Effendy Asmawi Alhajj

Senin, 15 Juni 2009

HAU-BA-APA-AN PANG PGRI ETAM ?

HAU-BA-APA-AN PANG PGRI ETAM ?
(catatan KONKERNAS I PGRI di Banjarmasin)

oleh : Effendy Asmawi Alhajj


Desain Sampul : EA’s Computer
Lay Out : Mutiara Offset


Hak cipta dilindungi undang-undang
All right reserved
@ 2009 EA

http ://www.hmeasmawi.com
e-mail : effendy@hmeasmawi.com


Cetakan I, Februari 2009 /Shafar 1430





Diterbitkan oleh :
PGRI Provinsi Kepulauan Riau
alamat : PO.BOX. 1002/BTAMN -Batam


Renungan



Resep Obat Penenang Hati
akar kefakiran dicampur dengan akar kerendahan hati, masukkan ke dalam keranjang taubat
ditumbuk dalam lesung ridha
dihaluskan dengan
rautan kepuasan
hati, masukkan
ke dalam
kendi
takwa, hangatkan dengan api cinta
diberi sedikit air malu
tuangkan dalam
bejana syukur
dinginkan
dengan
angin
harapan
lalu
diminum
dengan sendok pujian
a.l.h.a.m.d.u.l.i.l.l.a.h.


AWAL KALAM



Alhamdulillah, tulisan ini dapat juga diselesaikan walaupun dalam suasana yang cukup melelahkan sekali.

Tulisan ini merupakan rasa ta’dzim melihat peserta Konkernas I PGRI di Kota Banjarmasin, Kota Bungas, juga terkenal dengan sebutan Kota Batu Permata, lantaran semangat dan jiwa GURU mereka membekas memberikan secercah sinar dalam membangun insan cendekia.
Pisik mereka boleh ”gaek” tapi semangat dan kecintaan membela Guru luar biasa.

Hau-Ba-Apa-An Pang, PGRI Etam ? Adalah tulisan yang amat sederhana (merupakan catatan penulis dalam mengikuti konkernas I PGRI di Banjarmasin), mudah-mudahan dapat memberikan motivasi kepada kita untuk selalu mengabdikan diri sebagai GURU, bukan saja guru pembelajaran tapi hendaknya juga menjadikan Guru Kehidupan.

Semoga bermanfaat, amin.

Batam, Februari 2009
Shafar 1430
Penulis,

Effendy Asmawi alhajj


Ucapan Terima Kasih & Penghargaan kepada :
Bapak Drs. H.Ibnu Maja, M.Pd
(Ketua PGRI Provinsi Kepri)

Bapak H.M.Kasim
Bapak Muchrizal
Bapak Drs. Zulfikar, M.Pd

bersama-sama hadir & mufakat
seia-sekata dalam mengikuti
konkernas I PGRI
di Banjarmasin
hingga selesai dan tuntas.

Juga terima kasih kepada sahabat lama
H. Syahlanni (Banjarmasin) bersusah
payah mencarikan
literatur
hingga kami dapat mengenal
Kota Banjarmasin sekaligus menjadi guide kami
thanks !!!!!!!




Thema Konkernas I
PGRI di Kota Banjarmasin 2009

DENGAN SEMANGAT UU No. 14 Th 2005
PGRI MEMBANGUN GURU PROFESIONAL
SEJAHTERA &TERLINDUNGI
UNTUK PENDIDIKAN
BERMUTU




Banjarmasin,
23 – 26 Januari 2009


1. Selamat Datang di Banjarmasin


Kota Banjarmasin adalah kota kelahiran Ayah saya, namun saya juga pertama kali seusia saya ini mengunjungi kota tersebut.
Sebab setelah saya menamatkan studi saya di Samarinda – Kaltim saya berazam mau kuliah di Banjarmasin, tapi nasib lain saya mendapat jatah kuliah gratis di Luar Negeri yakni di Damascus Syrian Arab Republic.

Jadi tatkala dapat undangan PGRI pelaksanaan Konkernas I PGRI masa bakti XX tahun 2009 ini di kota Banjarmasin maka saya merasa amat bahagia karena secara tak sengaja saya dapat mengunjungi kota ini, tentu secara ”majanan”/gratis.

Walaupun kami terbilang baru pertama kali ke kota ini tapi suasana cukup mendukung dan memberikan spirit terhadap perkembangan untuk mengikuti konkernas I PGRI di kota ini.

Banjarmasin, ibukota provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ini terkenal dengan julukan kota ”Seribu Sungai” dan merupakan simpul utama perekonomian Kalimantan Selatan.


Di sebelah barat terdapat pelabuhan Bandarmasih dan Trisakti, sebelah timur ada terminal Bus pal 6 serta Bandara Syamsuddin Noor di Landasan Ulin (arah timur laut sekitar 40 menit atau jarak 26 km dari pusat kota).

Topograpi kota relatif datar, banyak rawa serta sungai besar dan kecil yang membelah kota sehingga budaya sungai ini menjadi keunikan dan daya tarik tersendiri dibandingkan kota-kota lainnya di Kalimantan.

Kota ini memiliki berbagai objek wisata yang cukup dibanggakan perpaduan antara tsaqafah kota dan desa, modern dan tradisional, antara lain ;
a. Pasar ”Kuin” Terapung

Pasar ini adalah tradisional yang sedikit di poles, sehingga sedikit unik dan merupakan suatu tatanan tempoe doeloe sebagai ekonomi kerakyatan dalam akses pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Sebagai daya tarik yang mengundang penasaran dalam dimensi tradisional dalam sistem tatanan kemajemukan sosial perekonomian.


Juga merupakan ikon objek wisata kota, keunikan pasar ini adalah semua transaksi jual beli dilakukan di atas air sungai dengan menggunakan perahu klotok.
Pasar Kuin Terapung ini merupakan salah satu pasar terapung yang ada di kota ini, terletak tidak jauh dari pusat kota yakni sekitar 30 menit ke arah barat.
Aktivitas pasar ini dimulai sekitar pukul 05.30 sampai jam 08.00 pagi.

b. Pulau Kembang

Pulau ini terletak di tengah Sungai Barito, ditempuh menggunakan perahu “klotok” sekitar 15 menit dari Pasar Terapung. Ada Vihara Tionghoa kuno yang masih difungsikan sebagai tempat beribadah serta pepohonan rimbun yang dihuni oleh”Bekantan” (kera berekor panjang) yang jinak dan dilindungi.

c. Sabilal Muhtadin

Sebuah nama kitab ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (Datu Kelampaian) yang diabadikan menjadi nama sebuah Masjid Raya kebanggaan umat Islam Kalsel. Berdiri megah dengan arsitektur modern mempunyai taman yang luas dan indah, terletak di jalan jenderal Sudirman menghadap sungai Martapura (alhamdulillah, penulis bersama H. Lani (teman lama penulis) dapat shalat Dzuhur di Masjid ini.

Dan masih banyak lagi tempat pariwisata seperti tugu 17 Agustus, taman Siring, Makam Pangeran Antasari, Jembatan Merdeka dan Pasar ujung Murung dan lain sebagainya.
2. Serba-Serbi Konkernas I PGRI

Hari Pertama ;

Kami dan rombongan PGRI Provinsi Kepulauan Riau tiba di Kota Banjarmasin pada tanggal 23 Januari 2009; Utusan dari Provinsi dipimpin langsung oleh Ketua yakni Bapak Drs. H. Ibnu Maja, M.Pd didampingi Bendahara Bapak Muchrizal dan Bapak H.M.Kasim serta Mr. Drs. Zulfikar,M.Pd

Kedatangan kami disambut oleh Panitia daerah Konkernas - Banjarmasin and disediakan transportasi hingga hotel.
Semua peserta nginap di Arum Hotel Kota Banjarmasin, sedangkan peninjau terpencar berbagai hotel.
Setelah chek in Hotel kami langsung mengadakan perjalanan sore hari yakni agenda pertama makan, maklum perjalanan cukup jauh dan melelahkan !

Berbagai gaya dan polah teman kita dalam menikmati makan sore luar biasa, hampir semua yang dihidangkan ludes, maklum cita-rasa makanan mirip-mirip juga dengan makanan kita, sedikit berbeda adalah kuah dan lauk”khas ” ikan.
Malamnya kami menghadiri acara Pembukaan Konkernas di Kediaman Dinas Gubernur Kalsel setelah santap malam bersama.
Acara Pembukaan cukup sederhana dengan diiringi lagu dan tarian daerah dan yang cukup berkesan adalah acara MADIHIN yakni seorang Guru TK tampil dengan Rebana – Solo menyampaikan madihin dengan bahasa yang cukup tinggi nilai sastra dan kiasan makna yang dikandungnya.
Acara dibuka oleh Mendiknas Prof.Dr. Bambang Sudibyo.

Hari Kedua ;

Setelah sarapan, acara dilanjutkan di Hotel Arum lantai 3 (tiga), sidang pleno pertama pengesahan jadual dan tatatertib konkernas, acara cukup alot dan akhirnya cepat berakhir dengan catatan disesuaikan yang sudah tentu lewat persetujuan floor.
Dilanjutkan Sidang Pleno kedua paparan Sekjen Depag, tentang kebijakan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan Departemen Agama, sesi ini cukup seru karena ada teman dari Guru Depag Kalsel yang tidak peserta tapi dapat bertanya dengan nada dan semangat antusias kekecewaan baik terhadap PGRI maupun Departemen Agama.


Tapi sebenarnya hal seperti itu biasa saja, tidak menjadi masalah, every thing is ok !

Kemudian dilanjutkan dengan sidang pleno ketiga laporan kegiatan PB PGRI oleh Ketua Umum tentang langkah dinamis dan produk yang perlu mendapat persetujuan dalam menjalankan roda organisasi, cukup cemerlang dan dinamis ide-ide inovatif PB.PGRI dalam merencanakan keabsahan kegiatan dalam menjalankan dinamika roda organisasi.

Setelah break dilanjutkan dengan sidang pleno keempat yakni laporan daerah atas laporan kegiatan PB.PGRI

Setelah menunggu giliran, cukup lama kita menunggu terpaksa punya strategi yakni meminta kepada panitia untuk tampil dan ternyata ini berhasil, setelah giliran kita selesai, maka satu persatu kita keluar untuk berjalan (rencana sich ke Martapura) alasan melihat-lihat pemandangan yang sebenarnya ingin belanja, hahaha !

Setelah dapat kendaraan kita meluncur ke Martapura, cuman sayang waktunya terlampau sore, tapi sebahagian toko masih ada yang buka hingga kita dapat sedikit berbelanja yang merupakan oleh-oleh, sudah tentu tidak lupa beli batu permata, kaos dan oleh-oleh lainnya.
Sore, setelah makan baru kembali ke hotel, refreshing mental, jalan-jalan.
Hari Ketiga :
Biasa setelah sarapan, langsung acara sidang pleno berikutnya yakni tanggapan PB.PGRI dalam berbagai permasalahan daerah juga merupakan permasalahan nasional yang perlu mendapat tanggapan serius, khususnya anggaran pendidikan 20 % ternyata setelah dikeluarkan gaji, semua rata-rata belum ada yang mencapai 15 %.
Demikian juga dalam pandangan umum, cukup ramai tanggapan dan saran dari peserta yang memberikan informasi dan koreksi serta harapan demi masa depan PGRI.

Setelah break, acara pembagian kelompok dan sidang kelompok dengan berbagai dinamika dan polah peserta dalam menyampaikan apakah koreksi atau uneg-uneg baik internal maupun eksternal, semua itu jelas terbuka dan transparan.
Nah, setelah selesai sidang kelompok kami masih banyak waktu yang tersisa, kami jalan-jalan lagi di dalam kota Banjarmasin kali ini dipandu oleh teman lama penulis yang sudah bermukim di Banjarmasin, alhamdulillah sore itu kendaraan gratis dan dia membawa kami ke tempat belanja kain dan ke mall dan tidak lupa juga makan sore, hahaha !

Setelah shalat maghrib kami kembali lagi ke hotel untuk mengikuti acara berikutnya.

Pukul 20.00 Waktu setempat kami sudah berada di ruang acara untuk mendengarkan sidang pleno hasil kerja tim / sidang kelompok, hingga pukul 23.00 dan akhirnya acara ditutup langsung oleh ketua umum PB.PGRI dan esok pagi sebahagian peserta mengikuti acara ke pasar terapung plus tempat wisata lainnya, sebelum meninggalkan Kota Banjarmasin.

Hari Keempat ;
Ketua & rekan-rekan yang lain (dari Kepri) kecuali penulis pagi-pagi pukul 05.00 Wite sudah pergi ke pasar terapung dan tempat wisata lainnya, sedangkan penulis bersiap-siap ke airport karena mau ke Balikpapan, kesempatan untuk pulang kampung.

Pagi-pagi teman saya ( H.Lani dan isteri) udah datang ke hotel ngajak sarapan nasi kuning Banjar dan langsung mengantarkan penulis ke airport.
Tapi waktu berangkat saya masih sempat ketemu Ketua dan teman-teman Kepri, rupanya mereka sudah kembali dari rekreasinya dan sarapan pagi di restoran, sekaligus pamit dan
dapat jatah dari Datuk Bendahara sebagai kompensasi jatah tiket untuk pulang, hahaha ! Terima kasih.
Saya duluan meninggalkan Banjarmasin, sedang Ketua dan rombongan nanti siang menuju Jakarta dan terus ke Tanjungpinang sedangkan saya ke Balikpapan and langsung ke Kutai untuk ketemu orangtua dan keluarga lainnya.
Sayonara Banjarmasin and sampai jumpa kembali di lain kesempatan insya Allah.
Jadikanlah pengalaman ini sebagai cambuk untuk menerpa dan memperbaiki suasana PGRI masing-masing daerah.
Maju PGRI , maju masa depan Guru yang bermartabat, sejahtra dan terlindungi, semoga !

sayonara banjarmasin
good bye !


3. Get Smart With PGRI


PGRI,
Gudang SDM Nusantara

Berdasarkan hasil penelitian, kajian dan pengamatan tidak bisa dipungkiri bahwa PGRI adalah gudangnya SDM di Nusantara, siapapun orangnya mereka pasti mengalami proses pendidikan dan kunci utama pendidikan adalah guru.
Oleh sebab itu pemerintah harus berkomitmen dalam pemenuhan anggaran 20 % APBN /APBD dan ini harus diperjuangkan terus oleh kita warga PGRI.

Pendidikan adalah penggerak perubahan. Aktor yang menggerakkan perubahan jutaan anak bangsa adalah guru. Karena itu guru adalah figur utama jika suatu bangsa ingin maju.
Maka peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dilakukan tanpa peningkatan kualitas Guru.
Betapapun majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, posisi guru tidak dapat digantikan karena guru bukan hanya bertugas memfasilitasi terjadinya proses penguasaan iptek dan pembelajaran tapi lebih jauh membimbing, mengarahkan dan membina perkembangan peserta didik.
GURU
adalah mereka
yang berjuang mengkader
manusia menjadi manusiawi yang
cerdas, trampil dan beradab
yang langka dikenang
oleh setiap
orang


terpujilah
wahai engkau
ibu – bapak Guru
namamu akan selalu
hidup dalam sanubariku

ini untaian bait lagu hymne guru,
sebagai ekspresi rasa hormat
kita kepadanya

dengan memahami makna ini
insya Allah kita akan mau
banyak berbuat
demi
kemajuan
generasi kita
dimasa yang akan datang
insya Allah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guest Book