Effendy Asmawi Alhajj

Jumat, 23 Maret 2012

JALAN MENUJU SYURGA



Jalan Menuju Syurga

Setiap muslim mempunyai harapan untuk menggapai syurga Allah swt. Tak peduli apapun profesi dan jabatannya selama itu merupakan pekerjaan yang halal.

Ada orang yang masuk syurga karena kebaktiannya yang tak putus-putusnya kepada Allah. Merekalah para ”abid” (ahli ibadah).

Ada pula orang yang dijamin masuk syurga karena keberanian dan kerelaannya mempertaruhkan nyawanya dalam perjuangan menegakkan kebenaran agama. Dia meninggal sebagai ”syahid” (syuhada) dan orang yang mati syahid dijamin masuk syurga.


Ada yang dipanggil ke syurga kelak karena rajin menyampaikan ilmu kepada orang lain, termasuk dalam kelompok ini guru, dosen, ustadz dan muballigh.
”Tinta ulama lebih baik dari darah syuhada”. Demikian tegas Nabi saw.


Suatu hari, ketika hendak pergi berperang, Nabi saw mengingatkan agar jangan seluruh anggota masyarakat Islam pergi berperang.
”hendaklah ada sebahagian di antara kamu yang belajar mengenai agamamu dan mengajarkannya kepada umat”.

Ada pula yang meraih syurga karena taatnya kepada orangtua. Nabi saw pernah menolak seorang pemuda yang ingin ikut berperang karena pemuda itu mempunyai orangtua yang harus ditanggungnya.
Kata Nabi saw, ”uruslah orangtuamu”. Sesungguhnya bakti kepada orangtuamu sama nilainya dengan jihad”.

Demikian juga salah satu jalan menghampiri syurga dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk kegiatan-kegiatan di jalan Allah.
Contohnya ; menjadi donatur pembangunan masjid, mushalla, yayasan yatim piatu, majelis taklim, klinik Islam, sekolah-sekolah Islam, menjadi orangtua asuh dan lain-lain dalam rumusan ”fastabiqul khairat”.
Di sinilah orang-orang Muslim yang kaya, para pengusaha dan ekskutif diajak oleh Allah swt untuk berkiprah.


Sebagai orang-orang yang sibuk dalam bisnis, mereka mungkin tak punya cukup waktu untuk mengerjakan amal ibadah sunnat.
Namun dengan harta yang mereka miliki yang pada hakikatnya merupakan titipan Allah, mereka berkesempatan memasuki syurga dari pintu yang lain.

Dewasa ini kita membutuhkan para muslim kaya yang dermawan dan senang berzakat, berinfak dan bersedekah.
Begitu banyak kegiatan pembangunan Islam yang mendambakan uluran tangan mereka.

Untuk para dermawan yang tulus, Nabi saw telah menjanjikan kebaikan yang akan mengalir selamanya.
...”jika mati seorang anak Adam, maka putuslah amalnya kecuali ada tiga hal ; - sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya”...

..... ”wallahu a’lam”.....








isilah iman di dada
pengetahuan di kepala
kaki dan tangan dengan etika


semoga 12 bulan
penuh keimanan, 52 minggu
penuh ketakwaan, 365 hari dengan
ibadah, 8.760  jam  penuh  keihsanan
dan 525.600  menit
penuh dengan
keikhlasan














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guest Book