خطبة عيد
الأضحى
تأ ليف
افندى عشماوى
الحاج
Khutbah Idul Adha 1429
Oleh : Effendy Asmawi Alhajj
@2008 EA
e-mail : effendy@hamema.com
Idul Adha, 2008
افندى
عـشماوى الحاج
ص
. ب. 1002 باتام جزيرة
هاتف :
451547 0778
با
تام انـــــــــــــــــــــد و
نيـــــــســــــيا
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
الله
اكبر- الله اكبر-الله اكبر) x 3 ( الله اكبر كبيرا ، والحمد لله كثيرا ، و سبحا ن الله بكرة و أ
صيلا ، لا ا له الا الله ولا نعبد الا اياه مخلصين له الد ين، ولو كره الكا فرو ن
، لا اله الا الله وحده ، صد ق وعده ، و نصر عبده ، وأعـز جنده وهـزمالأحزاب وحده،
لا اله الا الله والله اكبر، الله ا كبر ولله الحمد *
الحمد
لله الذى جعـلنا يوم عـظيم، عيد الأضحى المبارك، الذى فيه لعبرة لاولى الباب،
اشـهد ا ن لا ا له الله وحده لا شـريك له ، وا شهـد ا ن محمدا عـبده و ر سوله ،
اللهم صل و سلم و با رك عـلى محمد و على آ له وأ صـحا به أ جمـعـين *
أمــا
بــعد فـيا عـبا د الله ، أ و صيـكم وا يّاى بتقـوى الله فـقـد فا ز المتـون *
قال
الله تعـالى فى القـرآن الكريم : اعـوذ بالله من الشـيطان الرجيم ، انا أعطيناك
الكوثر ، فصل لربك وانحر، انّ شآنئك هو الأبتر * صد الله العـظيم، وصدق رسول
الكريم ، ونحن على ذاللك من الشاهدين *
الله اكبر ولله الحمد ،
-4-
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, Tuhan Alam
Semesta, berkat rahmat dan Inayat-Nya pada hari ini kita berkumpul bersama di tempat ini untuk melaksanakan shalat Idul Adha, kita bertakbir, tahmid dan tahlil,mengagungkan
asma-Nya,sebagai manifestasi imany kita kepada-Nya.
Pada hari ini, jutaan kaum muslimin yang berada di tanah
suci, menunaikan ibadah haji, memenuhi panggilan Ilahi.
Kemarin mereka wukuf di Arafah, berpakaian ihram, lambang
kesuciaan, mulai raja hingga rakyat jelata tidak ada bedanya, semua
menanggalkan semua pakaian kebesaran, bersimpuh sujud kepada Allah, al-Khaliqul
Alam, memohon maghfirah dan maunah seraya terbata dalam istighfar dan doa.
الله
اكبر ولله الحمد ،
Ibadah haji melambangkan perpaduan antara jiwa dan
semangat tauhid, menggalang kesatuan antara aqidah dan tujuan kehidupan,
melambangkan “امة واحدة “ tanpa membedakan warna
kulit, bangsa dan suku sebagai kesamaan dan persamaan derajat serta mertabat
manusia di hadapan Allah swt.
لبيك اللهم لبيك ، لبيك لا شريك لك لبيك ، ان الحمد والنعمة لك
والملك لا شريك لك *
-5-
..” aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi
panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku sambut panggilan-Mu sesungguhnya segala
pujia dan kenikmatan serta seluruh kekuasaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu
bagi-Mu “..
الله
اكبر ولله الحمد ،
Kaum Muslimin, Jamaah
rahimakumullah,
Ibadah haji menuntut perjuangan dan pengorbanan pisik dan
mental dalam menghadapi berbagaai tantangan demi tantangan tidak peduli cuaca,
lapar dan dahaga, lelah dan sebagainya, semua dihadapi dengan tabah dan sabar.
Tekad dan semangat membara untuk beribadah kepada Allah
guna mencapai keridhaan-Nya.
Rasul saw bersabda ;
ومن حج ولم يرفـث ولم يفسق خرج من ذنوبه ولد ته امــــــــــــه *
(رواه بخارى و مســــــــلم).
..”barangsiapa menunaikan ibadah haji
dengan tidak menuturkan kata-kata yang kejidan tidak berlaku curang, ia akan
keluar dari dosa-dosanya bagaikan bayi yang baru keluar dari rahim ibunya”..
جمـــــــــــاعة رحمكم الله
-6-
Sungguh beruntung kaum muslimin yang dapat menunaikan
ibadah haji, apalagi menjadi haji yang mabrur
sebagaimana yang disabdakan Rasul saw ;
الحج المبرور ليس له جزاء الا الجـنة *
(رواه
بخارى ومسلم)
..”haji yang mabrur tiada lain balasannya kecuali syurga”..
