Effendy Asmawi Alhajj

Selasa, 02 Juni 2009

(CATATAN KONGRES XX PGRI DI PALEMBANG)

CAK MANO
PGRI?


EFFENDY ASMAWI ALHAJJ

bismillahirrahmanirrahim

CAK MANO, PGRI ?
(catatan kongres xx PGRI di Palembang)
oleh : Effendy Asmawi Alhajj



Desain Sampul : EA’s Computer
Lay Out : Mutiara Offset



Hak cipta dilindungi undang-undang
All right reserved
@ 2008 EA
http ://www.hmeasmawi.com
e-mail : effendy@hmeasmawi.com




Cetakan I, Juli 2008 / Rajab 1429



Diterbitkan oleh :
PGRI Provinsi Kepulauan Riau
alamat : PO.BOX. 1002/BTAMN -Batam

BUAT
KELUARGA BESAR
PGRI


Renungan






Resep Guru Sejati
setiap hari minumlah
tablet CINTA (pembunuh rasa benci)
tablet SAHABAT (penawar rasa permusuhan)
tablet BERKAH (penolak rasa miskin)


AWAL KALAM

Alhamdulillah, tulisan ini dapat diselesaikan walaupun dalam suasana yang cukup melelahkan sekali tapi akhirnya tulisan ini dapat juga diselesaikan.

Tulisan ini merupakan rasa ta’dzim melihat peserta Kongres XX PGRI di Kota Palembang, Kota Sriwijaya, juga terkenal dengan sebutan Kota Empek-Empek, lantaran semangat dan jiwa GURU mereka membekas memberikan secercah sinar dalam membangun insan cendekia.
Pisik mereka boleh ”gaek” tapi semangat dan kecintaan membela Guru luar biasa.

Cak Mano, PGRI ? Adalah tulisan yang amat sederhana (merupakan catatan penulis dalam mengikuti kongres XX PGRI di Palembang), mudah-mudahan dapat memberikan motivasi kepada kita untuk selalu mengabdikan diri sebagai GURU, bukan saja guru pembelajaran tapi hendaknya juga menjadikan Guru Kehidupan.

Semoga bermanfaat, amin.
Batam, Juli 2008
Rajab 1429
Penulis,

Effendy Asmawi alhajj

TAHNIAH

Ucapan Terima Kasih & Penghargaan kepada :
Bapak Drs. H.Ibnu Maja, M.Pd
(Ketua PGRI Provinsi Kepri)

Bapak Muchrizal
Bapak Respriadi dan
Bapak Khaeruddin Said

bersama-sama hadir & mufakat
seia-sekata dalam mengikuti
kongres XX PGRI
di Palembang
hingga selesai dan tuntas.

Juga terima kasih kepada Mbak Muna
(panitia Palembang) bersusah
payah mencarikan
literatur
hingga kami dapat mengenal
Kota Palembang sebagaimana mestinya.
thanks !!!!!!!
Thema Kongres XX
PGRI di Kota Palembang 2008


MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN
MELALUI
GURU
YANG PROFESIONAL,
SEJAHTERA DAN TERLINDUNGI



DAFTAR ISI
halaman
Al-Ihda

Renungan

Awal kalam

Tahniah

Thema Kongres


1. Selamat Datang di Palembang
2. Serba-Serbi Kongres
3. Get Smart with PGRI


Lampiran

Senarai Rujukan

Sekilas Penulis

1. Selamat Datang di Palembang

Setelah pesawat Merpati MZ 223 mendarat dengan sempurna di Kota Palembang, kamipun mengucapkan syukur kepada Allah bahwa kami selamat tiba di Kota ini.

Persiapan panitia daerah luar biasa hingga berbagai sepanduk dan ucapan selamat datang terpampang di sepanjang jalan, hingga kami diantar di tempat kami menginap di Hotel Wisma Bari Palembang.

Walaupun kami terbilang baru pertama kali ke kota ini tapi suasana cukup mendukung dan memberikan spirit terhadap perkembangan untuk mengikuti kongres XX PGRI di kota ini.

Palembang, ibukota provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini merupakan suatu kawasan yang memiliki luas 87.017 km2 yang terdiri dari 11 kabupaten dan 4 kota dengan jumlah penduduk 6.718.791 jiwa di Indonesia bagian barat yang terletak di sebelah selatan garis khattulistiwa pada 1 – 4 derajat LS dan 102 – 108 derajat BT.




Bagian daratan provinsi ini berbatas dengan provinsi Jambi di sebelah utara. Provinsi Lampung di selatan dan provinsi Bengkulu di bagian timur dibatasi provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sumatera Selatan dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya karena wilayah ini pada abad ke – 7 – 12 M merupakan pusat kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Indonesia yang berpengaruh sampai ke Formosa dan Cina di Asia serta Madagaskar di Afrika.

Disamping itu Palembang yang merupakan ibukota Sumatera Selatan ini dikenal juga dengan Kota Empek-Empek yakni terkenal dengan makanan empek-empeknya.


2. Serba-Serbi Kongres XX PGRI

Hari Pertama ;
Kami dan rombongan PGRI Provinsi Kepulauan Riau tiba di Kota Palembang pada tanggal 29 Juni 2008; Utusan dari Provinsi dipimpin langsung oleh Ketua yakni Bapak Drs. H. Ibnu Maja, M.Pd didampingi Bendahara Bapak Muchrizal dan Bapak Respriadi serta Mr. Heru Said.
Utusan PGRI dari Kabupaten Lingga dikomando oleh Ketuanya Bapak Drs. Kasiman dan Sekretaris Sdr. Drs. Mokhtaraidi dengan membawa anggota 6 orang dan ini adalah pasukan terbesar dari Kabupaten Lingga.

Sedangkan Kota Batam mengikutsertakan 4 orang di bawah komando Ketuanya Bapak H. Bachrudi Has dan didampingi sekretaris Embi Asmara juga membawa Bendahara Ibu Tuti Purwanti.
Kota Tanjungpinang mengikutsertakan 3 orang dengan komando Ketuanya Bapak Drs. Thamrin Dahlan.
Demikian juga Kabupaten Bintan mengikut sertakan 3 orang juga dipimpin oleh Ketuanya Bapak Drs. H. Ismail.



Sedangkan Kabupaten Natuna dan Kabupaten Karimun abstain alias tidak hadir. (wala kalam wala salam).

Setelah chek in Hotel kami langsung mengadakan perjalanan sore hari yakni ke jembatan Ampera, menurut informasi tempatan letak jembatan ini tidak jauh tapi setelah di cek ternyata cukup jauh hingga diputuskan naik angkot menuju jembatan tersebut.
Berbagai gaya dan polah teman kita yang naik angkot maklum, kalau di kota masing-masing jauhlah untuk naik angkut, tapi di sini apa boleh buat, ada salah seorang teman dari kami yang cukup lincah berada di angkot hingga dapat mengadakan komunikasi kepada penumpang khususnya penumpang perempuan, maka terjadilah semilir tawa diantara kami hingga tiba di jembatan tersebut.

Menurut sahibulhikayat, jembatan ini dibangun di atas sungai Musi dengan panjang sungai 1.177 m, lebar 22 m dan tinggi di atas permukaan air 11.50 m menggunakan dana rampasan perang dari Pemerintah Jepang atas perintah Presiden Soekarno.



Orang menyebutnya Jembatan AMPERA karena pemakaiannya secara resmi dilakukan disaat masa menegakkan orde baru yang sebelumnya bernama jembatan ”Musi”.

Berbagai gaya persis seperti touris domestik berpotho dan bercengkrama di jembatan tersebut, juga terlihat pasar atau rumah makan terapung di sungai tersebut.

Malamnya kami menghadiri RAPIM antara PB. PGRI dengan Pengurus Wilayah PGRI se- Indonesia di Novotel Hotel dalam persiapan acara Pembukaan yang akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Bapak DR.H.Sosilo Bambang Yodhoyono.

Hari Kedua ;
Setelah sarapan pagi kami registrasi, maklum banyak permasalahan khususnya tonggakan iuran PGRI yang belum di setor, hingga Bendahara Provinsi cukup sibuk kelihatannya.
Dan setelah registrasi, bagi perempuan akan mengikuti PAW yakni Pertemuan Akbar Wanita PGRI se- Indonesia.
Pada siang hari penulis dan Mr. Heru keliling kota Palembang naik taxi dan naik becak, hingga Dzuhur kami shalat di masjid Agung Palembang.
Masjid Agung Palembang :
Merasa beruntung kami dapat shalat dzuhur dan Ashar (jamak & qashar) di masjid ini. konon masjid ini dibangun pada tahun 1738 dan dulu terkenal dengan sebutan masjid Sulthan sebab dibangun oleh Sultan Mahmud Badaruddin I.
Berbagai renovasi telah diadakan renovasi terbesar diadakan pada tahun 2000 dan pada tanggal 16 Juni 2003 Masjid ini diresmikan oleh Presiden RI Megawati Soekarno Putri.
Di sekeliling masjid terdapat taman yang ditumbuhi pohon kurma. Sungguh luar biasa !

Resep Obat Penenang Hati
akar kefakiran dicampur dengan akar kerendahan hati, masukkan ke dalam keranjang taubat
ditumbuk dalam lesung ridha
dihaluskan dengan
rautan kepuasan
hati, masukkan
ke dalam
kendi
takwa, hangatkan dengan api cinta
diberi sedikit air malu
tuangkan dalam
bejana syukur




dinginkan
dengan
angin
harapan
lalu
diminum
dengan sendok pujian
a.l.h.a.m.d.u.l.i.l.l.a.h.


Hari Ketiga :
Hari ketiga dari kedatangan kami di Palembang adalah untuk mengikuti Sidang Paripurna I tanggal 01 Juli 2008 diawali dengan laporan dari Panitia Pelaksana Daerah oleh Bapak Drs. Aidil Fitri Syah sekaligus Ketua PGRI Provinsi Sumsel, sebenarnya beliau ini cukup gaek alias tua tapi semangat dan daya juangnya luar biasa.
Dilanjutkan dengan laporan Panitia Pemeriksa Mandat, Pengesahan tatib dan pengesahan jadual.
Cukup ramai tanggapan dan saran dari peserta yang memberikan informasi dan koreksi serta harapan demi masa depan PGRI.

Memang acara kongres kali ini luar biasa, sebab acara berjalan duluan baru nanti malam di buka secara resmi oleh Presiden RI.


Sidang Paripurna II,
Mendengarkan paparan dari Mendiknas Bapak Prof.Dr. Bambang Sudibyo dan paparan Menag RI yang diwakili oleh Dirjend Pendais.
Sidang Paripurna II ini cukup seru, sebab Mendiknas memaparkan dengan berbagai dinamika dan problematika Guru, tentu mendapat sambutan yang amat meriah dan saling berebutan untuk bisa berbicara menyampaikan uneg-unegnya kepada Menteri.
Alhamdulillah masih terkandali dan berjalan sebagaimana mestinya.

Sedangkan Sidang Paripurna III yakni laporan pertanggungjawaban PB.PGRI masa bakti XIX dipercepat hingga pukul 14.30 dan pada pukul 15.00 lokasi acara sudah seteril yakni persiapan pembukaan oleh Presiden RI nanti malam.

Karena suasana seperti ini, maka terjadilah pemblokiran tempat/ seteril area yakni tempat wc di blok tidak bisa dipakai di sekitar tempat acara sehingga menyusahkan peserta bagi yang membuang hajat.
Demikian juga ”transportasi” sedikit ada kendala hingga kami beberapa kali naik taxi sendiri.


Dan dimohon peserta pukul 17.00 sudah berada di lokasi sedangkan Presiden dan rombongan tiba di lokasi pukul 19. 30 WIB sudah tentu melelahkan dan menjemukan.
Untung dapat diatasi dengan sedikit belanja di depan Hotel yang banyak orang berjualan, berbagai macam kegiatan kongres dan pakaian.
Tentu tidak ketinggalan kami membeli Jaket masing-masing menenteng selembar dan tentu dibayar oleh kas negara (PGRI Provinsi).

Dengan superketat pemeriksaan, akhirnya tiba juga pada acara pembukaan yakni kehadiran Presiden RI beserta rombongan.
Diawali dengan tarian gending Sriwijaya/ tarian selamat datang.
Kemudian Laporan Ketua Umum PB. PGRI Bapak Prof. Dr. H.M. Surya dilanjutkan dengan Mars PGRI dan di lagu mars ini kalimat pahlawan tanpa tanda jasa sudah diganti menjadi ”membangun insan cendekia”.

Selanjutnya Sambutan EI (Education International) dilanjutkan dengan sambutan Mendiknas baru amanah Presiden RI dan ditutup dengan doa.



Hari Keempat ;
Setelah sarapan pagi di hotel, selanjutnya kami mengikuti acara kongres berikutnya yakni Sidang Paripurna IV Laporan dan Pandangan Umum dari masing-masing provinsi.
Berbagai tingkah dan sikap dari provinsi terhadap kepengurusan PB.PGRI hingga suasana kadang-kadang berubah jadi ajang promosi ketua PB yang akan datang. Kampanye Ketua Umum sudah terasa dan terjadi dua blok besar yakni Jawa Timur dengan mengusung Bapak Abdul Aziz sedangkan Jawa Tengah mengusung Bapak Sulistiyo.
Hingga berakhir pandangan umum ini tetap menghangat.
Dua kandidat ketua umum saling memberikan edaran dan visi, misi serta pamplet-pamplet masing-masing.

Setelah istirahat dilanjutkan lagi dengan Sidang paripurna V Jawaban PB.PGRI serta dilanjutkan Sidang Paripurna VI yakni Pengesahan laporan PB.PGRI, Pengukuhan Himpunan Profesi dan Keahlian sejenis, Pembagian Komisi dan Pembentukan Panitia Pemilihan PB.PGRI masa bakti XX. Kemudian dilanjutkan dengan sidang komisi.


Sidang komisi ini cukup alot dan amat luar biasa antusias peserta hingga memakan waktu yang cukup lama.

Hari Kelima :
Pagi ini masih dilanjutkan dengan sidang komisi tapi bagian tim perumus bagi yang tidak perumus silakan berbelanja atau wisata kemana suka.
Hingga memasuki sidang paripurna VII yakni Laporan hasil sidang komisi dan pengesahan hasil sidang.

Kemudian dilanjutkan sidang paripurna VIII pengesahan panitia pemilihan PB. PGRI masa bakti XX, Pengesahan Daftar nama calon dan pernyataan demisioner PB.PGRI XIX.
Tapi sebelum itu mendengar paparan dari Bapak Sutiyoso (Calon Presiden RI yad), cukup brilian dan cemerlang dalam memaparkan suasana dan integritas pikiran menjadikan Indonesia yang bermartabat, semoga.
Setelah istirahat dilanjutkan dengan sidang Paripurna IX yakni pemilihan PB.PGRI masa bakti XX dengan pembagian form F1, F2 dan F3.
Dengan suasana mirip pemilihan Presiden ribut, kampanye dan berbagai cara masing-masing kubu untuk memenangkan pasangannya.

Untuk mempercepat pemilihan dibagi Dapil TPS I, II, III & IV.
Setelah dipanggil masing-masing provinsi, suasana makin ribut karena masing-masing terbawa dengan suasana pemilihan. Dan pemilihan ini berlangsung hingga larut malam, masing-masing berargumen dan akhirnya pemenangnya adalah Dr. Sulistiyo, M.Pd sebagai Ketua Umum pengganti Bapak Prof. Dr. H.M. Surya.

Hari Keenam :

Hari ini hari Jum’at dengan agenda tunggal Sidang Paripurna X Pengumuman hasil sidang Formatur dan Pengesahan Hasil sidang serta terakhir acara Penutupan.
Berbagai harapan dan perbaikan diharapkan dengan terpilihnya pengurus baru ini dapat membawa angin segar PGRI yang bermartabat dalam menjadikan guru yang profesional, sejahtra dan terlindungi.

Masing-masing terbuai dengan pikiran dan suasana hingga dapat dijadian sebuah iktibar dalam menjalan roda organisasi masing-masing PGRI di provinsi dan kabupaten/kota .

Sayorana !!!!
Malam harinya masing-masing peserta khususnya Kepulauan Riau sibuk berbelanja sesuai dengan kemampuan masing-masing karena besok pagi sudak chek out dari Hotel menuju kepangkuan pertiwi masing-masing.

Hari ketujuh :
Pagi-pagi pukul 4.30 kami sudah dibangunkan untuk bersiap-siap pergi ke Bandara untuk pulang ke daerah masing-masing dan sebahagian sudah ada yang pulang setelah acara penutupan.

Berbagai oleh-oleh, khususnya empek-empek dan kerupuk menghiasi bawaan masing-masing peserta.

Jadikanlah pengalaman ini sebagai cambuk untuk menerpa dan memperbaiki suasana PGRI masing-masing di daerah.
Maju PGRI , maju masa depan Guru yang bermartabat, sejahtra dan terlindungi, semoga !
sayonara palembang
good bye !


3. Get Smart With PGRI

PGRI,
Gudang SDM Nusantara.


Berdasarkan hasil penelitian, kajian dan pengamatan tidak bisa dipungkiri bahwa PGRI adalah gudangnya SDM di Nusantara, siapapun orangnya mereka pasti mengalami proses pendidikan dan kunci utama pendidikan adalah guru.
Oleh sebab itu pemerintah harus berkomitmen dalam pemenuhan anggaran 20 % APBN /APBD dan ini harus diperjuangkan terus oleh kita warga PGRI.

Pendidikan adalah penggerak perubahan. Aktor yang menggerakkan perubahan jutaan anak bangsa adalah guru. Karena itu guru adalah figur utama jika suatu bangsa ingin maju.
Maka peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dilakukan tanpa peningkatan kualitas Guru.
Betapapun majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, posisi guru tidak dapat digantikan karena guru bukan hanya bertugas memfasilitasi terjadinya proses penguasaan iptek dan pembelajaran tapi lebih jauh membimbing, mengarahkan dan membina perkembangan peserta didik.
Madalah mereka
yang berjuang mengkader
manusia menjadi manusiawi yang
cerdas, trampil dan beradab
yang langka dikenang
oleh setiap
orang

terpujilah
wahai engkau
ibu – bapak Guru
namamu akan selalu
hidup dalam sanubariku
ini untaian bait lagu hymne guru,
sebagai ekspresi rasa hormat
kita kepadanya

dengan memahami makna ini
insya Allah kita akan mau
banyak berbuat
demi
kemajuan
generasi kita
dimasa yang akan datang
insya Allah.

SENARAI RUJUKAN


1. Prof. Dr. H. Mohamad Surya
Menelusuri Jejak Perjalanan antara
Lembang dan Palembang
Editor : Drs.H.M. Sudar Siandes,MM
tahun 2008

2. Map Visit Musi 2008
Dinas Pariwisata & Kebudayaan
Kota Palembang
tahun 2007

3. Koran-Koran Lokal Palembang
Juni – Juli tahun 2008

4. Selebaran Kongres XX PGRI
Palembang
tahun 2008


SEKILAS TENTANG PENULIS

CAK MANO, PGRI ?
Catatan Kongres XX PGRI
di Kota Palembang 2008
memberikan secercah
pengalaman sekaligus
perbendaharaan
dalam membangun PGRI yang kuat
dan bermartabat, terus berproses berubah
menuju kebaikan.

PGRI
sebagai organisasi
perjuangan, profesi dan
ketenagakerjaan yang kuat
profesional, independen
dan demokratis
yang dicintai
anggota
disegani mitra
dan diakui masyarakat


Effendy Asmawi Alhajj
lahir tanggal 24 November 1964
di Kutai Kartanegara – Kaltim
alamat website : www.hmeasmawi.com
HP. 08127002701 Fax. 0778-451547
email : effendy@hmeasmawi.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guest Book