Effendy Asmawi Alhajj

Jumat, 23 Maret 2012

KHUTBAH IDUL ADHA






خطبة  عيد الأضحى
تأ ليف

 افندى عشماوى الحاج











Khutbah Idul Adha 1429
Oleh : Effendy Asmawi Alhajj






@2008 EA









Idul Adha, 2008

افندى عـشماوى الحاج
ص . ب. 1002 باتام جزيرة
هاتف   :            451547       0778  
با تام   انـــــــــــــــــــــد و نيـــــــســــــيا






السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
الله اكبر- الله اكبر-الله اكبر) x 3 (  الله اكبر كبيرا ، والحمد لله كثيرا ، و سبحا ن الله بكرة و أ صيلا ، لا ا له الا الله ولا نعبد الا اياه مخلصين له الد ين، ولو كره الكا فرو ن ، لا اله الا الله وحده ، صد ق وعده ، و نصر عبده ، وأعـز جنده وهـزمالأحزاب وحده، لا اله الا الله والله اكبر، الله ا كبر ولله الحمد *
الحمد لله الذى جعـلنا يوم عـظيم، عيد الأضحى المبارك، الذى فيه لعبرة لاولى الباب، اشـهد ا ن لا ا له الله وحده لا شـريك له ، وا شهـد ا ن محمدا عـبده و ر سوله ، اللهم صل و سلم و با رك عـلى محمد و على آ له وأ صـحا به أ جمـعـين *
أمــا بــعد فـيا عـبا د الله ، أ و صيـكم وا يّاى بتقـوى الله فـقـد فا ز المتـون *
قال الله تعـالى فى القـرآن الكريم : اعـوذ بالله من الشـيطان الرجيم ، انا أعطيناك الكوثر ، فصل لربك وانحر، انّ شآنئك هو الأبتر * صد الله العـظيم، وصدق رسول الكريم ، ونحن على ذاللك من الشاهدين *

الله اكبر ولله الحمد ،
-4-
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, Tuhan Alam Semesta, berkat rahmat dan Inayat-Nya pada hari ini kita berkumpul bersama  di tempat ini untuk melaksanakan shalat  Idul Adha, kita bertakbir, tahmid dan tahlil,mengagungkan asma-Nya,sebagai manifestasi imany kita kepada-Nya.

Pada hari ini, jutaan kaum muslimin yang berada di tanah suci, menunaikan ibadah haji, memenuhi panggilan Ilahi.
Kemarin mereka wukuf di Arafah, berpakaian ihram, lambang kesuciaan, mulai raja hingga rakyat jelata tidak ada bedanya, semua menanggalkan semua pakaian kebesaran, bersimpuh sujud kepada Allah, al-Khaliqul Alam, memohon maghfirah dan maunah seraya terbata dalam istighfar dan doa.

الله اكبر ولله الحمد ،

Ibadah haji melambangkan perpaduan antara jiwa dan semangat tauhid, menggalang kesatuan antara aqidah dan tujuan kehidupan, melambangkan “امة واحدة  tanpa  membedakan warna kulit, bangsa dan suku sebagai kesamaan dan persamaan derajat serta mertabat manusia di hadapan Allah swt.

لبيك اللهم لبيك ، لبيك لا شريك لك لبيك ، ان الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك *
-5-

..” aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku sambut panggilan-Mu sesungguhnya segala pujia dan kenikmatan serta seluruh kekuasaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu “..

الله اكبر ولله الحمد ،

Kaum Muslimin, Jamaah rahimakumullah,

Ibadah haji menuntut perjuangan dan pengorbanan pisik dan mental dalam menghadapi berbagaai tantangan demi tantangan tidak peduli cuaca, lapar dan dahaga, lelah dan sebagainya, semua dihadapi dengan tabah dan sabar.
Tekad dan semangat membara untuk beribadah kepada Allah guna mencapai keridhaan-Nya.
Rasul saw bersabda ;

ومن حج ولم يرفـث ولم يفسق خرج من ذنوبه ولد ته امــــــــــــه * (رواه بخارى و مســــــــلم).

..”barangsiapa menunaikan ibadah haji dengan tidak menuturkan kata-kata yang kejidan tidak berlaku curang, ia akan keluar dari dosa-dosanya bagaikan bayi yang baru keluar dari rahim ibunya”..

جمـــــــــــاعة  رحمكم الله
-6-
Sungguh beruntung kaum muslimin yang dapat menunaikan ibadah haji, apalagi menjadi haji yang mabrur  sebagaimana yang disabdakan Rasul saw ;

الحج المبرور ليس له جزاء الا الجـنة   *
(رواه بخارى ومسلم)

..”haji yang mabrur tiada lain balasannya kecuali syurga”..

الله اكبر ولله الحمد ،

Bagi kita yang tidak atau belum mampu   menunaikan ibadah haji, amaliah utama setelah shalat ied ini ialah menyembelih hewan qurban.
Ibadah qurban mengandung aspek nilai kemasyarakatan, nilai kepedulian kita terhadap dhuafa, juga menyembelih sifat hewaniah yang selama ini melekat pada setiap jiwa kita sebagai bukti taqarrub kita kepada-Nya.

Beginilah tragedy kehidupan, menuntut kita untuk lebih banyak berkorban, pengorbanan dan sejarah qurban, sudah tidak asing lagi bagi kita, berulang kali mendengarkannya.

Betapa simpai tragedi itu direkam dalam al-Qur’an :

-7-




قال يا بني ا نى أ رى فى المنام أ نى أ ذ بحك فا نظر ما ذا ترى قال يا أبتى ا فعل ما تؤ مروا ستجدونى ان شاء الله من الصا برين *

Ibrahim bersabda, wahai anakku (Ismail) sesungguhnya aku melihat dalam mimpi, aku menyembelihmu, bagaimana pendapatmu ? Ismail dengan penuh keyakinan menjawab, wahai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan Tuhan kepadamu dan insya Allah Bapak akana mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. (QS. 37 : 102).

الله اكبر ولله الحمد ،

Secara logika, siapa yang diantara kita  berani mengorbankan anaknya dan bukan hanya itu saja, kalau perlu jiwa dan raganya. ?
Betapa besar tuntutan dan perjuangan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam menghadapi cabaran dan pelbagai krisis kehidupan, tapi mereka yakin itu hanya sapaan dan ujian Tuhan, sebagai manifestasi takwa dalam iktibar kehidupan.

Allah mengingatkan kita ;

اعو ذ بالله من الشيطان الرجيم ،
-8-

لن ينال الله لحومها ولا دماءها ولكن يناله التقوى منكم *
 Daging-daging hewan dan darahnya itu, sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tapi ketakwaanmulah yang dapat mencapainya. Demikian Allah telah menundukkannya untukmu.


الله اكبر  ولله الحمد ،
Oleh sebab itu bagi yang mampu, kita diminta  untuk melaksanakan qurban, di samping bermakna ubudiyah juga bermakna muamalah, peduli terhadap sesame.

Rasul saw mengingatkan kita ;

من وجد سعة فلم يضح فلا يقربن مصلا نا
Barangsiapa yang mempunyai kemampuan tapi enggan untuyk berqurban, maka jangan hampiri tempat shalat kami.

Kemudian beliau tegaskan lagi  !
Dianggap tidak beriman diantara kamu, apabila tidak peduli terhadap sesama, sebagaimana kepeduliannya terhadap dirinya sendiri.

الله اكبر  ولله الحمد ،
Namun di zaman yang serba instant ini, peristiwa qurban tersebut seolah-olah kehilangan daya

-9-

gugah, sehingga banyak orang tidak lagi merasa tersentuh dan kagum atas peristiwa Ibrahim dan Ismail tersebut.
Barangkali sebahagian  diantara kita telah kehilangan daya imajinasi atau tidak lagi memiliki kesadaran intelektual keagamaan untuk mengapresiasikan sistem nilai yang terkandung dalam peristiwa qurban tersebut.
Sehingga moment historis seperti ini sering berlalu sebagai ritualitas keagamaan belaka, tanpa disertai proses transformasi pesan moral pada segenap realitas peta koherensi kehidupan kita.
Permasalahan esensial yang sering kurang kita pahami, adalah tentang eksistensi diri dan elemen-elemen yang kita miliki.
Pada hakekatnya kita adalah makhluk yang dhuafa, kita hanya memiliki persepsi tentang kepunyaan. Dengan persepsi-persepsi tersebut kita menjadi seolah-olah kitalah yang punya, akibatnya kita demikian kuat mempertahankan hak milik kita sampai kesejengkal ajal menjemputnya.
Padahal Allah mengingatkan kita ;
فسبحا ن الذى بيده ملكوت كل شيء و اليه ترجعون *
Maka Maha Suci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan (apapun yang ada) kepada-Nyalah kamu dikembalikan (QS.36 :83).

-10-

الله اكبر ولله الحمد ،
Dari konteks system nilai, Nabi Ibrahim diperintahkan Allah, secara substansif bukanlah untuk menyembelih Ismail, melainkan untuk menaklukkan dan memusnahkan egosentrisme, keberpihakan serta rasa memiliki dirinya sendiri dan rasa memiliki anaknya.
Artinya yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail semata-mata hanyalah proses pengembalian hak Allah selaku yang Maha Empunya karena memang kesejatian kepemilikan bukanlah hak mereka sebagaimana juga dengan manusia-manusia lainnya seperti kita.

Kalau objek sembelihan kemudian diganti Allah dengan seekor kibas, hal ini merupakan sebuah metaforik penumpasan sifat-sifat kebinatangan yang begitu kental melekat pada setiap diri seorang anak manusia.
Maka momentum Idul Adha selayaknya kita jadikan sebuah proses transformasi nilai  qurban, berupa upaya setiap individu untuk menyembelih keegoan kita, keberpihakan serta kesombongan sosial kita di segenap lini kehidupan.

Malah hari-hari terakhir ini sifat-sifat tersebut justru semakin dipersubur untuk berebut simbol-simbol ke-aku-an.


-11-


Hal ini jelas bertolak belakang dengan makna qurban yang seyogyanya bagaimana kita ”menyembelih” sifat-sifat ego dan keberpihakan dalam kehidupan sosial kita.

الله اكبر ولله الحمد  

Dimensi-dimensi seperti inilah dalam momentum Idul Adha yang harus dikorbankan.
Ketaatan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya adalah kemenangan seorang manusia sejati dalam menaklukkan ke-ego-an pribadinya.

Sementara keikhlasan Ismail untuk ditumpas nyawanya, merupakan pergulatan seorang anak manusia untuk mengalahkan nafsu keberpihakan, kesombongan dalam dirinya.

Tetapi, bukankah di sekitar kita, bahkan  dalam diri kita masing-masing, begitu banyak Ibrahim-Ibrahim yang tidak rela untuk melepaskan symbol-simbol sosialnya dank e-ego-an kepentingannya.

Dan betapa banyak pula Ismail-ismail yang tidak ikhlas “disembelih” keberpihakan ego dan kesombongan terhadap kelompok-kelompoknya.


-12-

Sehingga alangkah jahilnya kita ini karena setiap dating Idul Adha kita selalu tenggelam dalam kesibukan hanya untuk  menyembelih kambing-kambing dan sapi-sapi qurban yang sesungguhnya tersembelih hanyalah batang leher binatang-binatang tersebut.
Kita tidak berdaya  mentransformasikan nilai-nilai qurban kecuali menyembelih hewan-hewan semata-mata.
Sementara “kambing-kambing egoisme” sapi-sapi ketamakan dan keserakahan tetap hidup subur dalam diri kita.
Hal itu kita pertahankan secara mati-matian dan kita baru sadar ketika sejengkal waktu  menjelang ajal tiba.

Allah mengingatkan kita ;

فذوقوا بما نسيتم لقاء يومكم هذا انا نسينكم وذوقوا عذاب الخلد بما كنتم تعملون *

Maka rasakanlah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini, sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal ini disebabkan apa yang selalu  kamu kerjakan (QS. 32 : 14).


-13-

الله اكبر ولله الحمد


Lebih-lebih suasana sekarang, kita sebentar lagi akan mengadakan pesta demokrasi pemilu, memilih para wakil kita, maka kita diminta untuk berpartisipasi aktif dan jangan golput agar kita dapat menggalang kebersamaan yang sudah tentu kita harus memilih yang no. 1 seiman dengan kita plus mempunyai komitmen dan patut dipercaya.

Dan mudah-mudahan  dengan hari raya Qurban ini, mendidik kita berpola sederhana, melatih jiwa berdedikasi, melahirkan sosok pahlawan sejati, tidak menjadi Fir’aun dan juga tidak menjadi Qarun dengan selalu mengharap hidayah dan maghfirah, menjadi insan pilihan dengan penuh simpai ridha Allah – al-Khaliqul Alam.

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم ،
اولئك لهم نصيب مما كسبوا ، والله سريع الحساب ،
Mereka itulah orang-orang yang mendapat kebahagiaan dari apa yang mereka usahakan.

الله اكبر ولله الحمد

Jamaah rahimakumullah,


-14-
Akhirnya marilah kita berdoa dengan hidmat dan mengangkat kedua tangan, semoga Allah mengabulkan ;

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات ، الأحياء منهم والأموات، ويا قاضي الحاجات ،

Ya Allah, ya Ghafurur Rahim,
Ampuni dosa-dosa kami, hapuskan noda dan kealfaan kami, selama mengarungi kehidupan ini, betapa besar nikmat dan anugrah-Mu, berjuta insane menadah tangan, lalu bersujud dengan linangan air mata, terasa malu atas noda dan dosa.
Ilahana Anta Rabbuna,
Tangan apa yang harus kami pakai dalam suasana krisis seperti yang Engkau lihatkan sekarang ini, berbagai ujian dan sapaan, untuk menutupi rasa malu dan luka hati yang sembilu, kebanggaan apa lagi yang masih tersisa untuk menampakkan sosok wajah orang yang mengaku beriman, bahasa apakah yang pantas kami ucapkan selain istighfar dan sujud kepada-Mu, pikiran dan rasa seperti apa yang harus kami ungkapkan untuk mengaku menyembah-Mu dengan penuh cinta, tapi hati kami compang-camping yang sarat dengan maksiat yang sering lupa betapa di setiap  pori-pori kami adalah keringat penuh dosa, debu-debu yang menderu, diamuk oleh badai kebodohan dan kesombongan.

-15-

Kami banyak lupa dan alpa, berlumur dalam noda, bergelimang dalam dosa, berbagai sapaan dan ujian Engkau berikan, tapi kami tak menghiraukan.
Ya Allah,
Pagi ini kami bersama, berkumpul bertafakkur, seraya memuji asma-MU, mengakui kemahaagungan-Mu, bersimpuh dalam dosa, sadar sejenak, kemudian lupa.
Ya Allah, ya Matinulhuda,
Sejuta harapan dan pinta, terbata mengharap ridha, kami sadar betapa banyak yang kami pinta, tapi hanya angan-angan belaka, kami hanya pandai mengucap, namun setelah itu lenyap.
Ya Allah,
Berikan kepada kami petunjuk dan hidayah-Mu, sehingga kami tidak sesat dan tidak menjadi orang-orang yang Engkau murkai.
Ya Allah, ya Mujibas-Sailin,
Pada hari raya Qurban ini, hindarkan kami dari bencana dan malapetaka, sinari kami ya Allah dengan sembelihan darah hewan qurban, maghfirah – ampunan.
Ya Allah, Tuhan kami,
Dengan sepenuh hati kami memohon keselamatan kepada-Mu. Keselamatan dalam urusan agama, selamatkan kami dari aqidah dan aliran-aliran yang menyesatkan.


-16-

Selamatkan kami dari kepercayaan kepada mistik dan segala kepercayaan yang bertentangan dengan aqidah islamiyah, lindungi kami dari segala mistik, pedukunan, paranormal, ruwatan dan lain sebagainya.
Berilah kami kesehatan yang afiat, tambahkan ilmu yang bermanfaat dan rezeki yang penuh berkat.

Ya Allah, Tuhan kami,
Ampuni kami dan kedua orangtua kami, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana keduanya telah mengasihi dan membesarkan kami dengan penuh kasih sayang.
Dan ampunilah dosa kami yang telah kami perbuat pada ayah dan ibu kami, kami sering berbuat dan berucap kasar terhadap keduanya dan kami belum sempat berbuat baik, sementara keduanya telah tiada.

Allahumma Rabbana,
Kami umat yang paling bersemangat melaksanakan ibadah haji, tiada kouta yang tersisa, akhir-akhir ini kami rajin berdzikir dengan ribuan jamaah, berpakaian serba putih, namun kemungkaran belum mampu kami berantas, kemiskinan yang sangat dekat dengan kekufuran masih berserakan.


-17-


Maksiat berupa perjudian, pemabukan, kami biarkan, narkoba dihukum ringan, perzinahan dan pelacuran kami jadikan pekerjaan yang halal sama dengan pekerjaan lain, PSK.
Pantaslah kalau bangsa yang notebene umat Islam ini,  Engkau coba dan uji dengan berbagai macam sapaan dan teguran, untuk kembali ke pangkal jalan.

Ya Allah,
Ampuni dosa-dosa kami, terimalah taubat kami agar jangan muncul keinginan-Mu untuk menimpakan kembali banjir Nabi Nuh- Tsunami- kepada kami dan kami sangat bermohon kepada-Mu agar azab yang pernah Engkau timpakan kepada umat Nabi Luth, Aad dan Tsamud, jauhkan kami dan generasi anak cucu kami.

Dan jadikanlah amaliah qurban kami untk taqarrub kepada-Mu dan berikan juga kepada para pemimpin kami, kebersihan hati, inayah dan hidayah, sehingga kami dapat keluar dari pelbagai badai kehidupan menuju simpai ”baldatun thayyibatun warabbun ghafur” masyarakat madani yang Engkau ridhai.




-18-

Ya Allah, ya Rahman, ya Rahim, ya Adzim,

اللهم ربنا ظلمنا أنفسنا وان لم تغفرلنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين 
ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار * وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين ، والحمد لله رب العالمين *

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته















-19-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guest Book