الله
اكبر ولله الحمد ،
Bagi kita yang tidak atau belum mampu menunaikan ibadah haji,
amaliah utama setelah shalat ied ini ialah menyembelih hewan qurban.
Ibadah qurban mengandung aspek nilai kemasyarakatan, nilai
kepedulian kita terhadap dhuafa, juga menyembelih sifat hewaniah yang selama
ini melekat pada setiap jiwa kita sebagai bukti taqarrub kita kepada-Nya.
Beginilah tragedy kehidupan, menuntut kita untuk lebih
banyak berkorban, pengorbanan dan sejarah qurban, sudah tidak asing lagi bagi
kita, berulang kali mendengarkannya.
Betapa simpai tragedi itu direkam
dalam al-Qur’an :
-7-
قال يا بني ا نى أ رى فى المنام أ نى أ ذ بحك فا نظر ما ذا
ترى قال يا أبتى ا فعل ما تؤ مروا ستجدونى ان شاء الله من الصا برين *
Ibrahim
bersabda, wahai anakku (Ismail) sesungguhnya aku melihat dalam mimpi, aku
menyembelihmu, bagaimana pendapatmu ? Ismail dengan penuh keyakinan menjawab,
wahai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan Tuhan kepadamu dan insya
Allah Bapak akana mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. (QS. 37 : 102).
الله اكبر ولله الحمد ،
Secara logika, siapa yang diantara kita berani mengorbankan anaknya dan bukan hanya
itu saja, kalau perlu jiwa dan raganya. ?
Betapa besar tuntutan dan perjuangan Nabi
Ibrahim dan Ismail dalam menghadapi cabaran dan pelbagai krisis kehidupan, tapi
mereka yakin itu hanya sapaan dan ujian Tuhan, sebagai manifestasi takwa dalam
iktibar kehidupan.
Allah mengingatkan kita ;
اعو ذ بالله من الشيطان الرجيم ،
-8-
لن ينال
الله لحومها ولا دماءها ولكن يناله التقوى منكم *
Daging-daging hewan dan
darahnya itu, sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tapi
ketakwaanmulah yang dapat mencapainya. Demikian Allah telah menundukkannya
untukmu.
الله
اكبر ولله الحمد ،
Oleh sebab itu bagi yang mampu, kita diminta untuk melaksanakan qurban, di samping
bermakna ubudiyah juga bermakna muamalah, peduli terhadap sesame.
Rasul saw mengingatkan kita ;
من وجد
سعة فلم يضح فلا يقربن مصلا نا
Barangsiapa yang
mempunyai kemampuan tapi enggan untuyk berqurban, maka jangan hampiri tempat
shalat kami.
Kemudian beliau tegaskan lagi !
Dianggap tidak
beriman diantara kamu, apabila tidak peduli terhadap sesama, sebagaimana
kepeduliannya terhadap dirinya sendiri.
الله اكبر ولله
الحمد ،
Namun di zaman yang serba instant ini,
peristiwa qurban tersebut seolah-olah kehilangan daya
-9-
gugah, sehingga banyak orang tidak lagi merasa
tersentuh dan kagum atas peristiwa Ibrahim dan Ismail tersebut.
Barangkali sebahagian diantara kita telah kehilangan daya imajinasi
atau tidak lagi memiliki kesadaran intelektual keagamaan untuk mengapresiasikan
sistem nilai yang terkandung dalam peristiwa qurban tersebut.
Sehingga moment historis seperti ini sering
berlalu sebagai ritualitas keagamaan belaka, tanpa disertai proses transformasi
pesan moral pada segenap realitas peta koherensi kehidupan kita.
Permasalahan esensial yang sering kurang kita
pahami, adalah tentang eksistensi diri dan elemen-elemen yang kita miliki.
Pada hakekatnya kita adalah makhluk yang
dhuafa, kita hanya memiliki persepsi tentang kepunyaan. Dengan
persepsi-persepsi tersebut kita menjadi seolah-olah kitalah yang punya,
akibatnya kita demikian kuat mempertahankan hak milik kita sampai kesejengkal ajal
menjemputnya.
Padahal Allah mengingatkan kita ;
فسبحا ن الذى بيده ملكوت كل شيء و اليه ترجعون *
Maka Maha Suci
Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan (apapun yang ada)
kepada-Nyalah kamu dikembalikan (QS.36 :83).
-10-
الله اكبر ولله الحمد ،
Dari konteks system nilai, Nabi Ibrahim diperintahkan
Allah, secara substansif bukanlah untuk menyembelih Ismail, melainkan untuk
menaklukkan dan memusnahkan egosentrisme, keberpihakan serta rasa memiliki
dirinya sendiri dan rasa memiliki anaknya.
Artinya yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan
Nabi Ismail semata-mata hanyalah proses pengembalian hak Allah selaku yang Maha
Empunya karena memang kesejatian kepemilikan bukanlah hak mereka sebagaimana
juga dengan manusia-manusia lainnya seperti kita.
Kalau objek sembelihan kemudian diganti Allah
dengan seekor kibas, hal ini merupakan sebuah metaforik penumpasan sifat-sifat
kebinatangan yang begitu kental melekat pada setiap diri seorang anak manusia.
Maka momentum Idul Adha selayaknya kita jadikan
sebuah proses transformasi nilai qurban,
berupa upaya setiap individu untuk menyembelih keegoan kita, keberpihakan serta
kesombongan sosial kita di segenap lini kehidupan.
Malah hari-hari terakhir ini sifat-sifat
tersebut justru semakin dipersubur untuk berebut simbol-simbol ke-aku-an.
-11-
Hal ini jelas bertolak belakang dengan makna
qurban yang seyogyanya bagaimana kita ”menyembelih” sifat-sifat ego dan
keberpihakan dalam kehidupan sosial kita.
الله اكبر ولله الحمد
Dimensi-dimensi seperti inilah
dalam momentum Idul Adha yang harus dikorbankan.
Ketaatan Nabi Ibrahim untuk
menyembelih anaknya adalah kemenangan seorang manusia sejati dalam menaklukkan
ke-ego-an pribadinya.
Sementara keikhlasan Ismail untuk
ditumpas nyawanya, merupakan pergulatan seorang anak manusia untuk mengalahkan
nafsu keberpihakan, kesombongan dalam dirinya.
Tetapi, bukankah di sekitar kita,
bahkan dalam diri kita masing-masing,
begitu banyak Ibrahim-Ibrahim yang tidak rela untuk melepaskan symbol-simbol
sosialnya dank e-ego-an kepentingannya.
Dan betapa banyak pula
Ismail-ismail yang tidak ikhlas “disembelih” keberpihakan ego dan kesombongan
terhadap kelompok-kelompoknya.
-12-
Sehingga alangkah jahilnya kita
ini karena setiap dating Idul Adha kita selalu tenggelam dalam kesibukan hanya
untuk menyembelih kambing-kambing dan
sapi-sapi qurban yang sesungguhnya tersembelih hanyalah batang leher
binatang-binatang tersebut.
Kita tidak berdaya mentransformasikan nilai-nilai qurban kecuali
menyembelih hewan-hewan semata-mata.
Sementara “kambing-kambing
egoisme” sapi-sapi ketamakan dan keserakahan tetap hidup subur dalam diri kita.
Hal itu kita pertahankan secara
mati-matian dan kita baru sadar ketika sejengkal waktu menjelang ajal tiba.
Allah mengingatkan kita ;
فذوقوا
بما نسيتم لقاء يومكم هذا انا نسينكم وذوقوا عذاب الخلد بما كنتم تعملون *
Maka rasakanlah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan
pertemuan dengan harimu ini, sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan
rasakanlah siksa yang kekal ini disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan (QS. 32 : 14).
-13-
الله اكبر ولله الحمد
Lebih-lebih suasana sekarang,
kita sebentar lagi akan mengadakan pesta demokrasi pemilu, memilih para wakil
kita, maka kita diminta untuk berpartisipasi aktif dan jangan golput agar kita
dapat menggalang kebersamaan yang sudah tentu kita harus memilih yang no. 1
seiman dengan kita plus mempunyai komitmen dan patut dipercaya.
Dan mudah-mudahan dengan hari raya Qurban ini, mendidik kita
berpola sederhana, melatih jiwa berdedikasi, melahirkan sosok pahlawan sejati,
tidak menjadi Fir’aun dan juga tidak menjadi Qarun dengan selalu mengharap
hidayah dan maghfirah, menjadi insan pilihan dengan penuh simpai ridha Allah –
al-Khaliqul Alam.
أعوذ
بالله من الشيطان الرجيم ،
اولئك
لهم نصيب مما كسبوا ، والله سريع الحساب ،
Mereka itulah orang-orang yang mendapat kebahagiaan dari apa yang
mereka usahakan.
الله
اكبر ولله الحمد
Jamaah rahimakumullah,
-14-
Akhirnya marilah kita berdoa
dengan hidmat dan mengangkat kedua tangan, semoga Allah mengabulkan ;
اللهم
اغفر للمسلمين والمسلمات ، الأحياء منهم والأموات، ويا قاضي الحاجات ،
Ya Allah, ya Ghafurur Rahim,
Ampuni dosa-dosa kami, hapuskan noda dan kealfaan kami, selama
mengarungi kehidupan ini, betapa besar nikmat dan anugrah-Mu, berjuta insane
menadah tangan, lalu bersujud dengan linangan air mata, terasa malu atas noda
dan dosa.
Ilahana Anta Rabbuna,
Tangan apa yang harus kami pakai dalam suasana krisis seperti yang
Engkau lihatkan sekarang ini, berbagai ujian dan sapaan, untuk menutupi rasa
malu dan luka hati yang sembilu, kebanggaan apa lagi yang masih tersisa untuk
menampakkan sosok wajah orang yang mengaku beriman, bahasa apakah yang pantas
kami ucapkan selain istighfar dan sujud kepada-Mu, pikiran dan rasa seperti apa
yang harus kami ungkapkan untuk mengaku menyembah-Mu dengan penuh cinta, tapi
hati kami compang-camping yang sarat dengan maksiat yang sering lupa betapa di
setiap pori-pori kami adalah keringat
penuh dosa, debu-debu yang menderu, diamuk oleh badai kebodohan dan
kesombongan.
-15-
Kami banyak lupa dan alpa, berlumur dalam noda, bergelimang dalam
dosa, berbagai sapaan dan ujian Engkau berikan, tapi kami tak menghiraukan.
Ya Allah,
Pagi ini kami bersama, berkumpul bertafakkur, seraya memuji asma-MU,
mengakui kemahaagungan-Mu, bersimpuh dalam dosa, sadar sejenak, kemudian lupa.
Ya Allah, ya Matinulhuda,
Sejuta harapan dan pinta, terbata mengharap ridha, kami sadar betapa
banyak yang kami pinta, tapi hanya angan-angan belaka, kami hanya pandai
mengucap, namun setelah itu lenyap.
Ya Allah,
Berikan kepada kami petunjuk dan hidayah-Mu, sehingga kami tidak
sesat dan tidak menjadi orang-orang yang Engkau murkai.
Ya Allah, ya Mujibas-Sailin,
Pada hari raya Qurban ini, hindarkan kami dari
bencana dan malapetaka, sinari kami ya Allah dengan sembelihan darah hewan
qurban, maghfirah – ampunan.
Ya Allah, Tuhan kami,
Dengan sepenuh hati kami memohon keselamatan
kepada-Mu. Keselamatan dalam urusan agama, selamatkan kami dari aqidah dan
aliran-aliran yang menyesatkan.
-16-
Selamatkan kami dari kepercayaan kepada mistik
dan segala kepercayaan yang bertentangan dengan aqidah islamiyah, lindungi kami
dari segala mistik, pedukunan, paranormal, ruwatan dan lain sebagainya.
Berilah kami kesehatan yang afiat, tambahkan
ilmu yang bermanfaat dan rezeki yang penuh berkat.
Ya Allah, Tuhan kami,
Ampuni kami dan kedua orangtua kami, kasihilah
mereka keduanya, sebagaimana keduanya telah mengasihi dan membesarkan kami
dengan penuh kasih sayang.
Dan ampunilah dosa kami yang telah kami perbuat
pada ayah dan ibu kami, kami sering berbuat dan berucap kasar terhadap keduanya
dan kami belum sempat berbuat baik, sementara keduanya telah tiada.
Allahumma Rabbana,
Kami umat yang paling bersemangat melaksanakan
ibadah haji, tiada kouta yang tersisa, akhir-akhir ini kami rajin berdzikir
dengan ribuan jamaah, berpakaian serba putih, namun kemungkaran belum mampu
kami berantas, kemiskinan yang sangat dekat dengan kekufuran masih berserakan.
-17-
Maksiat berupa perjudian, pemabukan, kami
biarkan, narkoba dihukum ringan, perzinahan dan pelacuran kami jadikan
pekerjaan yang halal sama dengan pekerjaan lain, PSK.
Pantaslah kalau bangsa yang notebene umat Islam
ini, Engkau coba dan uji dengan berbagai
macam sapaan dan teguran, untuk kembali ke pangkal jalan.
Ya Allah,
Ampuni dosa-dosa kami, terimalah taubat kami
agar jangan muncul keinginan-Mu untuk menimpakan kembali banjir Nabi Nuh-
Tsunami- kepada kami dan kami sangat bermohon kepada-Mu agar azab yang pernah
Engkau timpakan kepada umat Nabi Luth, Aad dan Tsamud, jauhkan kami dan
generasi anak cucu kami.
Dan jadikanlah amaliah qurban kami untk
taqarrub kepada-Mu dan berikan juga kepada para pemimpin kami, kebersihan hati,
inayah dan hidayah, sehingga kami dapat keluar dari pelbagai badai kehidupan
menuju simpai ”baldatun thayyibatun warabbun ghafur” masyarakat madani yang
Engkau ridhai.
-18-
Ya Allah, ya Rahman, ya Rahim, ya Adzim,
اللهم ربنا ظلمنا أنفسنا وان لم تغفرلنا وترحمنا لنكونن من
الخاسرين
ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
* وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين ، والحمد لله رب العالمين *
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
-19-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar