BINGUNGILOGI
Dunia sudah tua ,halini ditnndai berbagai gejala dan problematika dalam kehidupan ini. Tanda-tanda zaman itu itu sudah memunculkan pelanginya sebagai isyarat hokum wahyu yang memang sudah menunggu.
Munculnya era reformasi yang menggilasordebaru melahirkan hangar-bingarkehidupan yang tidak jelas-kepastian.
hari ini kita tertawa,
besok mungkin
menangis
atau
sebaliknya
demikianaksioma kehidupan
selalu berintegritas
dalam duaperpaduan
berlawanan
semua
bagai pelangi
sirna tatkala kena sinar mentari
bingung ???
inilah obatnya
BINGUNGILOGI
(suatu ilmu yang mempelajaritentang kebingungan).
Masyarakat sudah mulai rancu, hidup bernegara sudaha mulai membara, pertengkaran melanda dimana-mana, mulai elit politik sampai kepada preman jalanan.
Maka seolah-olah timbul “satire” kehidupan, kita lihat seolah-olah elit politik jadi preman, preman jadi politius. Demokrat jadi raja, raja jadi demokrat. Kiyai jadi dukun, dukun jadi kiyai. Muballigh jadi penanyi, penyanyi jadi muballigh. ABRI jadi sipil, sipil jadi ABRI.
Pengusaha jadi pelacur,pelacur jadi pengusaha? Inilah “satire” kongret kehidupan kita dewasa ini. Hingga kita lihat dan rasakan betapa nuansa seperti bak tubuh yang tercabik. Seperti dongeng tentang sepasang kaki dan sepasang tangan berkelahi, membicarakan tentang siapa yang lebih berjasa ktika pemiliknya sedang tidur.
Kaki berkata, tanpa dia orang ini tidak bisa berjalan, tangan pun menyanggah, tanpa dia orang ini tak bisa makan.
Karena tak ada yang mau mengaah, mereka bertempur mati-matian, sementara pemiliknya tak tahu apa-apa dan kepala yang menjadi saksi mata, mencoba menengahi mereka, kepala berkata: kaki dan tangan hanya bergerak kalau ia memberi perintah, akibatnya kepala pun babak-belur, setelah sepasang kaki dan sepasang tangan mngeroyoknya bersatu padu, karena tak punya tenaga, kepala pun menyerah kalah, lalu ia ambil keputusan, lebih baik pergi daripada dianggap remehdan pemiliknya merasa malu dan kalang kabut ketika ia terbangun tanpa kepala.
Anekdot seperti ini meberikan iktibar tentang suasana dan dimnsikehidupan kita dewasa ini. Maka di balik kebingungan seperti ini, para ilmuwan tidak tinggal dim,mereka tetap mengalisa dan terus mengamati tenang system dan pola deduktif dan induktif kehidupan.
Maka hamper semua lini diawasi dan diteliti, mulai dari dukun santet sampai kepada provokator, mulai pertengkaran hingga pembataian.
Mulai orang mabuk sampaikepada orang yang dzikir di tengahmalam. Semua itu seperti fatamorgana,silih berganti, kadang dating dankadang pergi, memberikan imbas terhadap tatanan kehidupan. Maka orangpun sudah mulai puyeng, pusing-pusing !.
Hasad, su-udzdan, fitnsh, isu sampaikepada fakta semua berpadu, berintegritas dalam buaian obrolanpagi yang kadang-kadang bisa bermimpi, kemudian mengkhayal-khayali.
Dan kitapun bertambah bingung lagi tapi dasarmanusia, dibalik kebingungan yang tinggi, tetap berkreasi melahirkan suatu ilmu yang disebut “BINGUNGILOGI” yang berarti ilmu yang mempelajari tentang kebingungan.
Hal ini sangat diperlukan hingga kita mendapatkan solusi yach minimal win-win solution.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar