Effendy Asmawi Alhajj

Jumat, 23 Maret 2012

AYYU QAUMIN ANTUM?




AYYU QAUMIN
ANTUM ?





EFFENDY ASMAWI ALHAJJ

 


AYYU  QAUMIN  ANTUM
oleh : Effendy Asmawi Alhajj




Desain Sampul            : EA’s Computer
Lay Out                       : Mutiara Offset



Hak cipta dilindungi undang-undang
All right reserved
@ 2008 EA
http ://www.hmeasmawi.com


Cetakan I,  Juni   2009 / J. Akhir 1430




Diterbitkan oleh :
Yayasan Paramakkiya Batam
PO. Box 1002/BTAMN-Batam 29444
Telp./ Fax ; 0778 – 451547 HP. 081270030911




al-ihda


buat teman & sobatku





RENUNGAN


ingat
hidup hanya sekali
dan kematian
adalah
awal
dari kehidupan
yang abadi






dari penulis

Alhamdulillah,  tulisan Ayyu Qaumin Antum (kaum macam apa kamu), ini dapat diselesaikan memanfaatkan  waktu dalam mengikuti berbagai kegiatan khususnya di Kota Batam, setiap acara yang diadakan oleh instansi pemerintah hampir dikatakan 99% terlambat dimulai / dibuka.

Dengan berbagai alasan, suasana dan nuansa daripada saya ngomel berkepanjangan seperti teman-teman, lebih baik saya isi dengan menulis dan sedikit mengurangi acara gossip, ghibah dan lain-lain, hingga kepala saya, (baca) : mudah-mudahan otak saya bertambah cerdas daripada ngerucut yang tidak bermanfaat.

Tulisan ini sebenarnya hanya tulisan gado-gado, hampir boleh dikatakan tanpa judul dan sudah tentu isinya sangat ringan dan tidak mendalam, tapi mudah-mudahan dapat menyeimbangkan dan mewarnai aktivitas di masa yang akan datang.
Semoga bermanfaat, amin.
Batam,  Juni 2009
J.Akhir 1430

penulis – Effendy Asmawi Alhajj –


DAFTAR  ISI

halaman

Al-Ihda                                                        4                       
Renungan                                                   5                                              

1. Visit Batam 2010                                   9               
2. Manajemen Dinosauros                         12                

3. AYYU QAUMIN ANTUM ?                   19

4. Antara  Waktu Produktif dan                23
    Tidak Produktif


5. Puisi                                                                                                   30                                                                







MY INTERMEZO

DESTINASI PARIWISATA
Visit Batam 2010





1. VISIT BATAM 2010

Berbagai cara dan langkah dinamis yang dilakukan Pemerintah, khususnya Dinas Pariwisata dalam menyongsong Visit Batam 2010
memberikan pemahaman dan sosialisasi khususnya bagi tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh budaya dan berbagai tokoh-tokoh yang penting tokoh, hahaha.

Dari perbincangan dengan tokoh tersebut, bukan saja membicarakan tentang strategi tapi juga berbagai hambatan dalam menyukseskan yang namanya binatang pariwisata.

Dari diskusi ke diskusi, bahkan perbincangan yang bukan saja formatif dari suatu produk pariwisata secara komprehensif sampai kepada hal-hal yang setengah syumul sampai nyeleneh sekalipun.

Menurut teman-teman saya, Pariwisata itu yang bermakna perjalanan yang sempurna dengan keteraturan dan keamanan.





Kalau objek wisata itu kita sich gudangnya, cuma kita belum mampu mengelola secara lintas proporsional apalagi professional hingga bisa menyaingi Singapura dan Malaysia.

Berbagai teori bahkan strategi telah diatur untuk Visit Batam 2010 dan saya tertarik dengan pendapat teman saya karena kemampuan dan pengalamannya kali, hingga ia berujar ;
…Mas, sempeyan nggak usah pakai teori dan strategi yang jitu yang penting ada komitmen dan kesungguhan saja insya Allah kita sukses.
Tapi bagaimana, kita acara yang seharusnya pukul 08.30 baru dimulai pukul 11.00 ? dimana komitmen kita ? and seorang teman saya yang cukup sepuh ia berujar ;
Budaya lambat atau dilambatkan dalam sebuah acara  itu perlu dan itulah nilai wisata yang tinggi nilainya, hahaha dan on time di negeri ini adalah suatu  hal  yang langka !

Oleh sebab itu perlu dipelihara acara/event yang semrawut alias aneh-aneh itu juga unsur seni yang cukup tinggi bahkan kebodohan juga perlu dipelihara hingga menjadi jahil muraqqab dan ini unsur budaya dan seni yang termahal harganya, hahahah ! negeriku, negeriku !





BILIK PENDIDIKAN KITA

manajemen DINOSAUROS


apa nak jadi ?!




2. Manajemen Dinosauros

Berbicara mengenai manajemen sangat asyk dan mengasyikkan, lebih-lebih lagi membicarakan tentang manajemen sekolah.

Sekolah dengan berbagai aspek dimensinya memberikan gambaran betapa dahsyat dan seru, unik dan komprehensifnya tuntutan dan cabaran, baik pelangi yang membentang di siang hari, kadang sirna di telan mentari kadang tampak ranggi apabila redup ditelan saujana senja.
Kepala Sekolah yang merupakan, manager, administrator, supervisor yang leader lagi innovator dan sebagai motivator, memberikan gambaran, betapa unik dan komprehensifnya dalam mengelola sebuah institusi yang bernama SEKOLAH.

Sekolah dengan berbagai macam cabaran dalam menata sebuah konsep manajemen SDM dalam menatap masa depan, memerlukan sebuah manajemen yang handal untuk mencapai tujuan dalam mencerdaskan kehidupan pada suatu generasi.



Begitulah kira-kita  idealnya sebuah manajemen dalam mengelola sekolah, berbagai seminar, lokakarya, upgrading, diskusi dan apapun namanya, namun yang memegang
peranan tetaplah MAN / manusia pengelolanya dan di lembaga sekolah yang tertinggi adalah tentu “kepala sekolah”.

Berbagai buku telah ditulis oleh  para pakar pendidikan, mengenai kepala sekolah ini, tapi dasar kepala ya tetap kepala tidak mau bergeser jadi tangan umpamanya, apalagi jadi kaki, yach paling mau jadi mulut kali !
Inipun karena tidah tidak bertulang ! (barangkali) !

Maka kalau kita perhatikan, berbagai polah dan tingkah “kepala” ini  sehingga kadang unik untuk diselidiki dan dipaparkan sebagai “remote-control” bagi yang merasa kepala, tapi bagi yang
merasa kaki  silakan jangan bergoyang kaki apalagi naik ke atas meja yang tangan jangan bertepuk apalagi sebelah tangan, masih banyak cabaran dan tantangan kalian yang tidak kalah dahsyatnya seperti kepala.




Kali ini kepala “seluruh kepala” (mulai kepala  paku, kepala RT hingga kepala yang memegang jabatan yang penting disebut kepala) di sorot dalam persepsi “manajemen dinosauros”.

Kalau kita  amati binatang ini emang amat langka, hidup “tempoe doeloe”, badan besar, ekor panjang dan berbagai macam kelebihan lainnya yang merupakan kekunoan yang dimilikinya.
Maka kalau kita simak sebagai berikut ;
  1. Suka bertingkah aneh-aneh, nggak umum dan menggelikan.
  2. Kemauannya nggak jelas, sulit dimengerti orang.
  3. Suka mengancam, menakut-nakuti dan menggertak orang.
  4. Sering marah-marah dan mengamuk tanpa sebab yang jelas.
  5. Suka mengejek dan merendahkan orang lain.
  6. Bahkan kalau dapat menghukum orang akan merasa bangga.
  7. Tidak mau mainannya diganggu.
  8. Teritorialnya tidak boleh dimasuki orang.
  9. Egois, mau menang sendiri, kurang memiliki rasa toleransi.



  1. Sok disiplin, sok peraturan, nggak ada keluwesan sama sekali.
  2. Suka cekcok dan berantem sesama “species”.
  3. Tega menekan dan memeras sesama teman.
  4. Nggak  peka pada perasaan  orang lain.
  5. Sulit diberitahu “ndableg”.
  6. Merasa paling kuat, paling besar dan peling berkuasa tapi kalau kalah cepat lari.
  7. Anggap enteng orang lain tidak menghargai sesamanya.
  8. Merasa paling berjasa, pahlawan, sok penting dan suka pamer.
  9. Suka ngembek dan bersifat masa bodoh, tidak bertanggungjawab.
  10. Berani hanya di kandang sendiri (jago kandang).
  11. Badan segede’ gunung, nyali cuma  sekecil kacang ijo, amit-amit.

Maka kalau kepala-kepala (baca seluruh kepala) bersifat seperti di atas, hancurlah bangsa ini, hancurlah apa yang dipimpinnya, maka renungkanlah para kepala sebelum intervensi


kaki dan tangan dan lebih berat lagi seluruh anggota (baca : masyarakat keseluruhan).

Untuk menghindari hal-hal tersebut di atas diperlukan langkah-langkah kongkret kepala sebagai berikut ;

  1. Berikan perhatian tulus kepada semua pihak, jangan memfokuskan pada diri sendiri.
  2. Bersihkan pikiran, bahwa pikiran jernih akan membuat kita lebih objektif.
  3. Ulurkan batuan bagi mereka yang memerlukan.
  4. Kurangi menuntut orang lain untuk berpikir atau untuk bertindak seperti kita.
  5. Tawar hati akan hilang bila kita mau memberikan kesenangan pada orang sekitar kita.
  6. Berolahraga secara teratur.
  7. Selalu otokritik terhadap diri sendiri.
  8. Berlaku ramahlah walaupun suasana di sekitar kita penuh kegetiran.
  9. Beribadahlah tepat waktu.







Maka kalau setiap kepala dapat mengawal kepribadiannya seperti hal tersebut di atas, barulah benar-benar menjadi kepala.

Dan terakhir, janganlah menjadi seperti kepala paku, dipukul dulu baru bergerak, nauzdubillah !






3. AYYU QAUMIN ANTUM ?


3. Ayyu Qaumin Antum ?

…”Jika negeri-negeri Persia dan Rum sudah kamu taklukkan, manusia macam apakah kamu waktu itu ? Para sahabat menjawab ; kami akan mengatakan apa yang diperintahkan Allah, lalu Nabi menimpali atau barangkali yang lainnya. Kalian akan bersaing antara satu dengan yang lain, saling dengki, benci-membenci, kemudian kamu bertindak sewenang-wenang kepada golongan miskin dan lemah yang kehilangan rumah, lalu kamu tempatkan golongan yang satu di atas golongan yang lain”…
Demikian salah satu Hadits Nabi saw yang diucapkan kepada umat Islam di Madinah sekitar 14 abad yang silam.

Ayyu Qaumin Antum ? manusia  macam apakah kamu nanti ? Sebuah pertanyaan kritis yang menantang setiap insane untuk selalu mawas diri.

Pertanyaan cerdas yang mempersoalkan esensi semua keberhasilan (achievements), maupun pencapaian tujuan-tujuan tertentu (accomplishments).



Sebuah pertanyaan yang membuat bulu kuduk saya  berdiri dan menghantui pemikiran saya berbulan-bulan lamanya.

Apalagi tatkala saya menjadi konsultan pendidikan provinsi dan melihat secara dekat dinamika dan wawasan pendidikan di setiap daerah, cukup mengaharu-biru apalagi melihat langkah-langkah dinamis pemerintah menjadikan pendidikan tolok - keberhasilan dalam pemerintahannya, kemudian di benak saya terpikir, apabila nanti pemerintah sudah berhasil menggoalkan misi pendidikan dan masyarakat sudah menikmati hasil dari perjuangan itu, timbul lagi pertanyaan “Ayyu Qaumin Antum ?

Pertanyaan yang mengusik perenungan saya adalah ; apabila banyak hal yang diinginkan orang dalam kehidupan ini telah berhasil dicapainya, berdasarkan keterampilan-keterampilan yang diperoleh lewat pendidikan, maka manusia macam apakah mereka pada waktu itu ?





Maka di benak saya perlu disosialisasikan nilai-nilai universal bukan saja berbentuk ketrampilan dan pengetahuan tapi nilai-nilai luhur, ketulusan dalam bersikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.

Perenungan saya akhirnya bermuara  pada harapan.
Harapan bahwa teman-teman saya tidak pernah bosan meneriakkan nilai-nilai ini pada setiap langkap dan sikap kita selama hayat masih dikandung badan insya Allah.
Sebab tanpa nilai-nilai luhur yang melandasinya maka AYYU QAUMIN ANTUM ?





  1. Antara Waktu Produktif
dan tidak Produktif







4. Antara Waktu Produktif dan waktu
tidak Produktif

Rasul saw  telah mengajarkan  bagaimana kita menggunakan beberapa kesempatan sebaik-tidak baiknya, sebuah kesempatan antara waktu produktif dan waktu tidak produktif yang bisa terurai menjadi  dalam beberapa bagian waktu, diantaranya ;

  1. Sehat sebelum sakit
Sehat  adalah sebuah waktu  produktif bagi kita. Pada waktu sehat kita bisa berbuat banyak dengan stamina badan yang memadai.

Sebab jika seseorang sakit, jangankan untuk berkarya, berusaha membuat diri nyamanpun akan terasa sulit.

Manfaatkanlah sehat kita untuk benar-benar melakukan aktivitas yang menghasilkan aneka karya yang bermutu tinggi.

Waktu produktif sehat adalah sebuah waktu yang akan membuat kita mampu melakukan yang terbaik dalam mengembangkan potensi ibadah atau ikhtiar secara maksimal.



Pada saat sehat pikiraan kita akan terfokus pada sebuah  pekerjaan yang sedang kita kerjakan.

Namun saat kita sakit maka konsentrasi pemikiran kita dalam mengerjakan sebuah pekerjaan sungguh  sulit untuk bisa lebih terfokus. Oleh karena itu, manfaatkanlah sehat kita, sebab waktu sehat itulah waktu produktif untuk berkarya dan beribadah.

Hingga karya kita mendapat penghargaan. Salah satunya adalah terpenuhinya materi yang bisa menyejehtrakan kita.
Selain penghargaan bentuk lain seperti penghargaan sebagai orang yang mampu berkarya




  1. Muda sebelum Tua

Di waktu muda, gerak tubuh kita sungguh begitu ringan untuk bergerak ke sana ke mari dengan stamina  badan yang fit.

Bisa mengantarkan kita pada tercapainya program kerja yang kita lakukan. Waktu muda kita, mudah untuk bisa membuat karya nyata karena waktu muda itu sungguh-sungguh waktu yang produktif, semangat kitapun masih menggelora, gairah kita sangatlah tinggi.

Oleh karena itu, manfaatkanlah masa muda untuk hal-hal yang bermanfaat sebagai waktu produktif.

Kenyataan berbicara, seluruh karyawan yang mempekerjakan karyawan pastilah akan mempekerjakan karyawan yang muda-muda dulu dari pada yang tua-tua.

Manfaatkanlah waktu muda kita untuk senantiasa mengisinya dengan berbagai macam ikhtiar, sebagai rintisan kita  dalam berusaha, sehingga saat usia kita lebih tua kita bisa menikmati hasil perintisan dari usia muda kita.


Janganlah kita melewatkan masa muda kita untuk menikmatinya dengan segala kegiatan yang tidak bermanfaat, lebih baik diisi dengan sesuatu yang berguna.
Lalu pada masa tua adalah masa menikmati hasil perjuangan itu sendiri.


  1. Kaya sebelum Miskin

Waktu produktif selanjutnya adalah waktu saat kita yang tengah mengalami berlimpahnya rezeki.
Pada saat kita memiliki banyak harta ini, meskipun usia kita masih relative muda, namun telah berhasil memiliki harta yang berlimpah. Maka waktu kaya ini adalah waktu produktif. Dengan pengertian, kekayaan ini juga bisa membuat kita kaya dalam hal ibadah kita, melalui pembelanjaan harta kekayaan di jalan Allah.

Apabila kita saat ini  kaya  perkara yang harus ditolak adalah kemiskinan akan amal, dan mudah-mudahan merupakan amal jariyah.



Sebab meskipun kita meninggal dunia, apabila harta yang kita miliki dibelanjakan di jalan Allah, pahalanya terus mengalir tanpa akhir. Jadi saat kaya adalah sebuah waktu yang produktif untuk beramal jariyah dengan kekayaan  yang dimiliki.

Dan pada saat miskin adalah sebuah waktu yang kurang produktif untuk beramal jariyah dan bukan berarti pada waktu miskin tidak bisa beramal jariyah, hal ini bisa saja dilakukan tapi jumlahnya terbatas.
Maka pada saat ini kita berada pada tengah posisi kaya, segelah beramal jariyah sebanyak-banyaknya sebelum kita jatuh miskin.


  1. Lapang sebelum Sempit

Waktu produktif selanjutnya adalah memanfaatkan waktu saat lapang. Artinya saat kita memiliki banyak kelapangan dari sisi waktu. Dikala kita belum banyak memiliki kesibukan yang menyita seluruh waktu yang dimiliki kecuali untuk beristirahat.




Oleh karena itu saat kita memiliki waktu lapang, banyak sekali karunia Allah yang bisa didapatkan seperti ilmu atau ketrampilan yang merupakan “life skill” kita.

Pada saat inilah  waktu yang produktif bagi kita. Manfaatkanlah waktu saat lapang tersebut untuk mengisinya atau menggunakannnya dengan hal-hal yang bisa menghasilkan aneka kreasi.

Maka saat lapang itu merupakan waktu produktif bagi kita untuk banyak berbuat dan banyak berkarya. Jangan sia-siakan waktu lapang kita, manfaatkanlah untuk hal yang bernilai manfaat ibadah serta bisa menghasilkan financial yang bisa menolak kemiskinan secara materi.


  1. Hidup sebelum Mati

Waktu produktif kita adalah waktu saat kita masih hidup. Waktu saat kita masih bisa menggerak-gerakkan tangan kita untuk menuliskan sejumlah uang pada lembaran cek saat menyumbang anak-anak yatim atau orang-orang dhuafa.


Waktu hidup kita adalah waktu produktif kita di dunia ini untuk menolak kemiskinan di yaumil akhir dengan banyak melakukan ibadah kepada-Nya, sebab jika kita sudah masuk ke liang kubur sudah tidak ada lagi amalan yang bisa kita lakukan.

Kemiskinan yang paling menyedihkan ialah kemiskinan tidak mendapatkannya rahmat Allah.
Karena tidak berhasil memanfaatkan waktu yang produktif saat masih hidup untuk banyak berbuat /melaksanakan ibadah.

Manfaatkan waktu hidup kita, sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya, sebelum kita dipanggil oleh yang Maha Pemanggil untuk menghadap-Nya.

Ingatlah
hidup hanya sekali
dan kematian adalah awal
dari kehidupan yang  abadi
s.u.b.h.a.n.a.l.l.a.h.






PUISI








PUISI KEMERDEKAAN


63 th
  merdeka

aku malu, Pak
tatkala hari ulang tahunku
diperingati di pelosok negeri
sambil berpesta dansa

aku malu, Bu
semua orang mengheningkan cipta
cuma menundukan kepala
tanpa makna

aku malu, Om
orang berpesta, berjoget ria
sambil memakan sambal perawan

aku malu, Tante
tatkala berkumpul, ngerumpi dusta

aku malu, pak Long, aku malu, pak Su
ulang tahnku diisi domino








orang malu sujud syukur
orang malu ngaji
membaca doa
ntuk syuhada pahlawan bangsa

aku malu 63 tahun usiaku
melihat bayi-bayi tanpa gizi
remaja doyan narkoba
orang tua mulai gila
gila harta, gila tahta, gila wanita
dan gila segala-galanya

aku malu, dalam usiaku yang ke-63 tahun
kita banyak yang pikun





 

AYYU QAUMIN ANTUM ?
(bangsa macam apa kamu ini), janji
tinggal janji, acara seremonial yang tidak
pernah tepat waktu, semua serba
menunggu dan menunggu
kapan kita
bisa disiplin dan menghargai
waktu, semua masih gagu, kaku dan
menunggu, padahal kita hapal
benar surah al-ashr
( wal- ashri )
a-ha
itulah suasana
berubahlah dan bentuk fi-il
tabiat yang disiplin
patuh aturan
ntuk
menyongsong masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guest Book