CAK MANO
PGRI?
(Catatan Kongres XX PGRI di
Palembang)
EFFENDY ASMAWI ALHAJJ
bismillahirrahmanirrahim
CAK MANO, PGRI ?
(catatan kongres xx PGRI di
Palembang)
oleh : Effendy Asmawi Alhajj
Desain Sampul : EA’s Computer
Lay Out : Mutiara Offset
Hak cipta dilindungi
undang-undang
All right reserved
@ 2008 EA
http ://www.hmeasmawi.com
e-mail :
effendy@hmeasmawi.com
Cetakan I, Juli 2008 / Rajab 1429
Diterbitkan oleh :
PGRI Provinsi Kepulauan Riau
alamat : PO.BOX. 1002/BTAMN
-Batam
al-ihda
BUAT
KELUARGA BESAR
PGRI
Renungan
Resep Guru Sejati
setiap hari minumlah
tablet CINTA (pembunuh rasa
benci)
tablet SAHABAT (penawar rasa
permusuhan)
tablet BERKAH (penolak rasa
miskin)
AWAL KALAM
Alhamdulillah, tulisan ini dapat diselesaikan walaupun dalam suasana yang
cukup melelahkan sekali tapi akhirnya tulisan ini dapat juga diselesaikan.
Tulisan ini merupakan rasa ta’dzim melihat peserta Kongres XX PGRI di Kota
Palembang, Kota Sriwijaya, juga terkenal dengan sebutan Kota Empek-Empek,
lantaran semangat dan jiwa GURU mereka membekas memberikan secercah sinar dalam
membangun insan cendekia.
Pisik mereka boleh ”gaek” tapi semangat dan kecintaan membela Guru luar
biasa.
Cak Mano, PGRI ? Adalah tulisan yang amat sederhana (merupakan catatan
penulis dalam mengikuti kongres XX PGRI di Palembang), mudah-mudahan dapat
memberikan motivasi kepada kita untuk selalu mengabdikan diri sebagai GURU,
bukan saja guru pembelajaran tapi hendaknya juga menjadikan Guru Kehidupan.
Semoga bermanfaat, amin.
Batam, Juli
2008
Rajab 1429
Penulis,
Effendy
Asmawi alhajj
Ucapan Terima Kasih & Penghargaan kepada :
Bapak Drs. H.Ibnu Maja, M.Pd
(Ketua PGRI Provinsi Kepri)
Bapak Muchrizal
Bapak Respriadi dan
Bapak Khaeruddin Said
bersama-sama hadir & mufakat
seia-sekata dalam mengikuti
kongres XX PGRI
di Palembang
hingga selesai dan tuntas.
Juga terima kasih kepada Mbak Muna
(panitia Palembang) bersusah
payah mencarikan
literatur
hingga kami dapat mengenal
Kota
Palembang sebagaimana mestinya.
thanks !!!!!!!
Thema Kongres XX
PGRI di Kota Palembang 2008
MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN
MELALUI
GURU
YANG PROFESIONAL,
SEJAHTERA DAN TERLINDUNGI
Palembang,
30 Juni – 04 Juli 2008
DAFTAR ISI
halaman
Al-Ihda
Renungan
Awal kalam
Tahniah
Thema Kongres
- Selamat Datang di Palembang
- Serba-Serbi Kongres
- Get Smart with PGRI
Lampiran
Senarai Rujukan
Sekilas Penulis
1.
selamat datang
di
Palembang
- Selamat Datang di Palembang
Setelah pesawat
Merpati MZ 223 mendarat dengan sempurna di Kota Palembang, kamipun mengucapkan
syukur kepada Allah bahwa kami selamat tiba di Kota ini.
Persiapan panitia
daerah luar biasa hingga berbagai sepanduk dan ucapan selamat datang terpampang
di sepanjang jalan, hingga kami diantar di tempat kami menginap di Hotel Wisma
Bari Palembang.
Walaupun kami
terbilang baru pertama kali ke kota ini tapi suasana cukup mendukung dan
memberikan spirit terhadap perkembangan untuk mengikuti kongres XX PGRI di kota
ini.
Palembang, ibukota
provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini merupakan suatu kawasan yang memiliki
luas 87.017 km2 yang terdiri dari 11 kabupaten dan 4 kota dengan jumlah penduduk
6.718.791 jiwa di Indonesia bagian barat yang terletak di sebelah selatan garis
khattulistiwa pada 1 – 4 derajat LS dan
102 – 108 derajat BT.
Bagian daratan
provinsi ini berbatas dengan provinsi Jambi di sebelah utara. Provinsi Lampung
di selatan dan provinsi Bengkulu di bagian timur dibatasi provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
Sumatera Selatan
dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya karena wilayah ini pada abad ke – 7
– 12 M merupakan pusat kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Indonesia yang
berpengaruh sampai ke Formosa dan Cina di Asia serta Madagaskar di Afrika.
Disamping itu
Palembang yang merupakan ibukota Sumatera Selatan ini dikenal juga dengan Kota
Empek-Empek yakni terkenal dengan makanan empek-empeknya.
2.
Serba-Serbi
Kongres XX
PGRI
2.
Serba-Serbi Kongres XX
PGRI
Hari Pertama ;
Kami
dan rombongan PGRI Provinsi Kepulauan
Riau tiba di Kota Palembang pada tanggal 29 Juni 2008; Utusan dari Provinsi
dipimpin langsung oleh Ketua yakni Bapak Drs. H. Ibnu Maja, M.Pd didampingi Bendahara Bapak Muchrizal dan
Bapak Respriadi serta Mr. Heru Said.
Utusan
PGRI dari Kabupaten Lingga dikomando oleh Ketuanya Bapak Drs. Kasiman dan
Sekretaris Sdr. Drs. Mokhtaraidi dengan membawa anggota 6 orang dan ini adalah
pasukan terbesar dari Kabupaten Lingga.
Sedangkan
Kota Batam mengikutsertakan 4 orang di bawah komando Ketuanya Bapak H. Bachrudi Has dan didampingi sekretaris
Embi Asmara juga membawa Bendahara Ibu Tuti Purwanti.
Kota
Tanjungpinang mengikutsertakan 3 orang dengan komando Ketuanya Bapak Drs. Thamrin Dahlan.
Demikian
juga Kabupaten Bintan mengikut sertakan 3 orang juga dipimpin oleh Ketuanya
Bapak Drs. H. Ismail.
Sedangkan
Kabupaten Natuna dan Kabupaten Karimun abstain alias tidak hadir. (wala kalam wala
salam).
Setelah
chek in Hotel kami langsung mengadakan
perjalanan sore hari yakni ke jembatan Ampera, menurut informasi tempatan letak
jembatan ini tidak jauh tapi setelah di cek ternyata cukup jauh hingga
diputuskan naik angkot menuju jembatan tersebut.
Berbagai
gaya dan polah teman kita yang naik angkot maklum, kalau di kota masing-masing
jauhlah untuk naik angkut, tapi di sini apa boleh buat, ada salah seorang teman
dari kami yang cukup lincah berada di angkot hingga dapat mengadakan komunikasi
kepada penumpang khususnya penumpang perempuan, maka terjadilah semilir tawa
diantara kami hingga tiba di jembatan tersebut.
Menurut
sahibulhikayat, jembatan ini dibangun di
atas sungai Musi dengan panjang sungai 1.177 m, lebar 22 m dan tinggi di atas
permukaan air 11.50 m menggunakan dana
rampasan perang dari Pemerintah Jepang atas perintah Presiden Soekarno.
Orang
menyebutnya Jembatan AMPERA karena pemakaiannya secara resmi dilakukan disaat
masa menegakkan orde baru yang sebelumnya bernama jembatan ”Musi”.
Berbagai
gaya persis seperti touris domestik berpotho dan bercengkrama di jembatan
tersebut, juga terlihat pasar atau rumah makan terapung di sungai tersebut.
Malamnya
kami menghadiri RAPIM antara PB. PGRI dengan Pengurus Wilayah PGRI se-
Indonesia di Novotel Hotel dalam persiapan acara Pembukaan yang akan dibuka
secara resmi oleh Presiden RI Bapak DR.H.Sosilo Bambang Yodhoyono.
Hari Kedua ;
Setelah
sarapan pagi kami registrasi, maklum banyak permasalahan khususnya tonggakan
iuran PGRI yang belum di setor, hingga Bendahara Provinsi cukup sibuk
kelihatannya.
Dan
setelah registrasi, bagi perempuan akan mengikuti PAW yakni Pertemuan Akbar Wanita PGRI se- Indonesia.
Pada
siang hari penulis dan Mr. Heru keliling kota Palembang naik taxi dan naik
becak, hingga Dzuhur kami shalat di masjid Agung Palembang.
Masjid Agung Palembang :
Merasa
beruntung kami dapat shalat dzuhur dan Ashar (jamak & qashar) di masjid
ini. konon masjid ini dibangun pada tahun 1738 dan dulu terkenal dengan sebutan
masjid Sulthan sebab dibangun oleh
Sultan Mahmud Badaruddin I.
Berbagai
renovasi telah diadakan renovasi terbesar diadakan pada tahun 2000 dan pada
tanggal 16 Juni 2003 Masjid ini diresmikan oleh Presiden RI Megawati Soekarno
Putri.
Di
sekeliling masjid terdapat taman yang ditumbuhi pohon kurma. Sungguh luar biasa
!
Resep Obat Penenang Hati
akar kefakiran dicampur dengan akar
kerendahan hati, masukkan ke dalam keranjang taubat
ditumbuk dalam lesung ridha
dihaluskan dengan
rautan kepuasan
hati, masukkan
ke dalam
kendi
takwa, hangatkan dengan api cinta
diberi sedikit air malu
tuangkan dalam
bejana syukur
dinginkan
dengan
angin
harapan
lalu
diminum
dengan sendok pujian
a.l.h.a.m.d.u.l.i.l.l.a.h.
Hari Ketiga :
Hari
ketiga dari kedatangan kami di Palembang adalah untuk mengikuti Sidang Paripurna I tanggal 01 Juli 2008
diawali dengan laporan dari Panitia Pelaksana Daerah oleh Bapak Drs. Aidil
Fitri Syah sekaligus Ketua PGRI Provinsi Sumsel, sebenarnya beliau ini cukup
gaek alias tua tapi semangat dan daya juangnya luar biasa.
Dilanjutkan
dengan laporan Panitia Pemeriksa Mandat, Pengesahan tatib dan pengesahan
jadual.
Cukup
ramai tanggapan dan saran dari peserta yang memberikan informasi dan koreksi
serta harapan demi masa depan PGRI.
Memang
acara kongres kali ini luar biasa, sebab acara berjalan duluan baru nanti malam
di buka secara resmi oleh Presiden RI.
Sidang
Paripurna II,
Mendengarkan
paparan dari Mendiknas Bapak Prof.Dr. Bambang Sudibyo dan paparan Menag RI yang
diwakili oleh Dirjend Pendais.
Sidang
Paripurna II ini cukup seru, sebab Mendiknas memaparkan dengan berbagai
dinamika dan problematika Guru, tentu mendapat sambutan yang amat meriah dan
saling berebutan untuk bisa berbicara menyampaikan uneg-unegnya kepada Menteri.
Alhamdulillah
masih terkandali dan berjalan sebagaimana mestinya.
Sedangkan
Sidang Paripurna III yakni laporan pertanggungjawaban PB.PGRI masa bakti XIX
dipercepat hingga pukul 14.30 dan pada pukul 15.00 lokasi acara sudah seteril
yakni persiapan pembukaan oleh Presiden RI
nanti malam.
Karena
suasana seperti ini, maka terjadilah pemblokiran tempat/ seteril area
yakni tempat wc di blok tidak bisa dipakai di sekitar tempat acara
sehingga menyusahkan peserta bagi yang membuang hajat.
Demikian
juga ”transportasi” sedikit ada kendala hingga kami beberapa kali naik taxi
sendiri.
Dan
dimohon peserta pukul 17.00 sudah berada di lokasi sedangkan Presiden dan
rombongan tiba di lokasi pukul 19. 30
WIB sudah tentu melelahkan dan menjemukan.
Untung
dapat diatasi dengan sedikit belanja di depan Hotel yang banyak orang
berjualan, berbagai macam kegiatan
kongres dan pakaian.
Tentu
tidak ketinggalan kami membeli Jaket masing-masing menenteng selembar dan tentu dibayar oleh kas negara
(PGRI Provinsi).
Dengan
superketat pemeriksaan, akhirnya tiba juga pada acara pembukaan yakni kehadiran
Presiden RI beserta rombongan.
Diawali
dengan tarian gending Sriwijaya/ tarian selamat datang.
Kemudian
Laporan Ketua Umum PB. PGRI Bapak Prof. Dr. H.M. Surya dilanjutkan dengan Mars
PGRI dan di lagu mars ini kalimat pahlawan tanpa tanda jasa sudah diganti
menjadi ”membangun insan cendekia”.
Selanjutnya
Sambutan EI (Education International) dilanjutkan dengan sambutan Mendiknas
baru amanah Presiden RI dan ditutup dengan doa.
Hari Keempat ;
Setelah
sarapan pagi di hotel, selanjutnya kami mengikuti acara kongres berikutnya
yakni Sidang Paripurna IV Laporan dan Pandangan Umum dari masing-masing
provinsi.
Berbagai
tingkah dan sikap dari provinsi terhadap kepengurusan PB.PGRI hingga suasana
kadang-kadang berubah jadi ajang promosi ketua PB yang akan datang. Kampanye
Ketua Umum sudah terasa dan terjadi dua blok besar yakni Jawa Timur dengan
mengusung Bapak Abdul Aziz sedangkan Jawa Tengah mengusung Bapak Sulistiyo.
Hingga
berakhir pandangan umum ini tetap menghangat.
Dua
kandidat ketua umum saling memberikan edaran dan visi, misi serta
pamplet-pamplet masing-masing.
Setelah
istirahat dilanjutkan lagi dengan Sidang paripurna V Jawaban PB.PGRI serta
dilanjutkan Sidang Paripurna VI yakni Pengesahan laporan PB.PGRI, Pengukuhan
Himpunan Profesi dan Keahlian sejenis, Pembagian Komisi dan Pembentukan Panitia
Pemilihan PB.PGRI masa bakti XX. Kemudian dilanjutkan dengan sidang komisi.
Sidang
komisi ini cukup alot dan amat luar biasa antusias peserta hingga memakan waktu
yang cukup lama.
Hari Kelima :
Pagi
ini masih dilanjutkan dengan sidang komisi tapi bagian tim perumus bagi yang
tidak perumus silakan berbelanja atau wisata kemana suka.
Hingga
memasuki sidang paripurna VII yakni
Laporan hasil sidang komisi dan pengesahan hasil sidang.
Kemudian
dilanjutkan sidang paripurna VIII pengesahan panitia pemilihan PB. PGRI masa
bakti XX, Pengesahan Daftar nama calon dan pernyataan demisioner PB.PGRI XIX.
Tapi
sebelum itu mendengar paparan dari Bapak Sutiyoso (Calon Presiden RI yad),
cukup brilian dan cemerlang dalam memaparkan suasana dan integritas pikiran
menjadikan Indonesia yang bermartabat, semoga.
Setelah
istirahat dilanjutkan dengan sidang Paripurna IX yakni pemilihan PB.PGRI masa
bakti XX dengan pembagian form F1, F2 dan F3.
Dengan
suasana mirip pemilihan Presiden ribut, kampanye dan berbagai cara
masing-masing kubu untuk memenangkan pasangannya.
Untuk
mempercepat pemilihan dibagi Dapil TPS I, II, III & IV.
Setelah
dipanggil masing-masing provinsi, suasana makin ribut karena masing-masing
terbawa dengan suasana pemilihan. Dan pemilihan ini berlangsung hingga larut
malam, masing-masing berargumen dan akhirnya pemenangnya adalah Dr. Sulistiyo,
M.Pd sebagai Ketua Umum pengganti Bapak Prof. Dr. H.M. Surya.
Hari Keenam :
Hari
ini hari Jum’at dengan agenda tunggal
Sidang Paripurna X Pengumuman hasil sidang Formatur dan Pengesahan Hasil
sidang serta terakhir acara Penutupan.
Berbagai
harapan dan perbaikan diharapkan dengan terpilihnya pengurus baru ini dapat
membawa angin segar PGRI yang bermartabat dalam menjadikan guru yang
profesional, sejahtra dan terlindungi.
Masing-masing
terbuai dengan pikiran dan suasana hingga dapat dijadian sebuah iktibar dalam menjalan roda organisasi masing-masing
PGRI di provinsi dan kabupaten/kota .
Sayorana
!!!!
Malam
harinya masing-masing peserta khususnya Kepulauan Riau sibuk berbelanja sesuai
dengan kemampuan masing-masing karena besok pagi sudak chek out dari Hotel
menuju kepangkuan pertiwi masing-masing.
Hari ketujuh :
Pagi-pagi
pukul 4.30 kami sudah dibangunkan untuk
bersiap-siap pergi ke Bandara untuk pulang ke daerah masing-masing dan
sebahagian sudah ada yang pulang setelah acara penutupan.
Berbagai
oleh-oleh, khususnya empek-empek dan kerupuk menghiasi bawaan masing-masing
peserta.
Jadikanlah
pengalaman ini sebagai cambuk untuk menerpa dan memperbaiki suasana PGRI
masing-masing di daerah.
Maju
PGRI , maju masa depan Guru yang bermartabat, sejahtra dan terlindungi,
semoga !
sayonara palembang
good bye !
3.
GET SMART WITH PGRI
3. Get
Smart With PGRI
PGRI,
Gudang SDM Nusantara.
Berdasarkan
hasil penelitian, kajian dan pengamatan tidak bisa dipungkiri bahwa PGRI adalah
gudangnya SDM di Nusantara, siapapun orangnya mereka pasti mengalami proses
pendidikan dan kunci utama pendidikan adalah guru.
Oleh
sebab itu pemerintah harus berkomitmen
dalam pemenuhan anggaran 20 % APBN /APBD dan ini harus diperjuangkan terus oleh
kita warga PGRI.
Pendidikan
adalah penggerak perubahan. Aktor yang menggerakkan perubahan jutaan anak
bangsa adalah guru. Karena itu guru adalah figur utama jika suatu bangsa ingin
maju.
Maka
peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dilakukan tanpa peningkatan kualitas
Guru.
Betapapun
majunya ilmu pengetahuan dan teknologi,
posisi guru tidak dapat digantikan karena guru bukan hanya bertugas
memfasilitasi terjadinya proses penguasaan iptek dan pembelajaran tapi lebih
jauh membimbing, mengarahkan dan membina perkembangan peserta didik.
GURU
adalah mereka
yang berjuang mengkader
manusia menjadi manusiawi yang
cerdas, trampil dan beradab
yang langka dikenang
oleh setiap
orang
terpujilah
wahai engkau
ibu – bapak Guru
namamu akan selalu
hidup dalam sanubariku
ini untaian bait lagu hymne guru,
sebagai ekspresi rasa hormat
kita kepadanya
dengan memahami makna ini
insya Allah kita akan mau
banyak berbuat
demi
kemajuan
generasi kita
dimasa yang akan datang
insya Allah.
photo pembukaan
Kongres XX PGRI di Palembang
oleh
Presiden Republik Indonesia.
Palembang Ekspres
Kamis, 3 Juli 2008
BERITAPAGI
PALEMBANG RABU, 2 JULI 2008
PHOTO
PENGURUS PGRI
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DI PALEMBANG 2008
PHOTO
PENULIS KETIKA
MENGIKUTI KONGRES XX
PGRI DI PALEMBANG
SENARAI RUJUKAN
1. Prof.
Dr. H. Mohamad Surya
Menelusuri Jejak Perjalanan
antara
Lembang dan Palembang
Editor : Drs.H.M. Sudar
Siandes,MM
tahun 2008
2. Map
Visit Musi 2008
Dinas Pariwisata &
Kebudayaan
Kota Palembang
tahun 2007
3. Koran-Koran
Lokal Palembang
Juni – Juli tahun 2008
4. Selebaran
Kongres XX PGRI
Palembang
tahun 2008
SEKILAS PENULIS
CAK MANO, PGRI ?
Catatan Kongres XX PGRI
di Kota Palembang 2008
memberikan secercah
pengalaman sekaligus
perbendaharaan
dalam membangun PGRI yang kuat
dan bermartabat, terus
berproses berubah
menuju kebaikan.
PGRI
sebagai organisasi
perjuangan, profesi dan
ketenagakerjaan yang kuat
profesional, independen
dan demokratis
yang dicintai
anggota
disegani mitra
dan diakui masyarakat
Effendy Asmawi Alhajj
lahir tanggal 24 November
1964
di Kutai Kartanegara – Kaltim
alamat website : www.hmeasmawi.com
HP. 08127002701 Fax.
0778-451547
email : effendy@hmeasmawi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar