Effendy Asmawi Alhajj
|
|
Bunga-Bunga Taqwa
Oleh : Effendy Asmawi Alhajj
Desain sampul : EA’s Computer
Lay out : Mutiara Offset Batam
Hal cipta dilindungi undang-undang
All right reserved
@ 2007
e-mail : effendy@hmeasmawi.com
Cetakan I, Oktober 2007 / Syawal
1428
Diterbitkan
oleh :
Yayasan Paramakkiya Batam
PO.Box 1002/BTAMN-Batam Island 29444
Telp/Fax : 0778- 7020324 / 451547
Mobile phone : 081536006299
|
bagi petualang
yang mencari kebahagiaan
|
”andaikan, penduduk bumi
merasakan sedikit
saja dari
apa
yang diperoleh
orang bertakwa pastilah
mereka menggigit jari”
kebahagian
adalah cita-cita
setiap insan maka bunga-bunga
taqwa adalah jalan menuju
k e s a n a
|
...’jika sekiranya penduduk
negeri beriman dan
bertakwa
pasti
Kami
limpahkan kepada
mereka berkah dari langit
dan bumi tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu
maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya’...
(QS. 7 : 96)
|
“ bertakwalah kepada Allah
dimana saja kamu
berada
barengilah
perbuatan jelek itu
dengan kebaikan agar dapat
menghapus (perbuatan jelek)
berprilakulah kepada
sesama manusia
dengan
akhlak yang
t e r p u j i “
(HR. Tarmidzi)
|
Tafakkur Penulis
Al-hamdulillah,
tulisan ini dapat diselesaikan, walaupun di sana-sini masih terdapat beberapa
kejanggalan tapi itulah trapi seni menulis.
Bunga-Bunga
Taqwa ini, memberikan kreasi kita tentang konstruktivitas kehidupan, baik dalam
melaksanakan ibadah maupun muamalah.
Demikian
nikmat menggapai ‘bunga-bunga taqwa’ harum semerbak mewangi memberikan sari
kehidupan menuju maqam tertinggi al-Khaliqul Alam.
Dengan
sifat ihsan yang khalis, bunga itu mekar menuju muslih kehidupan insan muttaqin.
Semoga
bisa kita hayati, kemudian mengorbitkan dalam tingkah laku kita sehari-hari,
semoga, amin.
Batam, Oktober 2007
Syawal 1428
Penulis,
Effendy Asmawi Alhajj
|
DAFTAR ISI
Halaman
|
1
I F T
I T A H
|
----- bunga-bunga taqwa -----
1.
Iftitah
a. Jalan Menuju
Syurga :
Setiap muslim
mempunyai harapan untuk menggapai syurga Allah swt. Tak peduli apapun profesi
dan jabatannya selama itu merupakan pekerjaan yang halal.
Ada orang yang masuk
syurga karena kebaktiannya yang tak putus-putusnya kepada Allah. Merekalah para
”abid” (ahli ibadah).
Ada pula orang yang
dijamin masuk syurga karena keberanian dan kerelaannya mempertaruhkan nyawanya
dalam perjuangan menegakkan kebenaran agama. Dia meninggal sebagai ”syahid”
(syuhada) dan orang yang mati syahid dijamin masuk syurga.
Ada yang dipanggil ke
syurga kelak karena rajin menyampaikan ilmu kepada orang lain, termasuk dalam
kelompok ini guru, dosen, ustadz dan muballigh.
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Suatu hari, ketika
hendak pergi berperang, Nabi saw mengingatkan agar jangan seluruh anggota
masyarakat Islam pergi berperang.
”hendaklah ada
sebahagian di antara kamu yang belajar mengenai agamamu dan mengajarkannya
kepada umat”.
Ada pula yang meraih
syurga karena taatnya kepada orangtua. Nabi saw pernah menolak seorang pemuda
yang ingin ikut berperang karena pemuda itu mempunyai orangtua yang harus
ditanggungnya.
Kata Nabi saw,
”uruslah orangtuamu”. Sesungguhnya bakti kepada orangtuamu sama nilainya dengan
jihad”.
Demikian juga salah
satu jalan menghampiri syurga dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk
kegiatan-kegiatan di jalan Allah.
Contohnya ; menjadi
donatur pembangunan masjid, mushalla, yayasan yatim piatu, majelis taklim,
klinik Islam, sekolah-sekolah Islam, menjadi orangtua asuh dan lain-lain dalam
rumusan ”fastabiqul khairat”.
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Sebagai orang-orang
yang sibuk dalam bisnis, mereka mungkin tak punya cukup waktu untuk mengerjakan
amal ibadah sunnat.
Namun dengan harta
yang mereka miliki yang pada hakikatnya merupakan titipan Allah, mereka
berkesempatan memasuki syurga dari pintu yang lain.
Dewasa ini kita
membutuhkan para muslim kaya yang dermawan dan senang berzakat, berinfak dan
bersedekah.
Begitu banyak kegiatan
pembangunan Islam yang mendambakan uluran tangan mereka.
Untuk para dermawan
yang tulus, Nabi saw telah menjanjikan kebaikan yang akan mengalir selamanya.
...”jika mati seorang
anak Adam, maka putuslah amalnya kecuali ada tiga hal ; - sedekah jariah, ilmu
yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya”...
..... ”wallahu
a’lam”.....
|
----- bunga-bunga taqwa -----
isilah
iman di dada
pengetahuan
di kepala
kaki
dan tangan dengan etika
semoga
12 bulan
penuh
keimanan, 52 minggu
penuh
ketakwaan, 365 hari dengan
ibadah,
8.760 jam penuh
keihsanan
dan
525.600 menit
penuh
dengan
keikhlasan
|
----- bunga-bunga taqwa -----
- Mardhatillah
katakanlah
!, sesungguhnya
AKU
hendak memperingatkan kepadamu
suatu
hal saja yaitu supaya kamu
menghadap
Allah dengan
ikhlas,
berdua-dua
atau
sendiri-sendiri
kemudian
kamu pikirkan
(tentang
Muhammad) tidak
ada
penyakit gila sedikitpun pada
kawanmu
itu. Dia tidak lain
hanyalah
pemberi
peringatan
bagi
kamu
sebelum
(mendapat)
azab
yang
keras
(QS.
34 : 46)
Firman Allah tersebut
di atas memberi hikmah kepada kita bahwa segala perhitungan dalam kehidupan
kita semata-mata hanya untuk mendapat ”mardhatillah” atau keridhaan Allah.
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Dengan cara berpikir
seperti itu kita akan terhindar dari prilaku yang hampa dan kosong yang tak
memberi kejelasan untuk apa hidup di dunia ini.
Memperbaiki prilaku
memang harus dimulai dengan cara berpikir, membangun persepsi dan konsepsi
hidup dan kehidupan.
Sebagaimana yang
dilakukan oleh Nabi Ibrahim as ketika ia mencari Tuhannya.
Namun ketika kita
sudah menemukan persepsi dan konsepsi tentang tujuan hidup, semuanya harus kita
pasrahkan hanya untuk Allah Sang Khaliqul Alam.
Seorang ahli sufi
al-Junaid dalam kitab al-Hikam mengatakan ;
bahwa
’mardhatillah’
harus
melalui beberapa tahap
yaitu
harus mengenal Allah
dengan
makrifah
yang
dalam
sehingga
tak
ada
jarak
|
----- bunga-bunga taqwa -----
(hijab)
dengan
Allah
subhanahu wata’ala.
Kemudian berakhlak
’mahmudah’, etika yang luhur, menjaga hawa nafsu sesuai dengan jalan dan
pandangan serta hukum yang disyariatkan.
terakhir
ia
harus merasa
tiada
memiliki apapun
dan
juga merasa tidak dimiliki oleh
siapapun
kecuali Allah swt.
Berprilaku seperti
tersebut di atas umumnya dimiliki oleh orang-orang Sufi.
mereka
mendidik hati
dengan
mengenal secara dekat
eksistensi
Allah dengan penuh lapang
dada
dan bersih hati yang akan memantulkan
budi
pekerti yang luhur
dan
pesona
kasih
sayang
terhadap
semua
makhluk di dunia.
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Seorang Sufi lain,
Abuhasan Asy-Syadzily mengatakan ;
aku
dipesan guruku
jangan
melangkahkan kaki
kecuali
untuk mencari keridhaan
Allah
dan jangan duduk di suatu tempat
kecuali
tempat itu aman dari
murka
Allah
jangan
bersahabat
kecuali
kepada orang
yang
membantu berbuat taat
kepada
Allah dan
jangan
memilih
sahabat
karib
kecuali ia menambahkan
keyakinanmu
kepada
Allah
Orang berprilaku sufi
bukan berarti ia menjauhi untuk mencari kehidupan dunia. Ia tetap wajib mencari
kehidupan harta dan rezeki Allah tetapi semua itu sebagai sarana ibadah kepada
Allah.
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Rasul saw menganjurkan
agar jangan berlebih-lebihan mencintai harta, beliau bersabda ;
cinta
pada harta itu
bisa
menjadi bibit atau
sumber
segala dosa atau kejahatan
Orang boleh kaya di
dunia ini, tapi Nabi saw mengingatkan jangan sampai mencintai dunia secara
tidak proporsional.
Nabi Sulaiman as adalah
sebuah cermin ia orang yang kaya-raya di zamannya, tetapi tidak menjadikan
kekayaan itu sebagai pujaan.
Justru ia menjadikan
harta kekayaan itu sebagai sarana menunjang ibadah kepada Allah swt.
|
2
BUNGA-BUNGA
TAQWA
|
----- bunga-bunga taqwa -----
2.
Bunga-Bunga
Taqwa
------------------------
Salah satu tujuan
utama manusia ’muttaqin’ ialah ingin mewujudkan cita-cita ”mardhatillah” yang
tawajjuh dengan Allah swt, untuk mencapai nilai tersebut, maka mereka milih ;
lahan
iman
dan
menyiapkan
bibit
islam kemudian
memupuk
dengan ihsan
disiram
dengan air ikhlas
yang akan
melahirkan kuntum
bunga-bunga
mahabbah
menyebarkan
semerbak
wangi
kalimah-kalimah thayyibah
dalam
relungan
dan
simpai
huda
Allah
swt
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Demikian
usaha dan ihktiar mereka, memilih dan memelihara kemudian terus berusaha
memupuk pribadi dengan amal shaleh terus berpacu meninggalkan amal thaleh
(thaleh antonim shaleh) berusaha mengetuk pintu-pintu taubat, mendekati halaman
”mahabbah nur asyiqin” dalam pelukan kerinduan yang mendalam.
- IMAN –MUKMIN
Iman
adalah suatu aplikasi barometer seseorang tentang keyakinan terhadap
al-Khaliqul Alam dan mereka dinamakan ”mukmin”.
Untuk
mengetahui eksistensi iman ini kita mengenal klassifikasi iman ;
-
selalu bertambah – selalu tetap dan – selalu berkurang. -
Untuk
itu diperlukan kualitas iman seseorang yang tentu saja diharapkan selalu
bertambah.
Maka
dengan demikian mereka akan meraih titel ”khaira
ummah” (menjadi umat yang terbaik). ...... QS. 3 : 110 ......
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Dengan
kualitas iman tersebut melahirkan kesadaran untuk hidup dengan islam secara
total dan universal. (QS. 2 : 208).
karena memang menerima
islam sebagai suatu
sistem hidup
yang
komprehensif
dituntut oleh al-Qur’an
Kita
tidak diperkenankan menerima sebagian dan menolak sebagian lain dari
keseluruhan ajaran islam. (QS. 2 : 85).
iman yang melahirkan
sosok mukmin itu
mengantarkan
kita
kepada
SAMI’NA WA ATHA’NA
(kami mendengar & kami tunduk)
terhadap ketentuan Allah swt
(QS. 24 : 51)
|
----- bunga-bunga taqwa -----
maka dengan
demikian akan melahirkan
rahmat bagi kehidupan
(QS. 21 : 107)
- Islam – Muslim
Islam
dengan agama ”tauhid”nya memberikan konsep ideologinya tentang kepatuhan dan
ketaatannya sehingga menjadi muslim dengan landasan ketakwaan.
Allah
berfirman ;
hai orang-orang yang beriman
bertakwalah kepada Allah dan janganlah
kamu mati, kecuali dalam
keadaan muslim
(QS. 3 : 102)
Demikian
penegasan Allah agar setiap orang yang beriman benar-benar eksis terhadap
keislamannya, sehingga memancarkan ”huda” dalam kepatuhan yang selalu taat
terhadap perintah dan larangan-Nya.
|
----- bunga-bunga taqwa -----
bukankah hukum
dan tatanan permainan
diatur oleh Islam yang melahirkan
sosok muslim dengan ikrar dua kalimah
syahadatnya, dengan ketaatannya shalatnya
dengan membayar zakatnya
menahan diri dengan
puasanya
menyaksikan keagungan
lewat menasik hajinya sebagai
rutinitas sakral atau sebagai ketaatan
dan kepatuhan kita kepada-Nya
Menurut
Islam, kata DR.Yusuf al-Qaradhawi dalam ”ar-Rasul wal – ilm” dunia keilmuan
bukan sekadar seseorang mengisi kepalanya dengan pengetahuan, tapi sekaligus
penyandangnya dituntut memiliki kepribadian yang sesuai dengan ilmunya itu.
Dengan
begitu ia dapat membedakan antara yang hak dan yang bathil menuju
”shiratalmustaqim” jalan lurus yang dilalui orang-orang yang dianugrahkan
nikmat oleh Allah.
|
----- bunga-bunga taqwa -----
didirikan islam itu
atas 5 (lima) dasar yaitu
’persaksian tidak ada Tuhan selain
Allah’ dan Muhammad adalah Rasul Allah
Mendirikan shalat, mengeluarkan
Zakat, berpuasa Ramadhan
dan menunaikan ibadah
H a j i
(HR. Bukhari-Muslim)
- Ihsan – Muhsin
Ihsan
secara maknawi berarti ”berbuat baik”, baik terhadap Khaliq maupun makhluk.
Apabila
sifat ihsan sudah menjadi kebiasaan dari setiap insan, apapun amaliah dan
tuntutan ia selalu sadar, karena ia yakin seluruh aktivitasnya selalu diawasi
dengan ”remote control” nurani yang langsung mendapat pengawasan dari Allah
swt.
|
----- bunga-bunga taqwa -----
demikian yang disebutkan Rasul saw
tatkala menjawab sebuah
pertanyaan yang
diajukan
oleh
seseorang yang
berpakaian serba putih
(malaikat Jibril) coba terangkan
tentang ”ihsan” kepadaku ?
Nabi saw menjawab
ihsan adalah
engkau
menyembah Allah
seolah-olah engkau melihat-Nya
dan jika engkau tidak
melihatnya
maka
sesungguhnya Dia Melihatmu
(HR. Bukhari – Muslim)
Demikian
gambaran Rasul saw tentang ”ihsan” suatu upaya untuk mengisi kebaikan di setiap
dimensi ruang dan waktu.
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Sehingga seorang hamba
termotivasi untuk selalu berbuat kebajikan, baik terhadap dirinya sendiri,
keluarga, masyarakat, agama, nusa dan bangsa- karena waskat langsung dari Allah
swt.
dan
berbuatlah ihsan
sesungguhnya
Allah menyukai
orang-orang
yang berbuat ihsan
(QS.
2 : 195)
|
----- bunga-bunga taqwa -----
- Ikhlas – Mukhlis
...”
Allah tidak menghargai agama
kalau tidak
diamalkan
dan
tidak menerima
suatu
amal
apabila
tidak
ikhlas
melaksanakan”...
(
hukama)
alangkah
indahnya bila
wajahmu
tetap manis walau
problematik
kehidupan terasa penuh
getiran
– kepahitan
alangkah mulianya
bila hatimu penuh
keikhlasan
walau di sekitarmu
penuh gemerlapan
kebencian dan
kemarahan
(syair Arab)
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Ikhlas, berarti suci
yakni sesuatu yang kita kerjakan baik ibadah maupun muamalah selalu dilandasi
dengan nawa (niat) yang suci hanya karena Allah semata.
Ikhlas, juga berarti
tulus, baik terhadap sesama maupun al-Khaliq sebagai manifestasi imany
seseorang yang merupakan bimbingan moral dalam setiap aktivitas dan tindakan.
orang
yang ikhlas
seperti
diuraikan di atas
dinamakan
”mukhlis” yakni orang
yang
senantiasa mengharapkan
”mardhatillah”
(keridhaan Allah)
dalam
beramal tanpa
mengharap
balasan
dan
pujian
orang lain
apalagi
”riya’” (unjuk pamer)
ujub
(takjub) dan
takabbur
(sombong)
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Untuk menghindarkan
sifat-sifat tersebut diperlukan langkah-langkah antara lain ;
-
’nawa’
(niat yang tulus hanya karena Allah, karena Rasul saw mengingatkan ”setiap amal
tergantung dengan landasan niatnya”.-
-
’tawaddhu’
(pengendalian diri) yang terkontrol rapi, suatu sikap stabilitas mental yang
sangat positif dalam dinamisitas amaliah yang hanya untuk Allah.-
-
’thabi’iyah’
(pembiasaan) yang memerlukan latihan kontinyu dalam rangka memupuk kebiasaan
dalam memaksa pribadi untuk mendekati maqam Khaliq al-Wahidul Qahhar.-
-
’masyiah’
(mempunyai kemauan keras) dalam konstruktivitas amaliah sebagai motivasi,
memupuk jiwa mengharap huda dan maghfirah-Nya.-
|
----- bunga-bunga taqwa -----
-
’raja’
dan khauf’ (mengharap yang penuh cemas), untuk menciptakan ’lathifulqalbiyah’
(kelembutan hati) hanya kepada Allah swt semata.
Allah
berfirman ;
...”katakanlah, sesungguhnya
shalatku, ibadahku
hidup & matiku
hanya
karena Allah semata
Tuhan Alam Semesta’...
(QS. 6 : 162)
|
----- bunga-bunga taqwa -----
- Taqwa – Muttaqin
Kata ’taqwa’
mengandung pengertian yang berbeda-beda di kalangan ulama, namun semuanya
bermuara pada satu pengertian yakni seorang hamba melindungi dirinya dari
kemurkaan Allah swt dengan melaksanakan yang diperintahkan dan menjauhi yang
dilarang-Nya.
Allah berfirman ;
...”hai
orang-orang yang beriman
bertakwalah
kepada Allah
dan
hendaklah
setiap
diri
memperhatikan
yang
telah diperbuatnya
untuk
hari esok (akhirat)
dan
bertakwalah
kepada
Allah
sesungguhnya
Allah
Maha
Mengetahui apa yang
kamu
kerjakan”...
(QS.
59 : 18)
|
----- bunga-bunga taqwa -----
ketakwaan
seorang
hamba
kepada Rabbnya
adalah
dia senantiasa melindungi
dirinya
dari hal-hal yang dia takuti
yang
datang dari Allah yaitu
dengan
melakukan
ketaatan
kepada-Nya
dan
menjauhi
kemaksiatan-Nya.
Al-Hafidz Ibnu Rajab
berkata ;
’asal takwa’ adalah
seorang hamba membuat
pelindung yang melindungi
dirinya
dari hal-hal yang ditakuti
Dalam sebuah hadits Nabi saw bersabda menjelaskan
tentang firman Allah dalam Hadits Qudsi ;
Aku-lah yang patut
ditakuti
maka barangsiapa yang
takut kepada-Ku
dan
tidak menjadikan ILAH selain Aku
(untuk
ditakutinya), maka Aku-pun
patut
memberikan ampun baginya
(HR.Ahmad)
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Ibnu Qayyim berkata ;
hakikat
takwa adalah
mentaati
Allah
atas
dasar
iman
dan
ihtisab
terhadap
hal
yang
diperintah atau
yang
dilarang-Nya.
Makna ”at-taqwa” dalam
al-Qur’an mencakup 3 (tiga) makna ;
Pertama :
Takut kepada Allah dan
pengakuan superioritas Allah.
Allah berfirman ;
...”dan
hanya kepada-Ku-lah
kamu
harus bertakwa”...
(QS.
2 : 41)
|
----- bunga-bunga taqwa -----
...”dan
peliharalah
(jagalah)
dirimu dari
(azab
yang terjadi pada)
hari
ketika itu kamu semua
dikembalikan
kepada Allah”...
(QS.
2 : 281)
Kedua :
Taat dan beribadah.
Allah berfirman ;
...”hai
orang-orang yang beriman
bertakwalah
kepada
Allah
dengan
sebenar-benar
takwa
kepada-Nya”...
(QS.
3 : 102)
Mujahid berkata ;
Takwa kepada Allah
artinya ; Allah harus ditaati dan pantang dimaksiati, selalu diingat dan tidak
dilupakan, diyakini dan tidak dikufuri.
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Ketiga :
Membersihkan hati dari
noda dan dosa.
Allah berfirman ;
...”dan
barangsiapa yang
mentaati
Allah
dan
Rasul-Nya
dan takut
kepada
Allah dan bertakwa
kepada-Nya
(membersihkan hati
dan
dosa) maka itulah
orang-orang
yang
beruntung”...
(QS. 24
: 5)
Para Mufassir
menginterpretasikan makna takwa sebagai berikut ;
- Memelihara dan menjaga dari syirik
- Memelihara dan menjaga dari bid’ah
- Memelihara dan menjaga dari maksiat.
|
----- bunga-bunga taqwa -----
maka
takwa yang hakiki
adalah
upaya seseorang hamba
dengan
sungguh-sungguh untuk meninggalkan
dosa
secara menyeluruh dengan usaha
m a k
s i m a l i s.
Allah berfirman ;
...”maka
bertakwalah kamu
kepada
Allah menurut kesanggupanmu”...
(QS.
64 : 16)
Nabi saw bersabda ;
...”bertakwalah
kepada Allah dimana saja
kamu
berada, barengilah
perbuatan
jelek
dengan
kebaikan
agar
dapat
menghapusnya
berprilakulah
kepada sesama
manusia
dengan akhlak
yang
terpuji”...
(HR.
Tarmidzi)
|
----- bunga-bunga taqwa -----
Secara komulatif makna
takwa mempunyai makna sebagai berikut ;
- Takwa adalah sebaik-baik bekal ;
Allah berfirman ;
...”
berbekallah, sesungguhnya
sebaik-baik
bekal
adalah
takwa
dan
bertakwalah
kepada-Ku,
hai orang-
orang
yang berakal”.....
(QS.
2 : 197)
Ibnu Katsir
menerangkan dalam tafsirnya tentang ayat ini ;
sesungguhnya
sebaik-baik bekal
adalah
’takwa’ menunjukkan
bahwa
tatkala
Allah
swt
memerintahkan
kepada
hambanya untuk
mengambil
bekal dunia maka Allah
|
----- bunga-bunga taqwa -----
menunjuki
kepadanya tentang bekal
menuju
akhirat (yaitu takwa)
dengan
demikian
takwa
adalah
teman
terbaik
bepergian
menuju
akhirat
subhanallah
- Takwa adalah sebaik-baik pakaian :
Allah berfirman ;
hai
anak Adam, sesungguhnya
Kami
telah menurunkan
kepadamu
pakaian
untuk
menutupi
auratmu
dan pakaian
indah
untuk perhiasan dan
pakaian
takwa itulah
yang
terbaik
(QS.
7 : 26)
|
----- bunga-bunga taqwa -----
jika
seseorang tidak berpakaian
dengan
pakaian takwa sama
halnya
dengan tidak
berpakaian
sekalipun
pada
lahirnya
ia berpakaian
Menurut Qasim bin
Malik, maksud pakaian takwa adalah ’al-haya’ (malu).
Sedangkan Ibnu Abbas
berpendapat bahwa pakaian takwa adalah amal saleh, wajah yang simpatik dan bisa
juga bermakna segala sesuatu yang Allah ajarkan dan tunjukkan.
wallahu
a’lam
kebahagiaan
adalah
cita-cita setiap insan
maka
bunga-bunga takwa
adalah
jalan menuju
k e s
a n a
|
3
WASIAT
RASUL SAW
|
----- bunga-bunga taqwa -----
3.
Wasiat
Rasul saw
------------------------
Diriwayatkan dari
Irbadh bin Sariyah bahwa Rasul saw shalat subuh bersama kami, kemudian memberi
nasehat yang cukup baik dan menyentuh hati para pendengarnya.
Lalu salah seorang
sahabat berkata ; ya Rasul, apakah ini
seperti nasehat terakhir layaknya ? Oleh sebab itu ya Rasul, nasehatilah
kami, Rasul bersabda ;
...”aku
wasiatkan kepadamu,
agar
kamu bertakwa
kepada
Allah
mendengar
dan
mentaati
sekalipun
kepada
seorang
hamba sahaya
keturunan
Habsyi. Maka
sesungguhnya
barangsiapa
diantara
kamu masih hidup
(pada
saat itu) maka ia akan
menyaksikan
banyak perbedaan
|
----- bunga-bunga taqwa -----
pendapat.
Oleh karena itu hendaklah
kamu
mengikuti sunnahku dan
sunnah
Khulafaurrasyidin
(yang
mendapat petunjuk)
gigitlah
kuat-kuat
dengan
gigi
gerahammu
(peganglah
sunnah ini erat-erat)
dan
waspadalah kamu
terhadap
bid’ah
(hal
yang-
diada-adakan)
karena
setiap bid’ah
itu
adalah sesat”...
(HR.
Ahmad).
bertakwalah
kepada Allah
dimana
saja kamu
berada
barengilah
perbuatan
jelek
itu
dengan kebaikan
agar
dapat menghapusnya
berprilakulah
kepada sesama
manusia
dengan akhlak
yang
terpuji
|
----- bunga-bunga taqwa -----
...”
aku wasiatkan
kepadamu
agar bertakwa
kepada
Allah dan mengucapkan
takbir
(allahu akbar)
atas
setiap
kemuliaan”...
(HR.
Ahmad)
|
SENARAI RUJUKAN
|
SENARAI RUJUKAN
- AL-Qur’anul Karim ;
-Terjemahan Departemen Agama RI
-Tafsir Ibnu Katsir
- Asmawi, H.M.E
-
Islamika / 1996
-
Daun Makrifat / 1997
- Syekh Ahmad Farid
- at-Taqwa,
al-Ghayatul Mansyudah
wadduratul mafqudah/Darul Iman
Iskandariyah
- Asy-Syarqawi, Hasan, DR
- Manhaj Ilmiah Islamy
/ 1994
- Nawawi
- al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab
Darul Fikri.
- Effendy Asmawi Alhajj
- Cinta (dalam
perspektif Tasauf)
- Muhammad Qutb
- Manhajuttarbiyah
al-Islamiyah
Darus Syuruq-Cet.8-1408 H
|
|
Effendy
Asmawi Alhajj
Dilahirkan di Jantur
Kutai Kartanegara, 24 November 1964 anak ke-4 dari 9 bersaudara pasangan Bapak
Asmawi dan Ibu Khamsiyah ini, mempunyai hobby membaca kemudian memproduksikan
kembali dalam tulisan.---------
BUNGA-BUNGA TAQWA ini
memberikan gambaran bahwa kebahagiaan adalah cita-cita setiap insan.
-------------------------------------
andaikan
penduduk
bumi ini
merasakan
sedikit saja dari
apa
yang diperoleh orang bertakwa
pastilah
mereka
gigit
jari
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar