulis di buku kehidupanmu,
dengan tinta cinta dan pena kebajikan….
Selamat beraktivitas ….
Semoga Allah memudahkan semuannya untuk
kita, pada hari ini
dan selanjutnya…..
Amin ya
mujibassailin..........
dari
penulis
alhamdulillah, tulisan ini dapat
diselesaikan disela-sela kesibukan awal tahun 2012 yang cukup padat, tapi
disitulah seni menulis, hingga tulisan ini dapat tuntas di kala bepergian awal
tahun ke Pekanbaru kemudian ke Jakarta dan balik lagi ke Batam, syukur selesai.
Menulis
Buku Kehidupan ini memang unik, seunik nilai kehidupan itu sendiri.
Betapa tidak, sensitivitas juga sangat
mempengaruhi nilai terhadap tulisan ini, insya Allah dapat memberikan motivasi
dan gelora hidup mudah-mudahan menjadi
airmata amal untuk lebih banyak berbuat, meskipun sedikit.
Buku
ini hanyalah sebuah goresan kecil yang amat sederhana dan terbatas mungkin tak
begitu bnnyak berarti tapi
mudah-mudahan dapat membuka sedikit mata
kita untuk mengisi /menulis buku kehidupan kita masing-masing.
Dengan
segala keterbatasan itulah, penulis mencoba membuat lembaran-lembaran sebagai
tamsil inspirasi kehidupan .
Semoga
bermanfaat, amin.
Kota Industri, Batam,
07 Rabiul Awal 1433/
31 Januari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Al-Ihda
iftitah
Dari Penulis
Bagian satu
-
be SMART in life
-
don’t be tired
Bagian dua
-
siapkan bekal
-
success is feeling
Good
-
selalu beristigfar
TULISLAH BUKU
KEHIDUPANMU
dan jadikanlah BUKU
yang menarik
untuk
dibaca, selamat
M.E.N.U.L.I.S
AWALILAH
DENGAN MAJELIS TAKLIM
biar kita ditulis
sebagai
AHLI ILMU
Bagian Satu
- Be smart in life
...”menjalani hidup
ini haruslah bersemangat, tahu arah tujuan yang benar, waspada dan terus
belajar dalam menghadapi tantangan dan bertindak sesuai kebenaran”...
Kita percaya
bahwa setiap orang telah belajar banyak hal untuk meningkatkan pengetahuan dan
life skill (ketrampilan) agar hidup dapat sukses dan tentu bahagia.
Tapi dalam realitasnya kita sering mendengar
keluhan banyak orang mengatakan susah dan beratnya menjalani hidup ini. Terlebih
lagi hidup di zaman modern yang serba instan ini.
Menjalani hidup itu sesungguhnya
gampang-gampang susah, namun akan terasa gampang mejalaninya kalau kita
mengetahui caranya.
Kesulitan
yang kita temui dalam kehidupan inidisebabkn kita kurang bisa menerima keadaan
yang sedang terjadi dan selalu merasa serba kekurangan.
Selain itu
kita sering mengedepankan ego kita sehingga kita tidak rela kalah dengan orang
lain dan kita berupaya melampaui keterbatasan diri kita sendiri. Padahal
akahirnya kita sendiri yang menderita. Singkat kata, umumnya orang yang
kesusahan menjalani hidupnya karena mereka tidak tahu cara yang terbaik untuk
menjalaninya dengan benar dan bijaksana.
Kalau hidup ini diisi dengan
keegoisan, ketakutan, kecemasan, prasangka buruk dan cemberut, maka ini menjadi
tidak nyaman dan menyulitkan. Namun jika kita SMART yakni Semangat, Mahir
memilih kehidupan, Analisa yang jitu, Rujukan/referensi yang akurat dan
Tindakan. Sungguh hidup ini amat menyenangkan dan luar biasa, insya Allah.
Do the best
for your life and the best
life you will
reap.
(Wallahu
a’lam).
- Don’t be tired
...”maka apabila
kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan
yang lain)* dan hanya kepada Tuhanmulah
engkau berharap”...
(QS. 94 : 7
-8).
Tabiat
seorang mukmin adalah beramal, beramal dan terus beramal sehingga seluruh
waktunya diukur dengan produktivitas amal.
Ia tidak akan
pernah diam, karena diam merupakan aib baginya. Seorang yang beriman akan
selalu mencari peluang untuk beramal.
Dalam sanubari orang yang beriman
“tidak berbuat” adalah awal dari sebuah keniscayaan.
Itulah Allah
dan Rasul-Nya memotivasi kita agar terus beraktivitas dalam amal dan menitahkan
agar kita menjauhi sikap malas dan lemah.
“Pikiran tak dapat dibatasi, lisan tak
dapat dibungkam, anggta tubuh tak dapat diam karena itu jika kita tidak
disibukkan dengan hal-hal besar pasti akan disibukkan dengan hal-hal kecil”
itulah sepenggal hikmah Abdul Wahab Azzam untuk memotivasi kita agar selalu
beraktivitas dalam hidup dan kehidupan ini.
Dalam aktivitas amal yang telah kita
lakukan, buah yang telah diperoleh telah disibakkan Allah swt untuk kita. Kerja
amal jama’i/aktivitas kolektif yang membanggakan yang perlu kita
bangun dan
kembangkan untuk kepentingan semua. Kita jangan merasa lelah (don’t be tired)
dalam melaksanakan semua aktivitas
sebagai amal jariah kita di kemudian hari.
Oleh sebab itu agenda besar kita
dewasa ini adalah ;
Pertama, mengembalikan iklim tarbawi
(recovery tarbawi) untuk kita. Komitmen maknawi,melintasi dakwah yang sudah
barang tentu mesti melekat bagi seluruh aktivitas dakwah melaksanakan in’asy
(baca : disegarkan) kembali sehingga daya juang dan iltizam (komitmen) dapat
ri’ayah (terpelihara) secara konsisten dengan menjaga aktivitas rohiyah yang sustainable
(terus-menerus) termasuk di dalamnya
agenda mabit
bagi jalsah ruhiyah (majelis rohani) yang perlu selalu diagendakan untuk
men-charge jiwa di saat ringkih dan kering yang hampir berimbas pada kemarau
jiwa. (na’udzubillah).
Kedua, perlunya melakukan
“taushi’atuttajnid” (ekspansi rekrutmen). Aktivitas ini sangat diperlukan bagi
masa depan dakwah yang membutuhkan “kammiyaturrijal” (kuantitas kader) di sampng
merupakan sunnah dakwah yang “intisyar fil ardhi” /menyebar kesemua kalangan,
insya Allah.
Ketiga, perlunya setiap diri melakukan
“ta’ammuq dzati” (meningkatkan kualitas dan kemampuan diri).
Keempat, perlunya “istimrar” / kontinyuitas
dakwah hingga berkekalan dan merupakan aktivitas setiap kita sesuai dengan
profesi masing-masing.
...”dan
katakanlah, bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman
akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang
mengetahui hal yang ghaib dan nyata lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu
telah kerjakan”...
(QS.9 :105).
Bagian dua
- siapkan bekal
Perjalanan hidup kita di dunia ini amatlah singkat. Pada suatu saat akan
berakhir yakni dengan kematian. Apa dan siapapun semua makhluk yang hidup di
alam ini pasti mati. (QS. 7 :34).
Betapapun pandainya kita – manusia, bagaimanapun tinggi dan luas
pengetahuannya tetap memiliki “keterbatasan”. Pengetahuannya tidak mungkin
dapat menjangkau masa depan, tidak mungkin dapat mengetahui apa yang akan
terjadi di hari yang akan datang, baik mengenai dirinya maupun mengenai orang
lain.
Bahkan iapun tidak mungkin dapat memastikan apa yang akan terjadi satu jam
lagi. Bukankah tak jarang,
seseorang yang baru saja kita ajak bicara, tiba-tiba sejam kemudian ia
meninggal dunia. Inilah kenyataan yang tak dapat dipungkiri, itu pertanda
sebagai sedikitnya ilmu yang kita miliki, ilmu pengetahuan dan teknologi yang
canggih sekalipun tak akan mungkin memperhitungkan batas umur seseorang.
Maka yang perlu kita sadari adalah, jika ajal tiba, kita akan berpisah
dengan semua yang ada di dunia, berpisah dengan keluarga yang kita sayangi,
berpisah dengan suami / istri dan anak-anak yang kita cintai, berpisah dengan
harta, kedudukan dan pangkat yang kita banggakan. Inilah gambaran yang akan
terjadi bila ajal telah mendatangi kita.
Padahal ajal seperti firman Allah akan mendatangi siapa saja walaupun ia
bersembunyi di balik dinding yang kokoh. (QS.4 :78).
Patut juga kita sadari, bila untuk hidup di dunia ini saja yang sifatnya
sementara kita harus memiliki bekal yang cukup apalagi mengarungi kehidupan
yang kekal abadi di akhirat sudah tentu dan selayaknya mempersiapkan bekal yang cukup untuk keperluan itu. Maka
manfaatkanlah sisa umur kita untuk keperluan tersebut.
Bagi yang beruang, manfaatkan dan belanjakan uang tersebut di jalan-Nya,
bagi yang berilmu amalkan ilmunya dan ajarkan juga kepada orang lain sebagai
amal jariah kita.
Demikian juga bagi yang mempunyai jabatan/kekuasaan, manfaatkan semua itu
untuk kepentingan orang banyak sehingga menjadi amal jariah.
Mari selagi roh masih berada di jasad kita berlomba dan perbanyak amal
ibadah sebagai bekal /sangu kita dikemudian hari/ akhirat kelak.
- Success is Feeling Good
Apapun yang mampu Anda capai,
dapatkan perasaan baik darinya. Jika Anda mencapai keberhasilan tetapi
merasakan perasaaan yang negatif, sesungguhnya Anda belumlah berhasil!
Kita dan banyak orang yang lain tentu
menginginkan sukses, bukan? Tidak ada seorang pun yang tidak menginginkan
sukses, betul tidak?
Setiap
orang mendefinisikan sukses dengan cara pandangnya masing-masing, sesuai dengan
apa yang pernah dialaminya. Sementara orang mendefinisikan sukses, apabila ia
bisa memiliki banyak uang. Sedang yang lainnya mendefinisikan sukses, apabila
ia bisa meraih impian/tujuannya. Selanjutnya, ada orang lain yang
mendefinisikan sukses, apabila ia bisa
menduduki
jabatan tertentu dalam suatu organisasi. Jadi, sesungguhnya begitu banyak
definisi dari sukses itu.
Tentu saja masing-masing akan bersikap dan
bertindak sesuai dan konsisten dengan apa yang telah ia definisikan tentang
kesuksesannya.
Jika
Anda mendefinisikan sukses Anda adalah dengan memiliki banyak uang, secara
tidak Anda sadari, Anda akan bertindak mati-matian untuk mengejar uang yang
Anda inginkan, dan dengan berbagai cara akan Anda lakukan untuk mendapatkan
keinginan tersebut. Namun, dalam perjalanan Anda untuk mendapatkan apa yang
Anda inginkan itu, pernahkah Anda rasakan dalam hati Anda, peraaan apa yang
muncul? Perasaan baik ataukah perasaan buruk?
Suatu perasaan baik akan Anda dapatkan
jika Anda mengerjakan sesuatu dengan benar dan selaras dengan prinsip
kehidupan. Namun, jika Anda merasa tidak nyaman/tidak baik, sudah barang tentu
Anda telah mengerjakan sesuatu yang tidak tepat dan berlawanan dengan prinsip
kehidupan.
Apabila Anda mengerjakan sesuatu dengan
merasa gembira, tentulah Anda telah sukses mengerjakannya; dan apa yang telah
Anda kerjakan tersebut, memberikan dampak atau nilai tambah yang positif untuk
orang lain dan lingkungan Anda.
Menurut pengalaman
saya selama ini dalam menjalani pekerjaan saya, saya menemukan bahwa menjadi
sukses itu tidak hanya mampu mencapai apa yang menjadi keinginan saya atau
sasaran saya, namun selain itu, saya juga ingin merasakan pengalaman yang
menyenangkan dari pekerjaan saya. Saya
ingin apa yang saya kerjakan diberikan penghargaan yang sepantasnya, saya ingin
hasil pekerjaan saya bisa dinikmati oleh orang lain, sayapun bisa menemukan
kesenangan ketika sedang bekerja, dan inilah pandangan saya tentang sukses, success
is feeling good, dengan makna, setiap tindakan yang kita lakukan
seharusnya memberikan atau mencerminkan perasaan yang menyenangkan,
menggembirakan dan nyaman.
Dengan merasakan perasaan gembira dan
senang, kita bisa mengetahui apa yang telah kita kerjakan sudah benar dan
memberikan dampak positif kepada orang lain, kepada lingkungan kita; dengan
kata lain, sudah selaras dengan prinsip kehidupan. Apalah artinya kalau kita
mampu mencapai apa yang kita inginkan, namun di pihak lain ada orang yang
merasa menderita karena tindakan-tindakan kita. Sebagai contoh, jika saya mampu
mencapai sasaran saya, namun orang-orang terdekat saya, semisal karyawan saya
atau keluarga saya menderita karena tindakan-tindakan saya; kalau hal ini
terjadi, sesungguhnya apa yang saya dapatkan itu, tidaklah memberikan dampak
positif kepada orang lain.
Perasaan senang atau gembira ini
sesungguhnya adalah tolak ukur dari sukses Anda sehari-hari, di dalam
perjalanan Anda mencapai apa yang Anda inginkan. Feeling Good perlu Anda
rasakan sehari-hari di dalam mengerjakan pekerjaan Anda, karena ia akan menjadi
energi pendorong dan motivasi bagi diri Anda untuk terus berjuang meraih impian
Anda .
Jika Anda merasakan
kegembiraan di dalam bekerja, Anda akan mampu bekerja lebih baik, bisa
memberikan nilai tambah yang bermanfaat bagi banyak orang. Selain itu, Anda akan bekerja lebih
pruduktif, dan pada akhirnya, Anda mampu mancapai keinginan Anda lebih cepat
dan merasakan kebahagiaan.
Jadi, tidak benar
anggapan yang menyatakan bahwa untuk sukses itu kita perlu mengalami perasaan
tidak enak atau emosi negatif, dan akan mendapat kebahagiaan setelah mencapai
impian kita. Justru perasaan
negatif inilah yang akan membuat diri kita menjadi gagal. Mengapa demikian?
Perasaan tidak enak
atau negatif, merupakan cerminan dari dalam pikiran Anda yang dipenuhi dengan
pikiran negatif, ketakutan, kekurangan (kelangkaan) dan persaingan,
kekhawatiran, tidak ikhlas, takut kalah, ketamakan dan ego mau menang. Semakin banyak pikiran negatif memenuhi
pikiran kita, secara otomatis tindakan kita juga akan selaras dengan pikiran
kita, akhirnya hasil negatif yang akan datang kepada kita, yaitu
kegagalan. (na’udzubillah).
- Selalu beristighfar
Salah satu amalan agama sehari-hari yang
diharapkan kita melkukannya adalah istighfar, yaitu memohon pengampunan
(maghfirah).Bagi seorang Muslim, istigfar merupakan suatu karunia yang amat
berharga. Hanya dengan pengampunan itu kita dapat terlepas dari siksa dan azab
Tuhan.
Dalam
al-Qur’an terdapat sekian banyak ayat yang menyuruh kita beristighfar. Bahkan
sebagian dari perintah istighfar itu ditujukan secara langsung kepada Rasul
saw. Misalnya, perintah Allah : ...”maka bertasbihlah engkau (Muhammad) dengan
memuji Tuhanmu dan beristighfarlah engkau kepada-Nya ! Sesungguhnya Dia adalah
Maha Penerima Taubat”..
(QS. 110 :3).
Perintah istighfar
kepada Nabi saw itu menarik untuk direnungkan, pasalnya,
sebagai Nabi dan Rasul Allah, bukankah beliau itu terbebas dan terpelihara dari
dosa-dosa (ma’shum) ? Jika demikian, mengapa beliau berkali-kali disuruh
beristighfar ? Jawabannya adalah agar kaum beriman lebih terdorong melakukan
istighfar itu. Logikanya begini, jika Nabi saw yang ma’shum saja harus
berkali-kali melakukan istighfar, maka kita sebagai manusia biasa tentu harus
lebih banyak lagi melakukannya.
Di
samping itu seperti ditemukan banyak ahli tafsir, terdapat makna yang mendalam
dari istighfar, antara lain ; istighfar mendidik seseorang bersikap rendah hati
karena kesadaran bahwa tak seprangpun dapat terbebas dari dosa-dosa. Dengan
banyak beristighfar seseorang dapat pula terhindar dari sikap sok suci, suatu
sikap yang amat dikecam oleh agama.
Allah
berfirman ; ...”maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling
mengetahui tentang orang yang bertakwa”...
(QS.53 :32).
Dalam
ayat lain Allah swt menyeru kaum beriman
agar bergegas menuju ampunan Tuhan (QS.3 :133-136).
Bergegas menuju ampunan Tuhan, menurut
ahli tafsir Rasyid Ridha mengandung makna bahwa kita harus melakukan berbagai
kebaikan yang dapat mendatangkan pengemapunan Tuhan itu.
Menurut
Rasyid Ridha berdasarkan ayat tersebut di atas ada 5 (lima) kebaikan yang mesti
dilakukan oleh orang yang mendambakan pengampunan dan syurga Tuhan, pertama ;
menafkahkan harta dalam segala keadaan
(senang maupun susah).
Kedua
; mengendalikan amarah, ketiga ; memaafkan kesalahan orang lain, keempat ;
selalu berbuat baik dan kelima ; setiap berbuat kesalahan selalu ingat kepada
Tuhan, lalu meminta ampun. (Tafsir al-Manar, 4/132 ).
Usaha
menggapai ampunan Tuhan seperti terlihat di atas, memerlukan kesungguhan yang
harus diwujudkan melalui serangkaian aktivitas yang melibatkan aspek
mental(hati), perkataan (lisan) dan anggota badan (fisik).
Secara
menta, ia harus memiliki kemauan keras untuk bertobat
dan kembali ke jalan Tuhan. Secara lisan, ia harus terus melafalkan istighar
sedangkan secara fisik, ia harus terus memacu diri meningkatkan berbagai
kebaikan dan amal saleh.
Dengan
semua itu, ia berpeluang besar meraih ampunan Tuhan. (wallahu a’alm).
Bagian tiga
1.
Scanning your Heart
SEHAT, panjang umur,
kaya, bahagia dan sentosa dambaan kita semua serta hal-hal /status positif
lainnya dambaan kita semua.
Banyak metode / cara untuk itu. Salah
satu caranya adalah “bersihkan hati”.
Untuk
menuju itu maka kita perlu melakukan “scanning your heart”. Karena jika hati
bersih, maka segalanya akan menjadi bersih, jernih dan cemerlang, namun jika
hati kotor, maka segalanya akan menjadi runyam, keruh, gelap dan hina.
Upaya
apapun yang kita lakukan di muka bumi ini akan menjadi berarti dan istimewa,
jika dimulai dengan membuka hati, men-scan virus dan men-delete-nya dari semua
sifat yang dibenci Allah.
Sifat
yang harus di-scan, dikarantina bahkan di delete dari hati kita terhadap sifat
sombong, kasar, egois dan arogan serta menyepelekan orang lain demikian juga
irihati, dengki, jahil, aniaya, menipu, kuropsi dan lain-lain sifat mazdmumah
lainnya.
Sifat
inilah yang akan menjadi belenggu kesehatan dan keberkahan hidup dunia –
akhirat.
Maka
rahasia utama dalam mencapai hidup sehat, cantik, panjang umur, berkah dan
bahagia adalah “scanning” hati. Dengan membersihkan hati, lalu men-install-nya
dengan program dan file yang bersih, maka hidup kita akan menjadi kuat dan
bermanfaat untuk diri kita sendiri, keluarga dan bangsa kita secara
keseluruhan.
Seorang
Hukama mengatakan, ..”jika anda ingin bahagia, maka ingat dua hal.
Ingat kebaikan orang lain sekecil apapun dan
lupakan kebaikan diri anda sebesar apapun. Ingat kesalahan anda sekecil apapun
dan lupakan kesalahan orang lain sebesar apapun”..
Sebagai
tolok ukur, berikut adalah tanda bahwa hati kita telah bersih dari virus,
senang dikritik dan dinasehati orang lain, senang membantu dalam hal kebajikan
ber-fastabiqulkhairat dengan mengharap ridha dan berkah dari Allah swt.
(wallahu a’lam bisshawab).
2 . Pengakuan Dosa
Imam Muslim, seorang
perawi Hadits meriwayatkan, seorang wanita dari suku Ghamidiyah yang hamil di
luar nikah pernah datang kepada Rasul saw, ia minta dihukum atas dosa-dosa yang
telah diperbuatnya.
Pada
pertemun pertama, Rasul saw tidak menanggapi permohonannya. Pada pertemuan
kedua, Rasul meminta wanita itu untuk menemuinya lagi setelah kelahiran
anaknya. Pada pertemuan ketiga, Rasul menyuruh merawat anaknya hingga si anak
bisa makan sendiri dan tidak bergantung pada susu ibunya. Maka baru pada
pertemuan keempat, Rasul melaksanakan eksekusi.
Beliau
menyuruh para sahabat membuat lubang setengah dada. Ketika wanita tersebut
telah masuk ke dalamnya, Beliau menyuruh para sahabat merajamnya dengan batu.
Khalid bin Walid, salah seorang sahabat, ikut ambil bagian dalam ekskusi ini.
Ia melempar batu tepat mengenai muka wanita tersebut, darahpun muncrat mengenai
wajah Khalid bin Walid, terkena cipratan darah, Khalidpun naik darah dan
mengutuknya.
Ketika
Nabi saw mendengar kutukan Khalid, beliau langsung menegurnya,..”jangan
begituKhalid, demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, sesungguhnya wanita
ini telah menyatakan tobat dengan sebenarnya, jika saja tobatnya dibagi 70 orang warga Madinah, niscaya cukup untuk
semuanya. Adakah engkau dapati tobat yang melebihi orang yang menyerahkan diri
kepada Allah (wanita tsb)?”... Khalidpun diam membisu.
Ada
pelajaran berharga yang bisa digali dari kehidupan episode kehidupan wanita
Ghamidiyah tadi, yaitu keberaniannya mengakui kesalahan dan kesiapan mental dan
pisik untuk menerima vonis hukum akibat perbuatannya.
Ketika
ia melanggar hukum, ia langsung meminta aparat penjaga dan penegak hukum (Rasul
saw) untuk membersihkan dirinya dengan menjatuhkan sanksi kepadanya.
Masalahnyapun berakhir sampai di situ
dan tidak berlarut-larut sampai batas waktu yang tidak jelas.
Keberanian
untuk mengakuidosa seperti yang
dilakukan wanita tadi, hanya bisa terjadi pada orang yang memiliki
keimanan yang kuat, kesadaran hukum yang tinggi,tekad tidak mau berbuat salah
untuk kedua-
kalinya dan semangat membangun kehidupan
baru yang lebih bersih dan itulah yang disebut “taubatan nashuha” (tobat untuk
tidak mengulangi dosa lagi), karena pada dasarnya mempertahankan dan
menyembunyikan kesalahan yang jelas-jelas salah serta arogansi tidak mengakui
kesalahan yang telah terbukti adalah kesalahan ganda dan itu sebenarnya sangat
menyiksa sang pelaku sendiri.
Pada
kenyataannya kita sering tidak siap untuk mengakui dosa-dosa yang kita lakukan.
Akibatnya, berbagai pelanggaran, terutama yang menyangkut ajaran agama, kita
anggap sepi dan kemudian menjadi kebiasaan.
Sebut beberapa contoh kecil, seperti
meninggalkan shalat, menyakiti hati orang lain, kawan, tetangga dan seterusnya.
Semoga contoh di atas
menggugah kesadaran kita untuk selalu melakukan koreksi diri dengan “taubatan
nashuha” (wallahu a’lam).
3.Selalu bersyukur
Perintah agar nikmat
Allah disyukuri oleh penerima nikmat merupakan ajaran agama yang mudah dicerna
logika.
Bersyukur mengisyaratkan
pengungkap-
rasa puas dengan apa yang sudah
diperoleh.
Ungkapan
rasa puas tersebut merupakan penghayatan atas nikmat. Menghayati nikmat yang
diperoleh sehingga terasa makin nikmat.
Ada
3 dimensi syukur, pertama; bersyukur dengan hati yaitu ungkapan kepuasan dalam
batin atas anugrah yang diperoleh. Kedua, bersyukur dengan ucapan yakni
mengakui anugrah dan memuji pemberinya. Ketiga, bersyukur dengan perbuatan
yaitu bekerja memelihara, memanfaatkan dan
mengembangkan anugrah yang diperoleh
sesuai dengan tujuan pemberian anugrah tersebut.
Mutiara Syukur
kalau engkau kaya,
bersyukurlah !
karena di
hadapanmu
terbentang
kesempatan
untuk
mengerjakan yang sulit-sulit
perbuatanmu disukai orang, engkau
beroleh pujian, engkau
menjadi mulia
tegakmu
teguh
di hadapanmu
terhampar
permadani
kepujian, sebab
engkau
beroleh kebebasan
dan kemerdekaan
kalau engkau
miskin, bersyukurlah !
sebab engkau
terlepas dari
suatu penyakit
jiwa
penyakit
kesombongan
yang banyak
menimpa
orang kaya,
bersyukurlah !
karena tiada orang
yang akan hasad
dan dengki
kepadamu, lantaran kemiskinanmu
kemiskinan membuat orang tidak berkecil
hati dan tiada
pintu bagi
kebencian
kalau engkau dermawan, bersyukurlah !
karena dengan kedermawananmu
dapat mengisi tangan yang
kosong dapat menutup
tubuh yang
telanang
engkau tegakkan
orang yang hampir
roboh
engkau dapat
menuruti perintah
hatimu, perintah
kemanusiaan
dan engkau
beroleh bahagaia, berpuluh
bahkan beratus
makhluk Tuhan
akan sanggup
mengantarkan
pujian
kepadaTuhan
lantaran
pertolonganmu
kebahagiaan
hatimu yang tadinya
hanya satu
sekarang berlipat ganda
sebab, telah
banyak orang
lain yang dapat
mengecap
nikmat-
Nya.
kalau engkau
masih
muda,bersyukurlah !
karena pohon
pengharapanmu
masih subur,
dahan-dahanmu masih
rindang, tujuan
kesenanganmu masih
jauh, sebab umurmu
masih muda, mudahlah
bagimu menjadikan
mimpi
dalam kejadian
yang
sesungguhnya
kalau engkau tua,
bersyukurlah ! karena
engkau telah terlepas dari
medan pertempuran dan perjuanganmu
yang sengit dan engkau telah beroleh beberapa ilmu
yang dalam-dalam
di sekolah kehidupan
engkau tahu
firasat
mengerti gerak
gerik manusia dan
tahu kemana
tujuan jalan yang
ditempuh.
kalau engkau
keturunan bangsawan
bersyukurlah ! sebab engkau
telah memperoleh kemenangan
yang sukar sekali didapat orang
kebanyakan dan banyak orang yang
percaya kepadamu
serta beroleh
nasehat
dari
padanya
kalau engkau dari golongan biasa
bersyukurlah ! karena lebih
baik engkau menjadi
pangkal
kemuliaan
anak cucu dan
keturunanmu
menjadi
bintang dan
pemancang
perumahan
kehidupan
kalau engkau bersahabat banyak
bersyukurlah ! lantaran banyak orang yang
menghargai dan memperhatikan engkau tandanya harga dirimu
mahal
dan
timbanganmu
b.e.r.a.t
kalau engkau
mempunyai musuh,
bersyukurlah ! karena
musuh-musuh itu anak tangga
untuk mencapai kedudukan yang tinggi
banyak musuh menjadi bukti
atas kesulitan yang
engkau hadapi
dari
celaannya
yang benar-benar
mengenai kesalahanmu
engkau dapat
beroleh
pengajaran
kalau badanmu
sehat
bersyukurlah !
sebab kekayaan
dan kemuliaan
nikmat-Nya
telah bersama
engkau
lantaran
badanmu
yang sehat
mudahlah engkau
mendaki bukit kesusahan
dalam menempuh
padang kesulitan
kalau engkau
sakit
bersyukurlah !
karena
sudah nyata bahwa
dirimu
adalah medan tempat perjuangan
diantara dua alam yang dijadikan Tuhan
yakni kesehatan
dan
kesakitan
kemenangan akan
terjadi kepada
salah satu yang
kuat
kesembuhan
pasti dating
kesembuhan dunia
ataupun
kesembuhan
yang s.e.j.a.t.i
kalau engkau
jenius, bersyukurlah !
karena pada tubuhmu telah
ada cahaya gilang-gemilang
tandanya Tuhan selalu melihat
engkau dengan tenang sehingga
menimbulkan kesuburan dalam pikiranmu
dilihat-Nya otakmu sehingga cerdas
dilihat-Nya matamu sehingga
jadi azimat, dilihat-Nya
suaramu sehingga
jadi sihir
kalau engkau
dilupakan orang
bersyukurlah !
karena
lidah tidak
banyak
mencelamu
mulut
tak
banyak mencatatmu
tak adaorang lain
yang dengki
kepadamu tak ada
orang yang meniatkan
jatahmu, mata tak
banyak
memandangmu
di hadapanmu ada
puncak bukit
kemuliaan
orang masyhur berdiri di atas
masyarakat dan engkau berdiri di atas
kumpulan tanah
dan pasir yang
kecil-kecil dengan
demikian engkau
akan merasai
kesenangan
hati
yang kerap
kali tak dapat
oleh orang yang
bibirnya
tak
pernah
mandi di dalam
ombak ilham
kalau sahabatmu
setia
kepadamu, bersyukurlah ! karena
pertukaran siang dan malam
telah menganugrahi
engkau
kekayaan
yang kekal
kalau kawanmu
berkhianat
bersyukurlah !
sebab
kalau
kawan-kawanmu
yang berkhianat
itu mungkir
dan meninggalkan
engkau tandanya
ia telah
memberikan
jalan yang
lapang buat
engkau
kalau namamu termasyhur
bersyukurlah !
karena
di sana dapat
engkau
mengusahakan
tenaga muda setiap
hari dan
kekuatanpun
bertambah
ruh serta semangat
menjadi baru
engkau
bertambah
subur dan tegak
mengarungi lautan
dan daratan
kehidupan
kalau engkau berada
dalam kalangan masyarakat
hinterland, bersyukurlah ! karena
dengan sebab itu engkau beroleh kesempatan jadi
burung
lebih tinggi
terbangmu daripada
orang-orang yang patah sayap
(di karamaian) engkau
boleh melayang
ke suatu langit
khayal
untuk mengobati
pikiranmu
yang
gelisah
dalam melepaskan
dahaga jiwamu
kalau engkau
mencintai
dan dicintai orang, bersyukurlah !
karena hidupmu
telah berharga
tandanya engkau
telah
masuk dalam
daftar anak bumi
yang terpilih
Tuhan telah memperlihatkan
belas-kasih-Nya kepadamu lantaran
pergaduhan hati sesama
makhluk dua jiwa
di seberang
masyriq dan maghrib
telah terkungkung
di bawah suatu
perasaan
di dalam
lingkungan Tuhan
kalau cintamu tak berbalas,
bersyukurlah !
karena
sesungguhnya
orang yang mengusir
akan jatuh
kasihan dan
ingin kembali
kepada yang
diusirnya itu setelah ia jauh dari
matanya dia akan cinta, cinta lebih tinggi
derajatnya daripada cinta
lantaran hawa
terpencil
jauh membawa
keuntungan insyaf
kebencian
meruncingkan cita-cita
dan membersihkan
perbuatan
sehingga hati
akan bersih
laksana
bejana kaca yang
berisi air
air kekal yang
dianugrahkan Tuhan
memberi dan menerima
itulah cinta
yang
membawa
ketentraman
bersyukurlah !
merasa tentramlah
atas segala
keadaanmu
karena pintu
bahagia dan
ketentraman itu
banyak
tak berbilang
kesulitan
perjalanan hidup
kian menit kian baru
bersyukurlah
selalu merasa senanglah
selalu, merasa
tentramlah
maka
anda insya Allah
selalu bahagia
hai,
alangkah indahnya
bila wajahmu tetap
manis
walau problematika
kehidupan
terasa penuh
getiran
kepahitan
alangkah
mulianya bila
hatimu penuh
keikhlasan
walau di sekitarmu
gemerlapan
kebencian
dan
kemarahan
itulah wujud
buah syukur kita
kepada-Nya, semoga !
amin
SENARAI RUJUKAN
Senarai rujukan
Effendy Asmawi Alhajj, Antara Istighfar dan
Hamdalah, Paramakkiya,
Batam 2011
__________________, Renungan Sufistik
seorang
Guru, Paramakkiya, Batam 2011
Jajat Buhanuddin dan Dina Afrianty
(penyt.),
Mencetak Muslim
Modern, Rajawali Pers, Jakarta 2006
Nurcholish Madjid, Kaki Langit
Peradaban
Islam,
Paramadina, Jakarta 1997
Faisal Ismail, Percikan Pemikiran
Islam, CV.
Bina
Usaha, Yogyakarta 1984
MENULIS BUKU KEHIDUPAN
Kita seperti sebuah buku
Cover depan adalah tanggal lahir
Cover belakang adalah tanggal kematian
tiap lembarnya adalah tiap-tiap hari dalam
hidup kita dan apa yang
kita lakukan.
Oleh
sebab itu
tulislah,
karena nanti
kita akan
menerima dan membaca
tulisan kita
selamat
menulis dalam
buku
kehidupan kita
masing-masing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar